Balita Anak Pengemis yang Diduga Pelaku KDRT di Jaktim Dititipkan ke Panti Sosial

Balita Anak Pengemis yang Diduga Pelaku KDRT di Jaktim Dititipkan ke Panti Sosial

Penulis: Bima Putra | Editor: Pebby Adhe Liana
Istimewa
DIBAWA KE PANTI SOSIAL - Petugas Sudin Sosial dan Satpol PP Jakarta Timur menyerahkan balita anak dari pengemis diduga pelaku KDRT, ke panti sosial, Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (25/5/2025) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS - Dua anak dari pengemis yang diduga pelaku kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Ciracas, Jakarta Timur, dititipkan di panti sosial.

Plt Lurah Kelapa Dua Wetan, Andri Priwitama Maila mengatakan kedua anak tersebut dititipkan sementara karena kedua orangtua mereka sedang menjalani pemeriksaan kejiwaan.

Sang ayah berinisial A yang diduga melakukan KDRT terhadap istrinya dibawa ke Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit karena diduga alami gangguan kejiwaan.

"Untuk kedua orangtuanya sudah dibawa petugas Sudin Sosial Jakarta Timur ke RSKD Duren Sawit. Sementara anaknya dititipkan ke panti sosial," kata Andri di Jakarta Timur, Minggu (25/5/2025).

Kedua anak korban yang masing-masing masih berusia di bawah lima tahun itu dititipkan di Panti Sosial Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa di Kecamatan Cipayung.

Nantinya, selama berada di panti mereka akan diasuh oleh petugas Dinas Sosial DKI Jakarta, hingga  kedua orangtuanya selesai menjalani perawatan.

"Tadi selain melakukan penjangkauan, dari Sudin Sosial Jakarta Timur juga sudah memberikan bantuan berupa paket sembako kepada pihak keluarga dari anak yang bersangkutan," ujarnya.

lihat fotoGubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi beri jawaban berkelas ke pengamat politik, Rocky Gerung, usai barak militer ala Sang Gubernur dikritik 'dangkal'. 

https://jakarta.tribunnews.com/2025/05/25/rocky-gerung-sebut-barak-militer-dangkaldedi-mulyadi-lebih-baik-dari-ajak-berimajinasi-tanpa-bukti
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi beri jawaban berkelas ke pengamat politik, Rocky Gerung, usai barak militer ala Sang Gubernur dikritik 'dangkal'.

Guna mencegah kasus serupa, Andri pun mengimbau agar warga bisa melapor ke pihak kelurahan apabila memiliki anggota keluarga yang diduga mengalami gangguan kejiwaan.

Termasuk bila mendapati kasus dugaan KDRT, agar dapat segera ditindaklanjuti dan mendapat penanganan dari Unit Perangkat Kerja (UKPD) Pemerintah Kota Jakarta Timur terkait.

"Dukungan dari keluarga maupun lingkungan sekitar, terutama tetangga sangat penting. Kami juga imbau agar ketika warga mendapati kasus (KDRT dan ODGJ) segera melapor," tuturnya.

Sebelumnya sebuah video dengan narasi tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dilakukan pria terhadap istrinya di Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur viral di media sosial.

Dalam narasi video yang beredar disebutkan bahwa pelaku diduga memaksa istrinya mengemis, bahkan melakukan pemukulan agar sang istri berjalan meminta-minta.

Warga sekitar, Briant (32) mengatakan tindak KDRT sebagaimana dalam video yang beredar terjadi di Jalan Kiwi, Kecamatan Ciracas pada Jumat (23/5/2025) sekira pukul 12.30 WIB.

"Mungkin ada permasalahan rumah tangga, terus akhirnya dipukul. Kalau saya melihat dipukulnya cuma sekali, istrinya dipukul di bagian dada," kata Briant di Jakarta Timur.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved