Sindiran Menohok Rocky Gerung Samakan Dedi Mulyadi dengan Jokowi, Respons Tak Terduga Dibalas KDM

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menanggapi kritik pedas dari pengamat politik Rocky Gerung yang menyebut visinya sebagai pemimpin daerah dangkal.

|
Editor: Wahyu Septiana
Kolase TribunJakarta/Tribunnews, Danang/Kompas.com, Frederikus
SINDIRAN BERKELAS KDM - Kolase foto Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (kiri) dengan Akademisi, Rocky Gerung. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menanggapi santai kritik pedas dari pengamat politik Rocky Gerung yang menyebut visinya sebagai pemimpin daerah dangkal.  

"Jokowi dan Dedi Mulyadi sama-sama besar lewat intensitas kemunculan mereka di media, bukan karena visinya,” jelas Rocky.

Rocky bahkan menyinggung program Dedi yang mengirim anak-anak bermasalah ke barak militer sebagai contoh kebijakan dangkal.

Menurutnya, pendekatan seperti itu hanya mendisiplinkan tubuh, bukan mengajak berpikir.

"Kalau kita belajar teori disciplinary society ala Michel Foucault, fungsi barak militer itu untuk mendisiplinkan tubuh, bukan membentuk pemikiran," terangnya.

PREMAN MASUK BARAK - Seolah sepaham, Dedi Mulyadi berpikir sama dengan Rocky Gerung bahwa para preman seharusnya masuk barak militer. (Kompas.com/Nugraha Perdana dan YouTube KDM Channel).
PREMAN MASUK BARAK - Seolah sepaham, Dedi Mulyadi berpikir sama dengan Rocky Gerung bahwa para preman seharusnya masuk barak militer. (Kompas.com/Nugraha Perdana dan YouTube KDM Channel). (Kompas.com/Nugraha Perdana dan YouTube KDM Channel)

Tak berhenti di situ, Rocky juga menyentil tingkat IQ masyarakat Indonesia yang disebut stagnan di angka 78 selama satu dekade terakhir. Ia menyebut kondisi ini sebagai penyebab larisnya “kedangkalan” dalam politik.

"Hanya dalam masyarakat dengan IQ 78, kedangkalan itu laku. Dan kita masih di situ. Saya cek WHO dan World Bank, datanya masih 78," katanya.

Rocky menutup kritiknya dengan istilah satir:

“Jadi setelah Jokowi alias Mulyono, bisa muncul Mulyadi. Keduanya beroperasi dalam market of stupidity (pasar kebodohan)," pungkasnya.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved