Diam-diam Peserta Lagi Ikut Kegiatan Terciduk Scroling Ponsel, Dedi Mulyadi Sampai Posting Videonya

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengunggah video yang memperlihatkan seorang peserta diskusi sedang bermain ponsel saat dirinya jadi narasumber.

Tangkap Layar Instagram Dedi Mulyadi
TERCIDUK SCROLING PONSEL - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengunggah video yang memperlihatkan seorang peserta diskusi sedang bermain ponsel. (Tangkap Layar Instagram Dedi Mulyadi) 

TRIBUNJAKARTA.COM - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengunggah video yang memperlihatkan seorang peserta diskusi sedang bermain ponsel.

Padahal, Dedi Mulyadi bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat itu sedang menjadi narasumber dalam diskusi tersebut.

Tampak, Menteri Tito Karnavian sedang menyampaikan pemaparan.

Sedangkan Dedi Mulyadi yang mengenakan pakaian serba putih mendengarkan pemaparan tersebut.

Dikutip dari unggahan instagram @dedimulyadi71, politikus Gerindra itu menuliskan caption 'Jadi kalian teh gitu ya. Selama acara suka scrolling-scrolling gak jelas. Padahal sedang kegiatan'.

Video itu lalu menyorot kepada peserta berbaju batik sedang bermain ponsel.

Narasi video itu meminta Dedi Mulyadi agar dirinya dibawa ke barak militer.

"Kang Dedi tolong ajak ke barak ini saya capek banget mainin hape mulu udah, muak..ayoyoy capek nyo..Kang dedi tolong ajak deh sehari dua hari, ngapa nih biar ada kesibukan," suara narasi video yang diunggah Dedi Mulyadi.

Penelusuran TribunJakarta.com, acara tersebut digelar salah satu media online bertema Investasi dan Pengembangan Berkelanjutan di Jantung Jawa Barat di Kompleks BIJB Kertajati, Kabupaten Majalengka, Senin (19/5/2025).

Acara tersebut juga menjadi momen Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Ono Surono duduk semeja dengan Dedi Mulyadi.

Saat itu, Dedi dan Ono bertemu setelah hubungan keduanya sedang memanas.

Ono Surono tampak mengenakan baju batik merah dengan rambut dikuncir. Sedangkan, Dedi Mulyadi terlihat memakai pakaian serba putih.

Keduanya sempat terekam mengobrol. Wajah Ono terlihat serius saat berbincang dengan Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi dan Ono Surono duduk satu meja bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Ono Surono tampak mengenakan baju batik merah dengan rambut dikuncir. Sedangkan, Dedi Mulyadi terlihat memakai pakaian serba putih.

Keduanya sempat terekam mengobrol. Wajah Ono terlihat serius saat berbincang dengan Dedi Mulyadi.

Sementara Tito Karnavian yang berada di sebelah Dedi Mulyadi terlihat mencatat serta mempelajari bahan materi diskusi.

Selain itu terlihat pula mantan Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin.

Video pertemuan Wakil Ketua DPRD Jawa Barat dengan Dedi Mulyadi diunggah akun TikTok ono_surono. 

Dikutip dari laman resmi Pemprov Jabar, Dedi Mulyadi menilai bahwa Kawasan Rebana yang digadang-gadang menjadi jantung ekonomi baru Jawa Barat, belum mampu menarik investor secara signifikan

Kawasan Rebana yang mencakup Kabupaten dan Kota Cirebon, Majalengka, Subang, Sumedang, Indramayu, serta Kuningan, diharapkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Barat.

Namun hingga kini, nilai investasi yang masuk masih tertinggal dibandingkan kawasan industri lama seperti Bekasi, Karawang, dan Purwakarta.

"Fokus perhatian kita saat ini adalah Kawasan Rebana, dengan harapan bisa mengalami lonjakan investasi," kata Dedi Mulyadi.

KLIK SELENGKAPNYA: Pimpinan DPRD Jawa Barat Ono Surono curi perhatian saat serahkan bantuan ke korban banjir Cirebon. Ia tersenyum ungkit Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.
KLIK SELENGKAPNYA: Pimpinan DPRD Jawa Barat Ono Surono curi perhatian saat serahkan bantuan ke korban banjir Cirebon. Ia tersenyum ungkit Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.

Dedi menyebutkan, dari total investasi yang masuk ke Jawa Barat pada triwulan I 2025 sebesar Rp68 triliun, sebagian besar masih terserap di Kabupaten Bekasi sebesar Rp21,4 triliun, Karawang Rp15,3 triliun, Kota Bekasi Rp3,5 triliun, dan Purwakarta Rp4,97 triliun.

Sementara itu, investasi di kawasan Rebana masih relatif kecil. 

Kabupaten Subang tercatat menerima Rp2,39 triliun, Kabupaten Cirebon Rp878,31 miliar, Kabupaten Majalengka Rp699,57 miliar, Kabupaten Indramayu Rp362,33 miliar, Kota Cirebon Rp252,46 miliar, dan Kabupaten Kuningan Rp67,54 miliar.

Dedi  mengungkapkan sejumlah penyebab belum optimalnya investasi di Kawasan Rebana. Mulai dari konektivitas infrastruktur yang belum terbangun secara merata hingga kesiapan sumber daya manusia yang masih kurang.

Sedangkan Ono juga membahas kawasan Rebana yang mendapatkan mandat berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2021 untuk percepatan pembangunan.

"Yah ini PR yang sudah lama yang harus segera diselesaikan yang saat ini, rebana itu Perpres No 87 tahun 2021 kan pemerintah pusat tapi sampai saat ini kita belum melihat ada peta jalan yang jelas terhadap 13 KPI atau bahkan BIJB ini sendiri," kata Ono dikutip dari akun instagram pribadinya pada Selasa (20/5/2025).

Ono mengatakan pertemuan tersebut dapat mengawali komitmen pemerintah pusat dan provinsi dengan tujuh kabupaten/kota di kawasan Rebana.

Hal itu untuk memastikan peta jalan yang dulu sudah dibuat untuk dikaji kembali berdasarkan kebutuhan kekinian.

"Nah dikawasan rebana ini ada Indramayu yang miskinnya tertinggi, Kuningan yang ke dua, ya Cirebon yang masih punya kendala yah," imbuhnya.

Ia pun berharap kementerian, gubernur dan 7 Bupati/Wali Kota bisa duduk bersama kembali melalui tim yang dibentuk.

"Saya berharap ada tim yang nanti akan mengkomunikasi itu dengan Bappenas misalnya dengan kementerian-kementerian terkait untuk selesai ada percepatan tidak hanya ngomong saja. Yang ngomong cukup DPRD," katanya.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved