Viral di Media Sosial

Dedi Mulyadi Dibuat Salut dengan Lulusan ITB Ini, Sebut Ingin Jadi 'Muridnya' Tangani Masalah Sampah

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memperkenalkan mitra barunya yang akan membantu mengelola sampah di wilayahnya. 

Tangkapan layar YouTube KDM Channel dan TribunBanyumas/Permata Putra Sejati
INGIN BERGURU - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi ingin belajar menangani persoalan sampah dengan sosok ini. Menurutnya, dia telah berhasil mengelola sampah di kotanya. (Tangkapan layar YouTube KDM Channel dan TribunBanyumas/Permata Putra Sejati). 

Dedi melanjutkan sudah saatnya Achmad kembali ke kota Bandung untuk mengabdi. 

Pasalnya, Achmad sempat menempuh perguruan tinggi di ITB. 

"Lulusan ITB yang mengabdi lagi ke Bandung. bapak harus jadi mitra saya untuk menyelesaikan problem sampah di Jabar, berhasil di Sarimukti kita terapkan di seluruh provinsi di Jawa Barat," pungkasnya. 

Kota pengelolaan sampah terbaik 2023

Kota Banyumas sempat dinobatkan sebagai kota dengan pengelolaan sampah terbaik tahun 2023.

Hal itu diungkapkan oleh Dirjen Pengelolaan Limbah, Sampah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rosa Vivien Ratnawati.

Ia mengakui Banyumas memang salah satu kabupaten terbaik dalam pengelolaan sampah dengan prosentase sampah yang dibuang ke TPA hanya 9 persen.

"Dan hal ini, kami jadikan percontohan untuk daerah-daerah lain hingga ke luar negeri. Bahkan inovasi sampah Banyumas juga dibawa ke Bangkok, Thailand untuk pembelajaran PBB dalam pengelolaan sampah," ujarnya dikutip dari situs banyumaskab.go.id.

Ia mengaku bangga dengan pengelolaan sampah yang dilakukan di Banyumas dengan caranya sendiri dengan basis Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).

Sementara itu, Achmad Husein mengaku awal mula adanya inovasi pengelolaan sampah menjadi nilai ekonomis diawali dari keterpaksaan yang lahir karena Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang dikelola Pemda ditutup oleh warga.

"Awal mula Banyumas membangun pusat daur ulang sampah, namun kurang maksimal. Kemudian dibangunlah Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) yang dilengkapi mesin pemilah sampah antara sampah organik dan anorganik" jelasnya.

Ia menambahkan, pengelolaan sampah ini juga dilakukan dari hulu ke hilir, dengan mengajak masyarakat untuk ikut serta memilih sampah dan menjualnya kepada Pemkab Banyumas dengan menggunakan aplikasi Sampah Online Banyumas (Salinmas) dan Ojeke Inyong (Jeknyong).

"Dari sampah yang dipilah, diolah dan menghasilkan paving, atap, bata, pupuk kompos serta biji plastik yang memiliki nilai ekonomi," tuturnya.

Sosok Achmad Husein

Dikutip dari Wikipedia, Achmad Husein lahir pada 17 Agustus 1959.

Achmad Husein sempat menempuh pendidikan di SMA Negeri 1 Purwokerto lalu melanjutkan kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Ia merupakan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang menjabat sebagai Bupati Banyumas dua periode sejak 2013.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved