Profil Politikus PDIP MY Esti Wijayanti Mau Nangis Siswa Nakal Dididik ke Barak, Kritik Dedi Mulyadi
Profil politikus PDI Perjuangan MY Esti Wijayanti yang mau nangis setelah tahu siswa nakal di Jawa Barat jalani pendidikan militer di barak.
TRIBUNJAKARTA.COM - Simak profil politikus PDI Perjuangan MY Esti Wijayanti yang mau nangis setelah mengetahui siswa nakal di Jawa Barat menjalani pendidikan militer di barak.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI itu menentang keras kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang membuat kebijakan wajib militer untuk siswa bermasalah.
Esti mengungkapkan ide dan gagasan Dedi Mulyadi tersebut belum sama sekali dibahas Komisi X DPR RI yang membidani pendidikan.
"Kami belum melakukan pemanggilan atau undangan kepada yang terhormat Dedi Mulyadi dan belum ada pembahasan dengan Dikdasmen," kata My Esti Wijayanti, dikutip dari tayangan Kompas TV, Jumat (2/5/2025).
Esti ingin menitikkan air mata saat mengetahui siswa nakal di Jawa Barat ternyata sudah mulai menjalani militer.
Esti menilai para pelajar tersebut mendapatkan diskriminasi dari pemerintah daerah.
Padahal para pelajar itu, lanjut Esti, masih punya hak yang dilindungi undang-undang.
Esti cemas pendidikan militer tersebut akan berpengaruh besar untuk psikos sang anak sampai dewasa.
"Saya jujur, mengapa ya saya rasanya mau menangis gitu. Dari awal ini seolah-olah anak sudah mendapat diskriminasi. Dia mempunyai hak-hak yang harus kita berikan kepada mereka. Dia juga dilindungi dengan hak perlindungan anak sehingga ide ini," katanya.
Esti pun sangat berharap agar program itu ditunda dulu untuk dilakukan pengkajuan secara mendalam.
"Baru kemudian dieksekusi kalau secara kajian itu memungkinkan dan tidak akan berpengaruh besar ke depan," ungkap Esti.
Tak kuasa menahan tangis, Esti pun mengurai alasannya.
Ternyata Esti memang biasa berhadapan dengan anak-anak bermasalah sejak lama dan tahu betul alasan mereka melakukan tindakan kriminal.
"Mengapa saya mengatakan saya hampir menangis? Saya sering berhubungan dengan anak-anak yang mempunyai kebutuhan khusus, karena masalah sosial. Mereka ditangkap ke kantor polisi karena punya klitih, tawuran, atau mereka yang dikategorikan anak nakal. Ketika kami berjumpa, kami bisa memahami oh anak ini datang dari ekonomi mampu tapi orang tuanya tidak memberikan waktu yang cukup. Oh anak ini dari single parent, dia melakukan seperti ini karena perhatiannya kurang," pungkas Esti.
Menurut Esti, seharusnya Dedi Mulyadi tidak perlu buru-buru merealisasikan rencananya tersebut untuk memasukkan siswa nakal ke barak militer.
Sebab kata Esti, perlu ada kajian mendalam apalagi berkaitan dengan anak-anak.
"Artinya hal-hal seperti ini mestinya jangan terburu-buru. Ini soal anak. Kalau kita bicara soal anak, kalau kita bicara soal anak ini kita bicara masa depan bangsa ini. Dari satu kabupaten saja 39 anak, apakah mereka nanti tidak akan mendapatkan cap ketika keluar dari situ? Jadi saya merasa, saya enggak tega, ketika mengatakan ini harus begini, pendidikan secara barak militer," imbuh Esti.
Lalu siapakah MY Esti Wijayanti?
Dikutip dari Tribun Timur, Esti Wijayati merupakan politikus PDIP yang lahir 17 Juni 1968.
Esti Wijayati adalah politikus PDIP sekaligus Anggota DPR RI mewakili daerah pemilihan sekaligus Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kini, Esti menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi X DPR RI.
Esti Wijayati adalah alumni SMA II IKIP Pakem (SMA Negeri 1 Pakem) dan Universitas Sanata Dharma.
Ia pernah menjadi Anggota DPRD Kabupaten Sleman serta Anggota DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta untuk periode sebelumnya.
Ia pernah tergabung ke dalam jajaran "Dewan Kolonel" (kelompok anggota DPR RI yang mendukung pencalonan Puan Maharani sebagai Presiden Indonesia untuk Pemilihan umum Presiden 2024) yang ada di PDI Perjuangan.
Kehidupan Pribadi
Nama suami Esti adalah F. Bambang Sigit Sulaksono Anggota DPRD Kabupaten Sleman.
Dari pernikahannya, keduanya dikaruniai anak bernama Bernandus Setya Ananda Wijaya yang pernah masuk Forbes 30 under 30, Christian Adi Wijaya Laksana dan Angelina Dewi Laksana Putri.
Siswa Nakal Dididk Militer
Viral di media sosial, video yang memperlihatkan siswa nakal dididik militer jadi tontonan warga.
Video tersebut jadi sorotan karena memperlihatkan reaksi warga dibuat tercengang dengan sikap puluhan siswa yang dicap nakal itu.
Tak terlihat garang, puluhan siswa itu justru tertib dan disiplin mengikuti arahan prajurit TNI.
Mereka bahkan berbaris rapi dan bersemangat saat menjalani pendidikan militer.
Sambil bernyanyi keras, para siswa yang mengenakan baju latihan bela diri pun berlarian dengan teratur.
Menuju ke lapangan, mereka terus fokus mengikuti arahan pemimpin dari prajurit TNI. Melihat anak-anak itu tampak disiplin padahal baru dua hari dilatih militer, netizen ikut senang.
Khalayak mengapresiasi program dari Dedi Mulyadi tersebut.
"Setuju sama KDM, untuk merubah pola pikir anak2 ini biar lebih terarah,"
"Lumayan dapat ilmu militer buat bekal daftar TNI polri,"
"Menuju Indonesia emas di mulai dari provinsi Jabar,"
Kebijakan Dedi Mulyadi yakni memasukkan siswa nakal ke barak militer rupanya mempengaruhi remaja putri di Jawa Barat.
Tak cuma siswa, kini siswi juga ingin ikut pendidikan militer di barak. Hal itu sontak membuat sang Gubernur Jawa Barat tercengang.
Dalam kunjungannya ke sebuah sekolah, Dedi Mulyadi tampak mewawancarai seorang remaja putri SMA.
Remaja tersebut dikumpulkan karena melanggar aturan sekolah.
"Kamu masalahnya apa?" tanya Dedi Mulyadi.
"Terlambat (sekolah)," kata sang remaja putri.
"Suka bangun siang?" tanya Dedi lagi.
"Iya (suka tidur malam)," jawab sang remaja.
"Problemnya susah tidur," imbuh Dedi.
Atas kesalahannya, remaja putri itu mengurai keinginannya untuk ikut pendidikan militer yang digagas Dedi Mulyadi.
Mendengar hal itu, Dedi pun spontan tepuk tangan.
"Emang mau ikut pelatihan disiplin tentara?" tanya Dedi Mulyadi.
"Mau," jawab sang remaja.
"Orangtuanya nyerahin, kenapa nyerahin?" tanya Dedi lagi.
"Aku," kata remaja itu.
"Oh atas kesadaran? tepuk tangan," pungkas Dedi Mulyadi.
Atas keberanian para siswi untuk ikut pendidikan militer, Dedi Mulyad mengurai apresiasi.
"Salut !!! Dibina di barak tentara karena keinginan sendiri," tulis Dedi Mulyadi dalam unggahannya. (TribunPekanbaru/TribunJabar/TribunTimur)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.