Pelamar PPSU Jakarta Membludak, Gubernur Pramono Tunjukkan Sosok Petugas Ideal: Ini Menjadi Contoh

Saat jumlah pelamar petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) membludak, Gubernur Jakarta, Pramono Anung muncul seperti memberi parameter.

|
Instagram @pramonoanungw
PPSU TELADAN - Gubernur Jakarta Pramono Anung bersama Arif, petugas PPSU. Pram mengaku kagum dengan Arif yang tegas memarahi pemotor bandel naik ke trotoar. 

"Orang seperti bapak ini menjadi contoh tauladan di mana bekerja keras sebagai PPSU."

"Jadi, orang-orang di lapangan bagi saya itulah yang membantu banget supaya Jakarta menjadi lebih baik," jelasnya.

Pram pun menanyakan soal keluarga Arif yang sudah memiliki tiga orang anak.

Ia berjanji akan memenuhi kebutuhan anak Arif yang dua di antaranya sedang duduk di bangku kuliah.

Pram ingin kerja keras Arif sebagai penjaga kebersihan Jakarta bisa menjadi berkah buat anak-anaknya.

"Kalau ada apa-apa kita bisa bantu, supaya anaknya Pak Arif ini bisa, pertama lulus sarjana, yangkedua tentunya punya kesempatan untuk berkembang," pungkasnya.

Ribuan Pelamar

Diberitakan sebelumnya, Pemprov Jakarta sedang membuka lowongan petugas PPSU.

Hanya dalam dua hari, jumlah pelamarnya sudah mencapai 7.000 orang.

“Secara pribadi saya kaget, saya dilaporkan yang mendaftar dalam waktu sebentar sudah 7.000 lebih dari 1.100 yang akan diterima,” ucapnya di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (23/4/2025) petang.

Tentu, dari jumlah pelamar yang sudah 7.000 orang, ribuan di antaranya akan tersingkir demi memenuhi kuota yang hanya 1.100.

Pram menduga, tingginya antusiasme masyarakat ini terjadi lantaran syarat untuk mendaftar PPSU kini semakin mudah.

Pasalnya, kini lulus Sekolah Dasar (SD) juga bisa ikut mendaftar sebagai pasukan oranye.

Orang nomor satu di Jakarta ini pun memastikan, proses rekrutmen PPSU ini akan dilakukan secara transparan.

“Begitu ngomongin PPSU yang paling banyak itu urusan ordal (orang salam), soal transparansi. Maka saya putuskan, nanti yang memutuskan itu level wali kota dan bupati, tetapi harus dilaporkan kepada gubernur,” ujarnya.

“Saya hanya ingin melihat mekanismenya berjalan dengan baik atau enggak, karena saya pasti enggak akan nitip orang dalam, enggak lah itu,” sambungnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved