Viral di Media Sosial

5 Fakta Sosok Devit, Anak Kuli Kayu di Sumbar Lolos SNBP di ITB,Biaya Ke Kampus Hasil Patungan Warga

Sosok Devit Febriansyah (18), pelajar SMAN 1 Bukittinggi yang berhasil masuk ITB melalui jalur SNBP tengah viral.

zoom-inlihat foto 5 Fakta Sosok Devit, Anak Kuli Kayu di Sumbar Lolos SNBP di ITB,Biaya Ke Kampus Hasil Patungan Warga
instagram @santosoim
PELAJAR LOLOS SNBP - Sosok Devit Febriansyah (18), pelajar SMAN 1 Bukittinggi, Sumatra Barat (Sumbar) yang berhasil masuk Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP)

TRIBUNJAKARTA.COM - Sosok Devit Febriansyah (18), pelajar SMAN 1 Bukittinggi, Sumatra Barat (Sumbar) yang berhasil masuk Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) tengah viral di media sosial.

Ia menjadi satu dari tiga pelajar Sumbar yang lolos SNBP di ITB dengan latar belakang keluarga sederhana.

Berikut faktanya yang dirangkum Tribun Jakarta dari berbagai sumber:

1. Anak Kuli Angkut Kayu Manis

Meski kehidupan ekomoninya sulit, hal ini tak membuat Devit menyerah.

Orangtua David yakni Julimar dan Doni Afrijal diketahui bekerja sebagai kuli angkut kayu manis.

Ibunya merupanya tukang sisir kayu manis.

Penghasilan keduanya perhari pun tak menantu.

Namun, semangat Devit menimba ilmu dibuktikan dengan berhasil diterima di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB.

lihat fotoGubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda terang-terangan ingin belajar birokrasi  ke Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi saat mereka bertemu. Namun Sang Gubernur justru memberikan jawaban lain.
Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda terang-terangan ingin belajar birokrasi ke Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi saat mereka bertemu. Namun Sang Gubernur justru memberikan jawaban lain.

Ia juga menjadi satu-satunya anak dari Kecamatan Malala yang lolos SNBP tahun ini.

2. Dijemput Rektor ITB ke Rumah

Selain itu, Rektor ITB, Prof. Tata mendatangi kediaman Devit secara langsung.

Dalam instagram @santosoim, momen pertemuan ini diabadikan.

Dalam unggahan tersebut, Devit sampai tremor dan kaget saat didatangi Prof. Tata.

Pertemuan ini tampak mengharukan, orangtua Devit menangis di samping Prof Tata dan istrinya.

3. Punya Cita-cita Beli Rumah 

Dibalik ekonomi yang sulit, Devit menyelipkan cita-cita lain untuk keluarganya.

Cita-cita ini adalah ingin membelikan rumah untuk kedua orangtuanya.

Alasannya gegara selama ini tempat berteduh mereka masih menumpang ke orang lain.

4. Warga Sekampung Biayai ke Bandung

Mengingat jarak lokasi rumah dan kampus yang jauh dan lintas Provinsi, membuat warga sekampung turun tangan.

Warga sekampung yang bangga kepadanya sampai patungan untuk membantu keberangkatannya ke Bandung.

Dari instagram @santosoim, terlihat list panjang yang merupakan nama warga sekampung yang ikut memberikan bantuan untuknya.

"Devit keterima ITB bikin bangga sekampung, penduduk bantu Devit, 500rb..100rb dst...," keterangan dalam video itu.

5. Bukan Satu-satunya

Selain Devit, ada dua pelajar lain asal Sumbar yang ikut diterima di ITB.

Mereka adalah siswa SMAN 1 Bukittinggi, Nauli Al Ghifari dan Deka Fakira Berna dari SMAN 1 Padang.

Ekonomi keluarga Nauli juga tak jauh berbeda dengan Devit.

Ayahnya, Pananuhon, sehari-hari berjualan baju bekas di Pasar Atas Bukittinggi dan pendapatannya dalam setahun sekitar Rp 8 juta.

Namun Nauli berhasil diterima di Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM) ITB.

Sementara Deka diterima di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB

Seperti Nauli dan Devit, Deka mendapatkan beasiswa KIP-Kuliah dari pemerintah, yang membantu meringankan biaya pendidikan bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved