Kepala BNN Ungkap Tantangan Hilangkan Narkoba di Kampung Boncos, Ada Gerakan Saling Menguntungkan

Pantas Tak Pernah Bersih, Kepala BNN Ungkap Tantangan Hilangkan Peredaran Narkoba di Kampung Boncos

|
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Pebby Adhe Liana
TribunJakarta.com
KAMPUNG BONCOS - Suasana Kampung Boncos. Warga Kampung Boncos berjalan di lahan kosong yang kerap dijadikan tempat transaksi narkoba di wilayah tersebut yang memang masuk kategori kampung darurat narkoba di wilayah Jakarta. (TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA PUTRA) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, PALMERAH - Kampung Boncos yang ada di wilayah Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat menjadi satu dari tiga kampung darurat narkoba yang ada di Jakarta.

Selain Kampung Boncos, ada pula Kampung Ambon di Cengkareng, Jakarta Barat dan Kampung Bahari di Tanjung Priok, Jakarta Utara yang juga masuk kategori kampung darurat narkoba.

Ketiga kampung itu pun telah masuk radar pemantauan dari Badan Narkotika Nasional (BNN).

Selain penindakan, di kampung darurat narkoba itu juga digelar acara deklarasi anti narkoba yang dihadiri sejumlah intansi, termasuk warga setempat.

Untuk di Kampung Boncos, Kepala BNN Komjen Marthinus Hukom mengatakan ia mendapatkan informasi bahwa para gembong narkoba di wilayah ini kerap mengancam warga dan petugas yang ingin membersihkan narkoba di wilayah itu.

"Tapi percayalah sepandai-pandainya tupai meloncat pasti akan jatuh juga. Dan kita pasti, negara pasti harus lebih kuat dari mereka," kata Marthinus di Kampung Boncos, Kamis (8/5/2025).

Dia pun membeberkan tantangan yang dihadapi di sejumlah kampung darurat narkoba, termasuk di Kampung Boncos.

Yang paling utama yakni adanya hubungan simbiosis mutualisme alias saling menguntungkan antara bandar dan warga setempat.

"Mereka mungkin pada saat mereka ditawarin memakai narkoba itu kan mengikat emosi, mengikat hubungan. Lalu kemudian narkoba ini kan dia adiktif maka akan ketika orang sudah merasakan dia akan berupaya untuk memakai terus,"

"Nah supaya dia bisa punya kemampuan untuk membeli yaudah sekalian aja kamu jual kira-kira seperti itu," papar Marthinus.

Setelah saling membutuhkan, warga setempat juga merasakan pemasukan uang yang didapat dari bisnis narkoba ini sehingga mereka terkesan menjaga sindikat ini.

"Nah bagaimana kita harus menyelesaikan problem ini? Pertama kita harus menguatkan kembali patron-patron yang ada di sini. Lurah, RT kemudian tokoh-tokoh karismatik seperti ustaz-ustaz yang ada di masjid-masjid ini kita kuatkan," kata dia.

Jenderal bintang tiga Polri pun mengatakan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi para bandar yang mengendalikan narkoba dari Kampung Boncos.

Termasuk memetakan bahwa narkoba yang masuk ke Kampung Boncos berasal dari wilayah Sumatera.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved