Respons Menohok Ustaz Khalid Basalamah Soal Gubernur Konten, Dedi Mulyadi Dijuluki Mulyono Jilid 2
Ustaz Khalid Basalamah memberikan reaksi menohok soal Gubernur Konten, kini sosok Dedi Mulyadi ada yang memberikan Gubernur Pencitraan.
"Tidak usah mikir masalah pencitraan, berprasangka baik lah," sambungnya.
Menurut Khalid Basalamah, pemimpin yang turun langsung membantu masyarakat wajib diacungi jempol.
Dibanding pemimpin yang hanya bisa memberikan instruksi, tapi kerjanya tidak ada.
"Saya melihat kalau ada pemimpin seperti ini benar-benar turun dan bantu masyarakat, ini luar biasa. Kebanyakan pemimpin panglima perang tak punya iman mereka santai aja, tapi mereka di rumah dan omong kosong," ujarnya.
"Pemimpin kalau seperti ini turun luar biasa, kalau dia cuma tinggal di rumah terus cuma bisa suruh, itu kurang tanggung jawab. Ayo berprasangka baik," tutupnya.
Dedi Mulyadi Dapat Julukan Gubernur Konten dan Mulyono Jilid II
Sementara itu, kini Dedi Mulyadi mendapatkan julukan Gubernur Konten, Mulyono Jilid II, hingga Gubernur Pencitraan.
Dedi Mulyadi merespons santai terkait adanya julukan baru yang diberikan kepadanya.
Ia menilai sebutan tersebut disematkan oleh orang-orang yang selalu memperhatikan segala aktivitasnya.

"Setelah bisa melewati masa-masa sulit, menyelamatkan anak remaja di Jawa Barat dari berbagai problem kriminal yang dialaminya melalui pendidikan disiplin di Barak Militer, kini berbagai pihak mulai mengepung kembali," ucap Dedi Mulyadi dikutip dari Instagram @dedimulyadi71.
"Dengan berbagai stigma, sebagai Gubernur Konten, Mulyono Jilid II, Gubernur Pencitraan dan berbagai tayangan lainnya, yang sengaja dibuat dengan tujuan cuma satu, karena mereka sangat memperihatikan saya," imbuhnya.
Mantan Bupati Purwakarta itu meyakini yang memberikan julukan itu berasal dari netizen hingga buzzer yang menggerakan.
Lantas siapa yang menggerakan? Dedi Mulyadi tak mengungkap secara gamblang hasil penemuannya.
Dedi Mulyadi menyebut netizen yang memberikan pandangan dan komentar buruk soal dirinya, bukan berasal dari Jawa Barat.
Menurut Dedi Mulyadi, mereka adalah buzzer yang memang memiliki tujuan untuk menjelek-jelekkan dan menciptakan citra buruk tentang dirinya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.