Dua Tahanan Kabur dari Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Satu Tertangkap dan Satu Berhasil Lolos

Dua tahanan yang dititip di Pengadilan Negeri Jakarta Utara kabur pada Selasa (6/5/2025) petang sekitar pukul 18.30 WIB.

ISTIMEWA
ILUSTRASI TAHANAN - Satu dari dua tahanan yang dititipkan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara yang kabur ditangkap polisi, Selasa (6/5/2025). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Dua tahanan yang dititip di Pengadilan Negeri Jakarta Utara kabur pada Selasa (6/5/2025) petang sekitar pukul 18.30 WIB.

Humas Pengadilan Negeri Jakarta Utara Maryono mengatakan, dari dua tahanan kabur itu, satu sudah tertangkap.

"Ada salah satu yang tertangkap atas nama Dio karena kakinya patah, yang satu atas nama Januar tidak berhasil ditemukan," kata Maryono, Rabu (7/5/2025).

"Sampai sekarang masih dalam pencarian," sambungnya.

Berdasarkan laporan yang diterima, para terdakwa melarikan diri usai menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakut.

Kedua terdakwa rencananya akan menjalani sidang lanjutan pada 15 Mei 2025 mendatang.

Dio dan Januar pun dibawa ke lantai dua Pengadilan Negeri Jakarta Utara untuk diarahkan ke ruang sel tahanan.

"Setelah sidang terakhir itu ditutup oleh majelis hakim dan ditunda persidangannya hari Kamis 15 Mei, ini masih pemeriksaan saksi, sehingga saat itu terdakwa menjadi kewenangan kejaksaan penuntut umum, di lantai dua diarahkan ke ruang sel tahanan," kata Maryono.

lihat fotoGubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi santai menanggapi polemik siswa nakal yang dikirim ke barak militer. Dalam Instagram pribadinya, ia sampai menyinggung soal kepemimpinannya kala menjadi Bupati Purwakarta. Tudingan hingga kebencian, baginya adalah hal yang biasa dan sudah menjadi santapan hariannya sebagai seorang pemimpin.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi santai menanggapi polemik siswa nakal yang dikirim ke barak militer. Dalam Instagram pribadinya, ia sampai menyinggung soal kepemimpinannya kala menjadi Bupati Purwakarta. Tudingan hingga kebencian, baginya adalah hal yang biasa dan sudah menjadi santapan hariannya sebagai seorang pemimpin.

Diketahui, kedua terdakwa ini menerobos pagar dan lari melalui lantai basement untuk ke gedung sebelah pengadilan.

Salah satu terdakwa, yakni Dio, terjatuh dari atap gedung dan akhirnya ditangkap.

"Ternyata kedua terdakwa ini mengambil kesempatan entah dikawal atau tidak kami juga tidak mengetahui, artinya menerobos pagar, artinya lari dari lantai basement naik dan lari ke gedung sebelah, di gedung sebelah naik ke plafon," kata Maryono.

"Lalu satunya pas dia naik, asbesnya jebol jatuh ke bawah terus kakinya patah lalu dia sembunyi di kolong mobil. Saat itulah ditangkap petugas kejaksaan dan kepolisian," jelas Maryono.

Di sisi lain, terdakwa atas nama Januar yang lari melewati plafon atau atap gedung sebelah, berlari menuju seberang jalan.

Terdakwa sempat meninggalkan rompi tahanannya. 

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved