Berjuang Sendirian, Suara Bergetar Ibunda Argo Ericko Mahasiswa UGM Tewas Ditabrak BMW: Tunggu Saya 

Suara bergetar Melina, ibunda mahasiswa Fakultas Hukum UGM Argo Ericko Achfandi terdengar. Argo tewas ditabrak mobil Christiano di Yogyakarta.

Kompas.com/Tangkapan layar BSI
SOSOK ARGO ERICKO - Argo Ericko Achfandi merupakan mahasiswa angkatan 2024 yang tewas dalam kecelakaan maut di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Sariharjo, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman, Sabtu (24/5/2025) dini hari. Ibunda hingga rekan mengenang mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) itu. (Kompas.com/Tangkapan layar BSI) 

TRIBUNJAKARTA.COM - Suara bergetar Melina, ibunda mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) Argo Ericko Achfandi terdengar saat mengenang anaknya.

Argo Ericko Achfandi merupakan mahasiswa angkatan 2024 yang tewas dalam kecelakaan maut di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Sariharjo, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman, Sabtu (24/5/2025) dini hari. 

Argo Ericko Achfandi yang mengendarai sepeda motor menjadi korban tabrakan oleh sebuah mobil BMW. 

Pengemudi BMW bernama Christiano Pengarapenta Pengidahan Tarigan, juga merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. 
 
“Saya tidak bisa berkata-kata, tapi terima kasih kepada UGM, terutama Fakultas Hukum. Terima kasih banyak atas semua dukungan dan apapun yang kalian berikan kepada anak saya,” ucap Melina dengan suara bergetar.

Melina mengisahkan perjuangan panjangnya membesarkan Argo seorang diri setelah sang suami meninggal dunia.

“Benar semua bahwa anak pertama saya ini sebelas tahun hidup tanpa figur ayah. Dan sayalah ibunya yang mendidik hingga saat ini,” katanya. 

Ia mengaku sangat terharu dengan dukungan yang ditunjukkan mahasiswa FH UGM terhadap almarhum anaknya, baik secara langsung maupun melalui media sosial.

 “Saya bersaksi sebagai ibunya, bahwa Argo adalah anak yang baik, anak yang hebat, dan anak yang memiliki kasih tinggi. Dia semangat, terutama dalam kuliah,” ujar Melina.

Melina menuturkan Argo merupakan sosok yang pendiam dan irit bicara. Tetapi dia mengharumkan dunianya dengan semua kebaikan kepada orang sekitarnya.

"Bahkan banyak orang,” tambah dia.

Melina lalu menitipkan pesan penting kepada para mahasiswa FH UGM agar terus memperjuangkan nilai keadilan, khususnya dalam kasus kematian Argo.

Ia menyatakan bahwa meskipun sudah merelakan kepergian anaknya, keadilan tetap harus ditegakkan. 

“Mari kita sama-sama lakukan yang terbaik untuk anak semua. Kita ikhtiarkan maksimal, hasilnya kita serahkan kepada Allah. Apapun hasilnya, tetap kita berikhtiar. Kalau keadilan harus dijalankan, maka kita jalankan,” ucapnya dikutip dari TribunJogja.

Melina berharap para mahasiswa hukum menjadi generasi penerus bangsa yang menjunjung akhlak dan nilai kebenaran. 

“Tolong bantu saya dan doakan anak saya. Doakan agar kasus ini dimudahkan dan dilancarkan yang terbaik,” kata Melina.

Menutup pernyataannya, Melina menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan keadilan atas kematian Argo. 

“Tunggu saya, saya harus perjuangkan. Keadilan harus ditegakkan,” ujarnya. 

Diketahui, Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar doa bersama dan tabur bunga untuk mengenang Argo Ericko Achfandi

Aksi doa bersama ini digelar di depan patung Dewi Keadilan Fakultas Hukum UGM pada Senin (26/5/2025) malam. 

Suasana haru menyelimuti acara yang dihadiri rekan-rekan seangkatan dan civitas akademika UGM. Duka mendalam dirasakan oleh seluruh mahasiswa Fakultas Hukum UGM atas kepergian Argo. 

"Hari ini kami mengenang kematian teman kami, Argo. Teman saya, teman seangkatan kami, teman kami semua. Angkatan 2024 dari Fakultas Hukum," ujar Ahmad Ridha, teman seangkatan Argo Ericko Achfandi, Senin (26/05/2025). 

Ridha menambahkan bahwa Argo dikenal sebagai pribadi yang baik dan bersahaja. Rasa kehilangan tidak hanya dirasakan oleh Fakultas Hukum, tetapi juga oleh seluruh komunitas Universitas Gadjah Mada bahkan masyarakat luas.

"Nggak menyangka, saya sangat terkejut. Saya tidak tahu bahwa teman saya adalah korban yang meninggal. Saya sangat terkejut dan tidak percaya bahwa teman teman saya yang pertama kali saya ketemu di fakultas ini. Saya makan gudeg bareng sebagai orang yang dari Jakarta kelaparan, berkumpul, makan gudeg bareng di sini untuk pertama kali," ucapnya.

Ridha dan Argo sama-sama berasal dari Jakarta. Bahkan, beberapa hari sebelum kecelakaan, Ridha sempat memberikan ucapan ulang tahun kepada Argo. 

"Lalu untuk yang terakhir kalinya saya mengucapkan dia ulang tahun. Saya juga tidak menyangka itu," ungkapnya. 

Teman seangkatan lainnya, Anastasya Shiva, juga mengungkapkan rasa tidak percaya atas kepergian Argo. Beberapa jam sebelum kejadian, Argo bahkan masih aktif di grup dan sempat mengirimkan foto.

"Jadi kok kayak bohong ya beritanya, tapi Tuhan lebih sayang sama Argo, jadi Argo diambil duluan," tuturnya. 

Anastasya mengenal Argo sebagai sosok yang penyabar dan sangat perhatian kepada teman-temannya. "Sejauh yang saya kenal, Argo itu orang yang sabar, ya walau diem tapi perhatianya banget-banget," ungkapnya. 

Baik Ridha maupun Anastasya berharap agar kasus kecelakaan ini dapat diusut hingga tuntas, dan pelaku diberikan hukuman yang setimpal. 

"Pelaku harus dapat tindakan sebagaimana mestinya dia mendapat hukuman dan Argo yang sudah meninggal harus mendapat keadilan," ucapnya. 

Mereka juga berharap agar pihak Universitas Gadjah Mada terus mengawal proses hukum hingga tuntas. 

"Tentunya berpihak (kepada korban) dan tetap mengawal kasus ini sampai benar-benar tuntas sebagaimana mestinya," pungkasnya.

Kisah Inspiratif 

Terungkap kisah inspiratif Argo hingga bisa mengenyam bangku pendidikan kuliah di salah satu universitas negeri terbaik di Indonesia tersebut. 

Hal itu terungkap dari kisahnya yang dituliskan di sebuah situs sebuah bank pemberi beasiswa kepada anak-anak berprestasi. 

Ericko bercerita bahwa awalnya berasal dari keluarga yang sangat berkecukupan.

Namun, pascameninggalnya sang ayah, kehidupannya berbalik 180 derajat. 

"Sejak saat itu, saya menjadi laki-laki tertua di keluarga di saat masih berumur 7 tahun dan sedang duduk di bangku kelas 2 SD, sehingga sepenuhnya beban tanggung jawab keluarga kami diambil alih oleh ibu saya. Sebagai saksi nyata atas perjuangan hebat ibu saya selama ini menjadi pendorong bagi saya dalam membantunya secara tidak langsung, yaitu melalui kegiatan akademik," tulisnya. 

Sejak SD, Argo mengaku termotivasi untuk fokus kepada aspek akademik. 

Terbukti dari kerja kerasnya, ia mampu berprestasi. 

"Saya juga rutin mendapatkan ranking sejak SD sampai saya SMA dengan beberapa kali menjadi peraih peringkat 1 dan menjadi lulusan terbaik dengan kategori peraih nilai rapor tertinggi di SMP saya. Selama masa SMA, saya cukup aktif dalam berbagai organisasi dan kepanitiaan serta tidak lupa dengan kegiatan akademik dengan mengikuti berbagai perlombaan."

"Usaha yang tidak mengkhianati hasil, saya diterima di Universitas Gadjah Mada melalui jalur SNBP dan menjadi salah satu siswa berprestasi di SMA. Terima kasih sebesar-besarnya kepada BSI Maslahat atas berbagai bantuan yang telah diberikan, terima kasih sudah mengurangi beban pikiran keluarga saya atas perjalanan saya dalam menempuh dunia perkuliahan."

"Dilengkapi dengan berbagai program positif seperti latihan kepemimpinan yang telah dipersiapkan semaksimal mungkin selama periode beasiswa berlangsung. Namun, perjuangan Argo masih panjang, masih banyak cita dan kemaslahatan yang ia akan wujudkan," tutupnya. 

Pelaku Belum Ditahan

MAHASISWA TEWAS DITABRAK - Kasat Lantas Polresta Sleman AKP Mulyanto saat memberikan keterangan kepada wartawan terkait peristiwa kecelakaan di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Sariharjo, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman yang terjadi pada 24 Mei 2025. (Tangkapan layar BSI dan Kompas.com/Yustinus Wijaya Kusuma).
MAHASISWA TEWAS DITABRAK - Kasat Lantas Polresta Sleman AKP Mulyanto saat memberikan keterangan kepada wartawan terkait peristiwa kecelakaan di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Sariharjo, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman yang terjadi pada 24 Mei 2025. (Tangkapan layar BSI dan Kompas.com/Yustinus Wijaya Kusuma). (Tangkapan layar BSI dan Kompas.com/Yustinus Wijaya Kusuma)

Pengemudi mobil BMW yang menabrak seorang mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) hingga tewas di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Sleman, belum ditahan oleh pihak kepolisian. 

Saat ini, pengemudi hanya dikenakan kewajiban lapor selama proses penyelidikan berlangsung. 

Kasat Lantas Polresta Sleman AKP Mulyanto menjelaskan bahwa peristiwa tersebut telah terekam dalam kamera CCTV yang berada di sekitar lokasi kejadian. 

"Ada (kamera CCTV di lokasi), CCTV ada," ujar Kasat Lantas Polresta Sleman AKP Mulyanto saat ditemui di kantornya, Senin (26/05/2025).

Pihaknya telah memeriksa rekaman tersebut dan mendapatkan gambaran kronologis kecelakaan

"Sampun (memeriksa rekaman CCTV). Kami dapat petunjuk dari sana bahwasanya proses kecelakaannya seperti apa, gambaran sudah," tuturnya. 

Dalam rekaman terlihat, sepeda motor dan mobil BMW melaju dari arah yang sama. Sepeda motor berada di depan dan hendak memutar arah, ketika mobil BMW melaju dari belakang. 

"Pengendara motor berniat memutar balik arah. Pada saat bersamaan melaju BMW, sehingga kecelakaan tidak bisa terhindarkan," urainya. B

Analisa awal dari kepolisian menyebutkan bahwa kecelakaan diduga terjadi akibat kurangnya konsentrasi dari pengemudi mobil.

"Kami tidak langsung ke yang bersangkutan (menanyakan) konsentrasi tidak, tapi ini kami menduga. Ya menduga bahwasanya pengemudi kurang konsentrasi," ucapnya. 

Mulyanto menambahkan bahwa hasil tes urine terhadap pengemudi menunjukkan negatif dari alkohol maupun narkoba. 

Meski demikian, hingga kini pengemudi belum dilakukan penahanan. 

"Sampai saat ini, kami belum melakukan penahanan terhadap pengemudi BMW karena kami masih dalam proses penyelidikan. (Pengemudi BMW) Wajib lapor," pungkasnya. (TribunJakarta/TribunJogja/Kompas.com)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved