Mardigu Bongkar Gaya Jokowi dengan Dedi Mulyadi Berbeda Jauh, KDM Tak Cocok Dicap Mulyono Jilid II?
Mardigu bongkar beda gaya berpolitik Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dengan Jokowi berbeda jauh. KDM tidak cocok dicap Mulyono Jili II?
TRIBUNJAKARTA.COM - Komisaris Bank BJB, Mardigu Wowiek Prasantyo membongkar beda gaya berpolitik Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dengan Presiden ke-RI Joko Widodo (Jokowi).
Meskipun banyak yang menjuluki Dedi Mulyadi sebagai Mulyono Jilid II. Pasalnya, Dedi Mulyadi kerap turun ke masyarakat atau gemar blusukan.
Kegiatan yang sering dilakukan Jokowi saat menjabat sebagai Gubernur Jakarta maupun Presiden RI.
Sedangkan, Mulyono diketahui sebagai nama kecil Jokowi.
Namun, Mardigu lebih melihat gaya politik kedua tokoh tersebut yakni populerisme versus transparansi.
"Menurut saya ini adalah populerism versus transparansi, maksudnya bagaimana?" ujar Mardigu seperti dikutip dari Instagramnya yang tayang pada Senin (19/5/2025).
"Saya bertanya kepada sahabat semua, menurut anda KDM dan Pak Mulyono itu populerism, artinya ingin jadi populer, ingin jadi terkenal, ingin menjual dirinya atau ini adalah bagian dari langkah transparansi atau keterbukaan?" tanyanya.
Menurutnya, KDM itu memiliki gaya politik transparansi bukan mencari popularitas.
"Kalau pendapat saya pribadi, KDM berbeda dengan Mulyono. KDM itu transparansi, Mulyono itu populerism," katanya.
Namun, banyak juga berbagai kalangan yang menyebut bahwa KDM hanya lah mencari popularitas semata yang nantinya akan menjadi Mulyono kelak.

Sementara pengagum Mulyono akan membela bahwa Mulyono itu transparansi bukan mencari popularitas.
"Sekarang kita lihat aja deh fenomena KDM versus Mulyono, jadi temen-temen lebih jujur menganalisanya. Menurut anda siapa yang populerism, siapa yang transparansi atau keterbukaan," pungkasnya.
Tanggapan Dedi dijuluki Mulyono Jilid II
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menanggapi sebutan atau julukan Mulyono Jilid II yang disematkan kepadanya.
Dedi Mulyadi yang kerap membagikan aktivitasnya turun dan bertemu langsung dengan masyarakat, dianggap sejumlah netizen memiliki gaya politik yang serupa dengan Jokowi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.