Warga Curhat Soal Diskon Tarif Listrik Batal: Kecewa Kena Prank Sampai Gagal Beli Hadiah

Curhatan Warga Soal Diskon Tarif Listrik Batal: Kena Prank, Kalau Belum Pasti Kenapa Sudah Diumumkan

Pixabay
ILUSTRASI TOKEN LISTRIK - Pembatalan diskon tarif listrik 50 persen yang rencananya diberikan pemerintah pada bulan Juni ini, menuai protes dari masyarakat. Sejumlah masyarakat merasa kecewa, karena batalnya pemberian diskon tarif listrik tersebut. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Pembatalan diskon tarif listrik 50 persen yang rencananya diberikan pemerintah pada bulan Juni ini, menuai protes dari masyarakat.

Sejumlah masyarakat merasa kecewa, karena batalnya pemberian diskon tarif listrik tersebut.

Sebagai informasi, awalnya pemberian diskon ini diumumkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Airlangga menyebut diskon tarif listrik 50 persen masuk dalam salah satu stimulus ekonomi yang diberikan untuk mendongkrak daya beli masyarakat serta sudah dibahas dalam rapat koordinasi di Jakarta, Jumat (23/5/2025).

Diskon tarif listrik sebesar 50 persen itu rencananya akan disalurkan untuk 79,3 juta pelanggan rumah tangga dengan daya listrik di bawah 1.300 VA pada bulan Juni-Juli 2025. Kabar tersebut pun disambut baik masyarakat. 

Namun Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani kemudian mengumumkan, pemberian diskon tarif listrik 50 persen itu batal karena masalah keterbatasan waktu dalam proses penganggaran.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani berpendapat, insentif tarif listik tak bisa diberikan pada periode Juni dan Juli 2025 lantaran proses penganggarannya jauh lebih lambat.

Sehingga ini menjadi alasan diskon tarif listrik tidak masuk dalam stimulus paket kebijakan ekonomi yang diberikan Pemerintah untuk  bulan Juni ini.

"Kita sudah rapat di antara para menteri, dan untuk pelaksanaan diskon listrik, ternyata untuk kebutuhan atau proses penganggarannya jauh lebih lambat. Sehingga kalau kita tujuannya adalah Juni dan Juli, kita memutuskan tidak bisa dijalankan," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (2/6/2025).

Asih, warga Depok Jawa Barat menilai Pemerintah terlalu tergesa-gesa dalam memberikan pengumuman.

Ia pun menyayangkan langkah Pemerintah yang sudah mengumumkan hal tersebut meski sebenarnya belum pasti.

"Jadi kena prank ya. Yang disayangkan, kenapa diumumkan itu aja. Kalau belum pasti, awalnya kenapa diumumkan. Kasihan warga yang sudah berharap jadinya kecewa," kata Asih, Selasa (3/6/2025).

Sependapat dengan Asih, Aat warga lain juga mengaku kecewa.

Padahal kata Aat, ia sempat berpikir dapat menghemat pengeluaran selama dua bulan kedepan karena adanya diskon tarif listrik tersebut.

Uang yang dihemat-hemat itu, rencananya hendak digunakan untuk membelikan hadiah tas baru kepada cucunya yang baru mau masuk sekolah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved