TERKUAK Isi Pesan Kepsek yang Minta Orangtua Murid Ganti Meja dan Kursi yang Rusak: "Buat Efek Jera"
Kisah orangtua murid Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Lebak yang menggotong meja dan kursi ke sekolah tengah viral.
TRIBUNJAKARTA.COM - Kisah orangtua murid Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Lebak yang menggotong meja dan kursi ke sekolah tengah viral.
Orangtua murid bernama Arta Grace Monica (35) itu mambawa sendiri meja dan kursi ke sekolah sebagai bentuk tanggung jawab lantaran anaknya dituduh merusak meja dan kursi di kelas.
Sehingga ia diminta untuk menggantinya yang disinyalir atas permintaan Kepala Sekolah SDN 2 Pasir Tangkil, Fifi Siti Rofikoh.
Sebab permintaan ini disampaikan oleh Fifi melalui pesan teks dalam grup WahatsApp wali murid.
Bahkan isi pesannya juga sempat dibacakan oleh Bupati Lebak Hasbi Asyidiki Jayabaya yang datang menemui Fifi.
Dalam postingan di instagram @unikinfold, tampak Fifi beradu mulut lebih dulu dengan Hasbi.
"Saya tanya ke ibu, gimana kalau anak ibu dibegitukan sama kepala sekolahnya?," tanya Hasbi.
Fifi dengan santai menjawab akan menerima hal itu jika kejadian itu menimpa anaknya.
Di sini, ia juga merasa disudutkan dengan mengatakan jika orangtua murid merasa keberatan untuk mengganti meja dan kursi harusnya datang ke sekolah.

Padahal, Hasbi sudah menjelaskan jika cara Fifi salah lantaran ada anggaran sehingga tak boleh membani murid dan orangtua.
"Kalau mau mengganti alhamdulillah, alhamdulillah. Enggak maksa-maksa. Kalau memang Dia keberatan ngomong lah ke sekolah," ujar Fifi lagi.
Akhirnya Hasbi pun membacakan isi pesan yang Fifi kirimkan di dalam grup WhatsApp tersebut.
"Saya prihatin dengan tempat duduk ini. Ingin terbaik buat siswanya tapi untuk merawatnya susah. Ini kemana penyangga mejanya cuma ada sebelah, entah harus bagaimana menasehatinya.
Suruh mengganti enggak mau," ucap Hasbi sambil melihat layar ponsel.
Ia pun menanyakan kepada Fifi alasannya untuk mengganti meja dan kursi tersebut.
"Ya buat efek jera pak, biar anaknya ngga nakal-nakal," sahut Fifi.
"Yang harus nya datang pihak sekolah ke orang tua murid ke rumah, ini anak ibu anak bapak perlu dinasehati. Sehingga tidak perlu ditulis di grup kelas 4 B, ibu sama saja mempermalukan dia," balas Hasbi.
Dikutip dari Tribun Banten, Arta Grace harus merogoh kocek Rp 400 ribu untuk membeli meja dan kursi tersebut.
Adapun peristiwa ini terjadi pada Senin (28/4/2025). Ia berjalan kaki sejauh 200 meter menggotong meja dan kursi tersebut sampai ke dalam ruang kelas.
Menurut penuturannya, meja tersebut memang sudah rusak.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.