Tak Cuma Pelajar, Siap-siap Orang Dewasa Bermasalah Juga Bakal Dikirim Dedi Mulyadi ke Barak Militer

Tak cuma pelajar, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berencana mengirimkan warga bermasalah ke barak militer. Bagaimana kriterianya?

Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel
BARAK TNI DEDI - Gubernur Jabar Dedi Mulyadi bersama siswa yang sedang dibina di barak TNI, Purwakarta. Foto tersebut merupakan tangkapan gambar dari video Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel yang tayang Sabtu (3/5/2025). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Tak cuma pelajar, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berencana mengirimkan warga bermasalah, termasuk pemabuk, penjudi, dan pelaku masalah sosial lainnya, ke barak militer.

Hal tersebut dilakukan sebagai bagian dari upaya pembinaan. 

Menurut Dedi Mulyadi, sistem pemidanaan saat ini dinilai belum mampu memberikan efek jera bagi pelaku pelanggaran hukum ringan, karena setelah keluar dari penjara, sebagian dari mereka kembali berbuat onar. 

“Ke depan semua. Pertama pelajar, berikutnya orang-orang dewasa yang kerjanya mabok, malas, tidak nafkahi istri dengan baik. Kenapa? Kriminal-kriminal itu tidak hanya bisa diselesaikan dengan ditahan. Orang misalnya nyuri ayam satu ekor, ditahan, besoknya curi kambing. Kita ingin cari jalan orang berubah,” ujar Dedi Mulyadi saat ditemui Kompas.com di halaman Gedung Negara, Kota Cirebon, Rabu (7/5/2025) petang. 

Pernyataan tersebut disampaikan Dedi Mulyadi usai menyampaikan pidato dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Jawa Barat di Bale Jaya Dewata, Kota Cirebon. 

Ia menyoroti keberhasilan program serupa yang telah diterapkan kepada pelajar bermasalah. 

Setelah menjalani pembinaan di barak militer selama beberapa hari, para pelajar menunjukkan perubahan perilaku yang signifikan. 

“Mereka pertumbuhannya baik, semakin disiplin, makan lahap, sudah meninggalkan kebiasaan merokok, minum, kebiasaan game online sampai jam 4 dini hari, sudah bisa tidur jam 9 jam 10 malam, ini sudah baik,” kata Dedi Mulyadi

Meski demikian, Dedi menekankan perlunya dukungan dari keluarga dan lingkungan saat mereka kembali ke rumah, agar kebiasaan baik tersebut bisa terus dilanjutkan. 

Program serupa, lanjut Dedi, juga sedang dipertimbangkan untuk diterapkan kepada aparatur sipil negara (ASN) yang dinilai malas dan bermasalah. 

Namun, formula pembinaan bagi ASN masih dalam proses kajian.  

Permintaan TikTokers

Seorang TikToker, Lissa Assil belakangan ikut menyoroti gebrakan Dedi Mulyadi, yang memasukkan anak-anak 'sulit diatur' ke dalam barak militer untuk dibina. 

Lissa menyarankan memasukkan satu kategori lagi untuk dimasukkan ke barak militer

Di konten terbarunya yang diunggahnya di TikTok, Lissa membuat surat terbuka kepada Kang Dedi Mulyadi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved