Rocky Gerung Sebut Barak Militer Dangkal,Dedi Mulyadi: Lebih Baik Dari Ajak Berimajinasi Tanpa Bukti

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali memberikan jawaban menohok ke pengamat politik, Rocky Gerung.

|
Kolase TribunJakarta/Tribunnews, Danang/Kompas.com, Frederikus
BARAK MILITER ALA DEDI MULYADI DIKRITIK - Kolase foto Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (kiri) dengan Akademisi, Rocky Gerung. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali memberikan jawaban menohok ke pengamat politik, Rocky Gerung. Hal ini berawal dari kritikan barak militer ala Dedi Mulyadi yang disebutnya 'dangkal' 

TRIBUNJKARTA.COM - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali memberikan jawaban menohok ke pengamat politik, Rocky Gerung.

Hal ini berawal dari kritikan barak militer ala Dedi Mulyadi yang disebutnya 'dangkal'.

"Barak itu didisiplinkan tubuhnya. Kalau kita belajar teori-teori disiplinary society oleh Michel Foucault misalnya, fungsi barak militer mendisiplinkan tubuh bukan mengajak orang berpikir," kata Rocky Gerung.

Bahkan, Rocky Gerung sempat menyandingkan kedangkalan kebijakan mengirim siswa nakal ke barak militer ini dengan kebijakan yang dilakukan dengan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).

Di mana kedangkalan Jokowi yakni membiarkan IQ masyarakat Indonesia tak bergerak dari 78 selama 10 tahun kepemimpinannya.

"Hanya dalam masyarakat yang IQ-nya 78, kedangkalan itu laku. Dan kita masih di situ. Saya masih cari-cari datanya. WHO bilang, World Bank bilang memang masih 78. Anda lihat sekarang masih 78 IQ kita selama 10 tahun Pak Jokowi, 78 terus," beber Rocky.

"Akibatnya apa, ya kedangkalan itu laku terus," tambahnya.

Pagi ini, eks Bupati Purwakarta itu kembali menyinggung soal kritikan itu.

Dedi Mulyadi mengatakan apa yang dilakukannya lebih baik ketimbang mengajak masyrakat berimajinasi melakukan perubahan tanpa bukti yang nyata.

"Tidak ada jalan melakukan perubahan itu kecuali memvisualisasikan, walaupun visualisasi yang saya lakukan adalah visualisasi dangkal tanpa visi tapi lebih baik saya melakukan visualisasi dangkal tanpa visi daripada saya hanya mengajak berimajinasi tanpa bukti," kata Dedi Mulyadi dikutip dari unggahan instagramnya, Minggu (25/5/2025).

lihat fotoGubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menerima berbagai julukan padahal belum ada 100 hari menjabat. Julukan ini datang dari masyarakat maupun sejumlah pejabat hingga politisi. Apa saja?
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menerima berbagai julukan padahal belum ada 100 hari menjabat. Julukan ini datang dari masyarakat maupun sejumlah pejabat hingga politisi. Apa saja?

Dedi Mulyadi juga tak menampik jika kepemimpinannya lebih banyak memvisualisasikan.

Semuanya itu, kata dia merujuk pada masalah publik yang terjadi.

Sehingga salah satu langkah yang diambilnya yakni menangani siswa bermasalah atau nakal dengan pendidikan di barak militer.

"Bahwa saat ini saya selalu membangun kegiatan, narasi memvisualisasikan apa yang sebenarnya menjadi problem publik hari ini. Yaitu jujur saja yaitu perilaku kita yang buruk dari mulai tidak bisa mengelola sampah di lingkungan keluarga, membuangnya di mana saja, perilaku berkendaraan buruk di jalanan, perilaku membawa mobil dengan tonase yang sangat tinggi sehingga merusak jalan, perilaku kemalasan dan seluruhnya itu harus dilakukan perubahan," pungkasnya.

Jawaban Dedi Mulyadi Sebelumnya

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved