Prabowo Cabut IUP Tambang di Raja Ampat, Dedi Mulyadi Unggah Lagu Buatan Sendiri tentang Papua

Dedi Mulyadi mengunggah lagu buatannya tentang Papua, setelah Presiden Prabowo Subianto mencabut 4 IUP di Raja Ampat.

|
Muhamad Syahrial/Kompas.co
PRABOWO DEDI PAPUA - Prabowo Subianto, disambut Dedi Mulyadi serta ribuan warga saat mengunjungi Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, pada Sabtu (16/12/2023) siang. Prabowo dan Dedi kompak bereaksi tentang Raja Ampat yang sedang menjadi polemik dengan tambangnya. (Muhamad Syahrial/Kompas.com) 

TRIBUNJAKARTA.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengunggah lagu buatannya tentang Papua, setelah Presiden Prabowo Subianto mencabut izin usaha pertambangan (IUP) di Kabupaten Raja Ampat yang tengah jadi polemik.

Lagu yang dinyanyikan oleh seoran wanita itu menjadi latar suara sebuah video yang menggambarkan keindahan laut biru dan gugusan pulau di Raja Ampat.

"Kesan saya soal Papua, saya tuangkan dalam lagu 'Surga di Tanah Papua'," tulis Dedi pada unggahan lagunya di Instagram @dedimulyadi71, Rabu (11/6/2025).

Dedi ternyata sempat menceritakan kedekatannya dengan anak-anak Papua.

Bahkan, lagu ciptaannya sempat membuat tokoh adat Papua menangis. 

Dikutip dari TribunJabar, Politikus Gerindra itu mengaku sangat dekat dengan anak-anak Papua yang tinggal di Purwakarta.

"Saya secara personal itu dekat dengan anak Papua. Mereka saya sekolahin di Purwakarta sampai sekarang ada yang sudah masuk timnas (sepak bola) pelajar,” kata Dedi Mulyadi saat diwawancarai di Bandung pada Rabu 21 Agustus 2019.

Selain menyekolahkan, Dedi pun mengaku kerap memberikan bantuan ketika anak-anak Papua pulang ke tanah kelahirannya.

“Kalau natalan, tiket pulang bolak balik kami beliin. Kami kasih juga uang buat orangtuanya, buat bekel-nya. Jadi saya sama orang Papua sudah kayak saudara,” ucapnya.

Dedi pun mengaku sedih mendengar konflik yang belakangan terjadi dan melibatkan warga Papua. 

Dia mengatakan terpikir untuk pergi ke Papua bersama anak-anak Papua binaannya di Purwakarta.

“Saya punya keinginan untuk berangkat ke sana, ajakin anak-anak Papua di Purwakarta buat ngeliatin, saya ceritain, kalau mereka di Purwakarta enggak ada problem,” tuturnya.

Mantan Bupati Purwakarta itu berharap, masyarakat Indonesia tidak lagi memandang warga Papua sebagai orang asing dan menganggap mereka sebagai saudara.

"Jangan punya kecurigaan kepada mereka, jangan punya tuduhan apapun kepada mereka. Mereka saudara kita,” ujarnya.

Berdasarkan pengalamannya, Dedi mengatakan anak-anak Papua memiliki jiwa berkawan dan solidaritas yang terbilang tinggi.

“Teman-teman Papua punya spirit berkawan tinggi. Tapi memang style-nya anak-anak Papua modelnya seperti itu. Buat yang belum tahu, enggak dekat, pasti salah pemahamannya,” jelasnya.

Selain menjalin hubungan baik dengan anak-anak Papua, Dedi mengaku sangat takjub dengan tanah Papua. 

Saking takjubnya dengan bumi Cenderawasih, sekitar tiga tahun lalu dia sempat membuat sebuah lagu berjudul "Surga di Tanah Papua".

"Saya pernah bikin lagu tentang Papua. Judulnya Surga di Tanah Papua. Inspirasinya saya pergi ke Papua, kok Papua ini indah banget, subur banget, akhirnya saya tulis saja lagu ini. Nulisnya waktu itu bangun pagi dari hotel, melihat gunung-gunung yang keren,” ujarnya.

Dedi menjelaskan, lagu tersebut kemudian dinyanyikan di depan tokoh-tokoh adat Papua, termasuk Wali Kota Jayapura. Lagu tersebut kemudian diapresiasi.

“Waktu itu oleh Wali Kota Jayapura saya dikasih uang Rp 50.000.000 karena buat lagu "Surga di Tanah Papua".

Kemudian saya nyanyikan di tempat tokoh-tokoh adat. Sangat berkesan karena mereka pada nangis tokoh-tokoh itu ketika dinyanyikan,” ujarnya.

Prabowo Cabut Izin Tambang Raja Ampat

Pencabutan Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk empat tambang di Raja Ampat, Papua Barat Daya diumumkan oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.

Hal ini diputuskan langsung usai Presiden Prabowo Subianto memanggil beberapa menterinya ke Istana, seperti Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dan Mensesneg Prasetyo Hadi.

"Dan kemarin Presiden pimpin rapat terbatas salah satunya membahas izin usaha pertambangan di Raja Ampat ini. Atas petunjuk Presiden, beliau memutuskan bahwa pemerintah akan mencabut izin tambang di empat perusahaan yang ada di Raja Ampat. Kemudian kita Ratas dan juga dari (Kementerian) Lingkungan Hidup juga sampaikan memang dalam implementasi empat perusahaan itu ada pelanggaran dalam konteks lingkungan," kata Bahlil Lahadalia di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (10/6/2025).

Bahlil juga mengatakan empat tambang yang dicabut izinnya berlokasi di dalam geopark atau kawasan wisata Raja Ampat. 

Izin empat perusahaan ini pun dikeluarkan sebelum adanya penerapan Geopark Raja Ampat.

Menurut Bahlil, Presiden Prabowo Subianto punya perhatian khusus dan secara sungguh-sungguh untuk menjadikan Raja Ampat tetap menjadi wisata dunia dan keberlanjutan negara.

"Jadi ditanya apa alasannya, alasannya adalah pertama memang secara lingkungan. Yang kedua adalah memang secara teknis setelah kami melihat ini sebagian masuk di kawasan Geopark. Dan ketiga keputusan ratas dengan mempertimbangkan masukan dari pemerintah daerah dan juga adalah melihat dari tokoh-tokoh masyarakat yang saya kunjungi," ujarnya.

Sementara, pemerintah tidak mencabut izin tambang milik PT Gag Nikel di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Bahlil mengatakan perusahaan tersebut dinilai telah menjalankan kegiatan operasional sesuai dengan dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan termasuk dalam aset negara yang strategis.

“Untuk PT GAG, karena itu adalah dia melakukan sebuah proses penambangan yang menurut dari hasil evaluasi tim kami itu bagus sekali. Itu alhamdulillah sesuai dengan AMDAL,” kata Bahlil. (TribunJakarta.com/TribunJabar/Tribunnews.com)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved