Pengamat Baca Nasib Dedi Mulyadi di Pilpres 2029: Pertaruhan di 2027 hingga Loyalitas ke Prabowo

Belum 100 hari menjabat Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi sudah ramai diisukan akan berlaga di Pilpres 2029.

|
ACHMAD NASRUDIN YAHYA/KOMPAS.com
NASIB DEDI DI PILPRES - Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi saat mendatangi pagar laut di perairan Kampung Paljaya, Jumat (24/1/2024). Kini, pengamat politik baca nasib Dedi di Pilpres 2029 mendatang. (ACHMAD NASRUDIN YAHYA/KOMPAS.com) 

TRIBUNJAKARTA.COM - Belum 100 hari menjabat Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi sudah ramai diisukan akan berlaga di Pilpres 2029.

Saat Dedi mengunjungi Kampung Baru di Depok, dia sudah dipanggil dengan sebutan 'Pak Presiden'.

Popularitasnya di media sosial membuat Dedi begitu dikenal. Bahkan ia mendapat julukan 'Gubernur Konten' dari Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas'ud.

Dedi mendapat sambutan bukan saja karena wajahnya sering muncul di media sosial, melainkan juga karena kebijakannya.

Pembongkaran bangunan di bantaran kali hingga penggusuran wisata di area hijau menjadi gebrakan utamanya di hari-hari awal menjabat.

Kini, Dedi juga jadi perbincangan berkat kebijakan syarat vasektomi bagi penerima bansos dan mengirim siswa nakal ke barak militer.

Program Dedi ditiru dan kerap dibanding-bandingkan dengan daerah lain.

Pengamat politik dari UIN Jakarta, Burhanuddin Muhtadi, berani mengatakan, Dedi Mulyadi adalah kepala daerah paling populer saat ini.

Kendatipun, Burhan, sapaan karibnya, belum memiliki survei terkait hal itu.

Burhan pun membaca nasib Dedi Mulyadi di Pilpres 2029 mendatang.

Secara normatif, Mahkamah Konstitusi (MK) yang menghapus presidential threshold telah membuka peluang besar bagi Dedi untuk maju Pilpres 2029, tidak hanya dari Gerindra, partainya saat ini.

Sebab, putusan MK membuat semua partai boleh mengusung calon presiden.

Namun, status Dedi yang kini kader Gerindra menjadi perhitungan tersendiri.

Partai berlogo kepala Garuda itu sudah mencanangkan koalisi permanen dengan partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus dan kembali mencalonkan Prabowo Subianto di 2029.

"Poin saya adalah ini aturan normatif pertama yang membuka peluang buat siapapun termasuk buat partai yang punya jagoan sendiri." kata Burhan di program On Point with Adisty, Youtube Kompas TV, tayang Sabtu (10/5/2025).

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved