Viral di Media Sosial
Dikritik KPAI Pusat, Pendidikan di Barak Militer Dedi Mulyadi Didukung Penuh dari KPAID Cirebon
Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Cirebon berbeda dengan KPAI Pusat terkait program Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
TRIBUNJAKARTA.COM - Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Cirebon berbeda dengan KPAI Pusat terkait program Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Dimana, Dedi Mulyadi membuat program siswa bermasalah dibina di barak militer. Ketua KPAID Cirebon Fifi Sofiah malah mendukung program barak militer tersebut.
Hal itu berbeda dengan sikap Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang mengkritik porgram Dedi Mulyadi.
Bahkah, Ketua KPAID Cirebon mendatangi langsung program barak militer yang diadakan Pemerintah Kabupaten Kuningan.
Diketahui KPAID Wilayah III Cirebon meliputi Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan (Ciayumajakuning).
"Kami sangat apresiasi dari Komisi Perlindungan Anak ini tempat yang tepat untuk anak-anak untuk dibina, di didik dengan baik," kata Fifi dikutip TribunJakarta.com dari akun Youtube Kuningan Religi, Sabtu (24/5/2025).
Terutama, kata Fifi, pendidikan kedisiplinan. Ia meyakini ketika anak berdisiplin berdampak pada kerajinan dan berujung pintar.
"Ya, ini awal dari kedisiplinan yang di bina di sini. Terus anak ini akan budi pekertinya baik, akan dia rajin dan pasti akan membanggakan orang tuanya. KPAID sangat mendukung sekali program ini," kata Fifi.
Fifi mengatakan program barak militer itu tidak bertentangan dengan KPAI. Justru, lanjut Fifi, KPAID Cirebon sangat mendukung program barak militer.
"Karena apa? Karena memang anak-anak ini kan mungkin mereka mohon maaf yang menolak di luar karena tidak paham tentang bagaimana kenakalan anak-anak, tentang bagaimana cara mengatasi kenakalan pada anak," kata Fifi.

Fifi menuturkan anak-anak bermasalah tersebut harus dirangkul dengan cara yang tepat. Satu diantara di barak militer yang mengajarkan kedisiplinan, etika dan budi pekerti.
KPAID Cirebon pun tidak memberikan catatan atas kegiatan di Kabupaten Kuningan. Fifi lalu menyinggung adanya program TNI ramah anak sehingga tepat kebijakan siswa bermasalah dibawa ke barak militer.
"Nah, ini harus semuanya harus mendukung ya, harus mendukung lembaga-lembaga harus mendukung program ini," imbuhnya.
"Orang tua ini pasti akan sangat berterima kasih karena kan di rumah sudah ee apa ngawasinya, sudah mengedukasinya harus dengan cara apa lagi," imbuhnya.
Mengenai adanya siswa yang tidak jadi mengikuti program barak militer, Fifi menilai masih ada pihak sekolah yang belum memahami tujuan program tersebut.
Siswa SMA di Sinjai Aniaya Wakil Kepala Sekolah hingga Luka, Ayahnya yang Polisi Cuma Diam Menonton |
![]() |
---|
Wali Kota Prabumulih Punya Empat Istri yang Pernah Dibawa Kampanye, Harta Kekayaanya Fantastis! |
![]() |
---|
Wali Kota Prabumulih Ungkap 'Dosa' Kepala Sekolah yang Jadi Pemicu Pemecatan, Disdik: Buat Malu |
![]() |
---|
KLARIFIKASI Roni Ardiansyah Usai Dicopot dari Kepala SMPN 1 Prabumulih, Bukan Gara-gara Anak Pejabat |
![]() |
---|
Okky Madasari Kritik Jabatan Utusan Khusus Presiden Zita Anjani: Ini Sosoknya, Punya Banyak Prestasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.