PKS dan PDIP Tak Setuju Program Barak Militer, Dedi Mulyadi Sindir Sudah Banyak yang Kepanasan

PKS dan PDIP tidak menyetujui program barak militer. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kasih sindiran ada banyak yang kepanasan.

Dok Dedi Mulyadi dan Kompas TV
SINDIRAN DEDI MULYADI- PKS dan PDIP tidak menyetujui program barak militer. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kasih sindiran ada banyak yang kepanasan. 

"Kalau anak-anak kemudian disuruh belajar dan saat belajar duduknya bersikap memandang ke arah gurunya, memandang mata gurunya, agar terjadi transformasi energi antara guru dengan muridnya, yang hari ini dihilangkan dengan digitalisasi, menghilangkan ruh spiritual konsepsi pendidikan kita, diganti dengan konsep pendidikan digital yang tidak lagi melahirkan hubungan emosional guru dan murid, akhirnya murid-murid tidak menghormati guru-gurunya, karena guru lupa mengekspresikan nilai-nilai spiritual dalam dirinya pada murid dalam ruangan yang hening, diganti dengan papan digital, di mana letak salahnya?"

"Kalau anak-anak itu diajarkan makan siang, makan siangnya tertib berantri, berdoa sebelum makan, di mana letak salahnya?"

"Kalau anak-anaknya sore hari diajarkan bola voli, sepak bola, latihan baris-berbaris, di mana letak salahnya?"

"Kalau sore hari anak-anak disuruh masuk ke masjid mengikuti pengajian di mana letak salahnya?"

"Kalau setelah itu mereka makan malam dan makan malam ditandai dengan berdoa di mana letak salahnya?"

"Kalau mereka jam 09.00 disuruh masuk barak, disuruh masuk ruang tidur dan disuruh tidur, di mana letak salahnya?"

"Justru hak-hak anak terdapat di barak pendidikan TNI dan hak itu tidak mereka dapatkan di rumah-rumah."

"Di rumah-rumah anak-anak tidak bisa tidur malam. Mereka rata-ratanya tidurnya jam 4, jam 1 malam, jam 2 malam. Di rumah mereka tidak mendapat makanan yang bergizi karena serba fast food. Di rumah mereka tidak mendapatkan kasih sayang."

"Di jalanan mereka balapan, mereka tidak dapatkan ruang hidup tanpa gadget dalam setiap hari. Saya katakan justru lingkungan kita hari ini rumah, halaman rumah, kadang sekolah, kadang jalanan, bukan lagi tempat yang ramah untuk anak-anak Indonesia," ujarnya lantang. 

Pernyataan PKS

Di sisi lain, Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dr Gamal Albinsaid tidak setuju dengan program barak militer.

Politikus muda PKS sekaligus Anggota DPR RI dr Gamal Albinsaid memberikan alasan penolakan terhadap program siswa nakal masuk barak militer yang dijalankan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Gamal mengatakan pendidikan militer untuk siswa tidak sesuai dengan prinsip pendidikan modern, kurang fokus pada akar masalah, menimbulkan stigmatisasi dan diskriminasi, serta berpotensi melanggar hak-hak anak.

"Selain berbagai penelitian yang menunjukkan ketidakefektifan pendidikan militer untuk remaja tersebut," katanya.

Gamal lalu menyampaikan pandangan terkait pendidikan militer untuk anak yang dianggap nakal.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved