Jelang 100 Hari Kepemimpinannya, Dedi Mulyadi Kuak Risiko Jadi Gubernur Jabar,Adu Domba sampai Teror
Menuju 100 hari kepemimpinannya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berani membongkar apa yang terjadi terhadapnya.
TRIBUNJAKARTA.COM - Menuju 100 hari kepemimpinannya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berani membongkar apa yang terjadi terhadapnya.
Sebagai pemimpin di Jawa Barat, kebijakan yang dicetuskan Dedi Mulyadi memang banyak menuai pro dan kontra.
Bukan hanya kritik, sejumlah pejabat yang menantang dirinya atas apa yang dilakukan juga pernah terjadi.
Namun, rupanya bukan masalah kritik saja yang harus dihadapinya.
Dibalik senyumnya menyapa warga net tiap pagi, Dedi Mulyadi juga menerima ancaman-ancaman jelang 100 hari kepemimpinannya yang jatuh pada 30 Mei 2025 mendatang.
Apa saja?.
Mengutip unggahannya di instagram, politisi Gerindra ini pernah berkata bahwa berbuat baik di negeri sendiri belum tentu mendapatkan penilaian baik.
Sehingga risiko menjadi pemimpin perlu dihadapi demi perubahan nyata di masyarakat.
Adu Domba

Pada Selasa (27/5/2025), Dedi Mulyadi blak-blakan mencium adanya upaya adu domba yang terjadi dalam politik Jabar.
Padahal di saat yang sama, slogan 'Bapak Aing' sudah menggema hingga ke Arab Saudi.
Di mana, slogan Bapak Aing yang disematkan untuknya digunakan pedagang di sana untuk mempromosikan dagangannya.
Namun, di dalam negeri justru ada upaya kotor untuk mengadu domba dirinya dengan sejumlah pihak, termasuk dengan Presiden RI Prabowo Subianto melalui spanduk.
"Ooooo, kamu ketahuan !!! bikin spanduk, untuk adu domba *pakai nada nyanyi* tapi lupa judul lagunya," tulisnya dalam unggahan instagram.
Eks Bupati Purwakarta ini mengungkapkan ada tiga spanduk yang dibuat dengan tujuan-tujuan tertentu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.