Tatapan Kosong Anak dan Tangisan Cucu di Balik Misteri Kematian Wanita 58 Tahun dalam Rumah di Koja
Elisabeth Meilani (28) hanya menatap kosong ke tembok di sebelah jenazah ibundanya, Lili Diance (58) di dalam rumahnya, Koja, Jakarta Utara.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Ketika ditemukan oleh warga di dalam rumahnya, Elisabeth Meilani (28) hanya menatap kosong ke tembok di sebelah jenazah ibundanya, Lili Diance (58).
Elisabeth tak bereaksi apa-apa, sementara anaknya yang masih 2 tahun, F, terus menangis.
Elisabeth dan F diperkirakan sudah lebih dari 12 jam berada di dalam ruang tamu rumah, tak mampu berbuat banyak ketika tubuh Lili sudah terbujur kaku di lantai.
Tiga perempuan lintas generasi yang masih satu darah itu ditemukan warga di dalam rumahnya, menyisakan pertanyaan besar bagaimana bisa seorang wanita paruh baya meninggal dunia ketika masih ada anak dewasanya hidup di dalam rumah.
Hasil olah tempat kejadian perkara awal, polisi belum menemukan tanda-tanda kekerasan secara kasat mata dari tubuh Lili.
Yang paling jelas terlihat adalah, Lili tewas dengan tubuh membiru dan membengkak, masih mengenakan pakaian lengkap sebuah kaus dan celana pendek.
Namun, ada sedikit petunjuk pada kepala Lili yang terluka dan berdarah ketika pertama kali ditemukan tergeletak di lantai.
Selesai olah tempat kejadian perkara awal, polisi mengirimkan jenazah Lili ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk mengautopsi korban.
Aktivitas Terakhir Lili Sebelum Tewas

Garis kepolisian sudah membentang di depan rumah berpagar hitam di Jalan Alur Laut, Kelurahan Rawa Badan Selatan, Koja, Jakarta Utara, ketika TribunJakarta.com mendatanginya pada Selasa (6/5/2025) siang.
Garis polisi tak cuma dipasang di pagar rumah, tapi juga di teralis besi yang membatasi ruang tamu dengan teras rumah korban.
Pintu rumah dibiarkan terbuka begitu saja, sehingga dari kejauhan terlihat barang-barang yang masih berserakan di ruang tamu rumah minimalis itu.
Ada beberapa barang yang masih tergeletak di sana, seperti kursi plastik, kursi kayu, dan lukisan yang dibingkai dengan gambar harimau.
Di teras rumah tak banyak barang yang berarti, namun ada beberapa patung bernuansa Kristiani yang diletakkan di atas rak tembok depan pintu rumah.
Malam sebelumnya, rumah itu ramai didatangi tetangga dan warga yang melintas, setelah berita soal kematian Lili tersiar.
Senin (5/5/2025) malam sekitar pukul 20.10 WIB, Andreansyah (26) mencurigai tangisan anak kecil dari dalam rumah itu.
Andreansyah adalah karyawan dari depot air minum isi ulang di sebelah rumah korban.
Selama ini, Andreansyah seringkali berinteraksi dengan Lili, bahkan sudah menganggap almarhum sebagai keluarganya sendiri.
Kecurigaan Andreansyah pada Senin malam itu memicu dirinya untuk masuk ke dalam rumah.
Ia pun meminta kunci cadangan yang disimpan di warung kelontong sebelah rumah Lili dan segera membuka gerbang rumah itu.
Tangisan F tak kunjung berhenti sampai akhirnya Andreansyah tiba di depan teralis besi.
"Tahu-tahunya dari depan teralis itu saya lihat, si ibunya sudah berbaring, sudah kaku sama biru," kata Andreansyah kepada TribunJakarta.com, Selasa (6/5/2025) siang.
Andreansyah menyaksikan tubuh Lili sudah terbujur kaku di lantai, dengan kondisi membengkak.
Ia juga melihat Elisabeth yang hanya menatap kosong entah ke arah mana.
Sementara tangisan F makin menjadi-jadi ketika ia melihat kedatangan Andreansyah.
"Akhirnya saya lapor ke orang warung buat lapor ke rumah Pak RT sama ke satpam buat laporan ke Polsek Koja," ucapnya.
TribunJakarta.com hanya bisa menggali keterangan dari Andreansyah karena hanya dia yang berkenan untuk mengungkapkan apa yang diketahuinya soal penemuan jenazah korban.
Termasuk momen terakhir kalinya Andreansyah berkomunikasi dengan Lili, yang pada Sabtu (3/5/2025) meminta bantuan untuk menenangkan Elisabeth.
Diketahui, Elisabeth memiliki gangguan mental yang membuatnya kerap kali berperilaku tak normal.
"Saya kontakan sama dia hari Sabtu, dia masih nelpon saya buat ngurusin anaknya dia ini si Eliza karena lagi kambuh. Ada gangguan mental, penyakit psikis," kata Andreansyah.
Andreansyah pun tak menemukan perilaku yang membahayakan dari Elisabeth pada Sabtu itu, sehingga ia pun pulang dan baru kembali ke tempat kerjanya, depot air minum di sebelah rumah Lili, pada Senin.
Di antara hari Sabtu dan hari Senin, Andreansyah tak mengetahui pasti aktivitas Lili, Elisabeth, dan F di dalam rumah itu.
Tapi, ia menerima informasi bahwa sejak Minggu (4/5/2025), Lili susah dihubungi.
"Jadi ada kerabatnya dia ngajakin ibadah di sore hari, dia nge-chat itu dari jam 12 siang sampe jam 3 sore nggak ada respons apa-apa, akhirnya ditinggal," katanya.
Kondisi Anak Jadi Sorotan
Di tengah misteri tewasnya Lili, kondisi sang anak Elisabeth menjadi sorotan.
Elisabeth diketahui mengidap gangguan jiwa dan kerap kali perilaku abnormalnya kambuh.
Beberapa pekan belakangan, kondisi Elisabeth semakin memprihatinkan.
Andreansyah kerap kali melihat, mendengar, dan menenangkan Elisabeth yang kambuh dan melakukan hal-hal abnormal.
"Ya, jadi minggu-minggu ini anaknya ini emang lagi kumat-kumatnya gitu, kalau kumat kan dia ketahuan, kelakuannya beda, suka kayak pikirannya nggak tenang, suka ketawa aja gitu," ucapnya.
Sudah sejak lama Andreansyah membantu Lili dalam berbagai hal, salah satunya menolong saat Elisabeth mulai berperilaku abnormal.
Namun, selama ini Andreansyah mengaku tak pernah mendapati perilaku abnormal Elisabeth sampai ke tahap yang membahayakan.
Di sisi lain, bagi Andreansyah, Lili adalah sosok yang begitu baik. Bahkan, Lili menyediakan tempat di rumahnya jika sewaktu-waktu Andreansyah ingin beristirahat apabila pulang larut malam dari depot air isi ulang.
"Kalau kehidupannya dia kita nggak bisa ngomong gimana ya, baik bener lah, saya aja nganggap dia bukan kayak orang lain, kayak saudara. Makanya saya pernah ngomong, kalau ibu ada apa-apa, kabarin ke saya nggak usah sungkan," ucap dia.
Kematian Lili yang masih menyisakan misteri kini tengah dalam penyelidikan Polsek Koja.
Polisi juga sudah mengamankan Elisabeth dan akan mengirimkan ahli untuk menggali keterangan yang bersangkutan.
Di sisi lain, kondisi F juga sudah aman dan kini ditampung sejenak oleh kerabatnya.
Penyelidikan masih dirampungkan untuk mengetahui penyebab kematian Lili serta dugaan unsur pidana di balik kasus penemuan jenazah ini.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.