Viral di Media Sosial

Dikritik KPAI Pusat, Pendidikan di Barak Militer Dedi Mulyadi Didukung Penuh dari KPAID Cirebon

Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Cirebon berbeda dengan KPAI Pusat terkait program Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Dok Dedi Mulyadi
MILITER ALA PEMKOT DEPOK - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat mengunjungi tempat pembinaan siswa bermasalah di barak militer di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, Purwakarta, Jawa Barat, Senin (5/5/2025) pagi. Program pembinaan ala militer ini akan diterapkan pemkot Depok (Dok Dedi Mulyadi) 

TRIBUNJAKARTA.COM - Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Cirebon berbeda dengan KPAI Pusat terkait program Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Dimana, Dedi Mulyadi membuat program siswa bermasalah dibina di barak militer. Ketua KPAID Cirebon Fifi Sofiah malah mendukung program barak militer tersebut.

Hal itu berbeda dengan sikap Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang mengkritik porgram Dedi Mulyadi.

Bahkah, Ketua KPAID Cirebon mendatangi langsung program barak militer yang diadakan Pemerintah Kabupaten Kuningan.

Diketahui KPAID Wilayah III Cirebon meliputi Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan (Ciayumajakuning). 

"Kami sangat apresiasi dari Komisi Perlindungan Anak ini tempat yang tepat untuk anak-anak untuk dibina, di didik dengan baik," kata Fifi dikutip TribunJakarta.com dari akun Youtube Kuningan Religi, Sabtu (24/5/2025).

Terutama, kata Fifi, pendidikan kedisiplinan. Ia meyakini ketika anak berdisiplin berdampak pada kerajinan dan berujung pintar. 

"Ya, ini awal dari kedisiplinan yang di bina di sini. Terus anak ini akan budi pekertinya baik, akan dia rajin dan pasti akan membanggakan orang tuanya. KPAID sangat mendukung sekali program ini," kata Fifi.

Fifi mengatakan program barak militer itu tidak bertentangan dengan KPAI. Justru, lanjut Fifi, KPAID Cirebon sangat mendukung program barak militer.

"Karena apa? Karena memang anak-anak ini kan mungkin mereka mohon maaf yang menolak di luar karena tidak paham tentang bagaimana kenakalan anak-anak, tentang bagaimana cara mengatasi kenakalan pada anak," kata Fifi.

KLIK SELENGKAPNYA:Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Dianggap Telah Melampaui Presiden ke-7 RI Joko Widodo. Buktinya Dedi Mulyadi berani 'fight' dan blusukan ekstrem. Ini analisa pakar komunikasi Muhammad E Fuady.
KLIK SELENGKAPNYA:Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Dianggap Telah Melampaui Presiden ke-7 RI Joko Widodo. Buktinya Dedi Mulyadi berani 'fight' dan blusukan ekstrem. Ini analisa pakar komunikasi Muhammad E Fuady.

Fifi menuturkan anak-anak bermasalah tersebut harus dirangkul dengan cara yang tepat. Satu diantara di barak militer yang mengajarkan kedisiplinan, etika dan budi pekerti.

KPAID Cirebon pun tidak memberikan catatan atas kegiatan di Kabupaten Kuningan. Fifi lalu menyinggung adanya program TNI ramah anak sehingga tepat kebijakan siswa bermasalah dibawa ke barak militer.

"Nah, ini harus semuanya harus mendukung ya, harus mendukung lembaga-lembaga harus mendukung program ini," imbuhnya.

"Orang tua ini pasti akan sangat berterima kasih karena kan di rumah sudah ee apa ngawasinya, sudah mengedukasinya harus dengan cara apa lagi," imbuhnya.

Mengenai adanya siswa yang tidak jadi mengikuti program barak militer, Fifi menilai masih ada pihak sekolah yang belum memahami tujuan program tersebut.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved