Tangan Kreatif Para Pasukan Oren, Tak Hanya Pandai Menyapu Jalan Tapi Jago Mural

Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar 

TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Di tengah kesibukan Jakarta menyambut hari jadinya yang ke-498, ada tangan kreatif yang ikut meramaikan HUT Ibu Kota. 

Mereka bukan seniman, musisi besar apalagi politisi kondang. Tapi pasukan oren yang senantiasa marak dijumpai di jalanan Jakarta. 

TribunJakarta.com mencoba mengintip proses kreatif pekerja yang identik sebagai penyapu jalan atau bahasa resminya Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU). 

Di kolong Flyover Jatinegara, tepatnya di Kelurahan Rawa Bunga, Jalan Bekasi Timur Raya, Kecamatan Jatinegara, Kota Jakarta Timur. 

Sejumlah pasukan oren tengah sibuk memoles dinding beton kolong flyover, bukan sekedar dibersihkan lalu dicat agar terlihat bersih. 

Petugas PPSU melukis dinding besar dengan teknik seni mural, temannya tentang Jakarta yang tahun ini genap berusia 498 tahu. 

Tangan yang biasa menggenggam sapu berganti menjadi kuas, para pasukan oren dengan teliti menutup dinding beton dengan cat mengikuti pola yang sudah dibuat. 

Di balik kerja kreatif tersebut, ada sosok yang menjadi andalan pasukan oren atau PPSU Kelurahan Rawa Bunga, Jatinegara. 

Dia adalah Eko Winarto, satu dari sejumlah pasukan oren yang tengah sibuk mengerjakan mural di Flyover Jatinegara. 

Dia adalah otak dari karya seni mural buatan PPSU di hampir seluruh wilayah Kelurahan Rawa Bunga.

Pria yang sudah tujuh tahun bergabung sebagai pasukan oren itu mengatakan, keahlian menggambar didapat secara otodidak. 

"Enggak juga (ahli) semuanya juga bisa, cuma kemauan aja. Kebetulan saya di sini dipercaya. Otodidak aja (belajar)," kata Eko. 

Sebelumnya menjadi PPSU, Eko belum pernah membuat karya mural. Tapi kebisaan menggambar sudah dia miliki sejak masih duduk dibangku sekolah. 

"Kalau mural pas di PPSU aja, cuma dulu dulu pas sekolah senang ikut-ikut lomba gambar gitu," jelas dia. 

Kegiatan mural yang dikerjakan PPSU biasanya dilakukan di momen-momen tertentu, misalnya setiap HUT DKI Jakarta atau ketika Ibu Kota jadi tuan rumah Asian Games 2018 silam. 

Sebelum diaplikasikan ke dinding atau media mural, Eko biasanya membuat sketsa terlebih dahulu dengan menentukan konten dan skala yang sesuai. 

Eko mengaku, melalui kegiatan mural dia bisa menyalurkan imajinasinya tanpa banyak batasan dari pimpinan. 

Konten mural benar-benar dibuat dari dia sendiri, menyesuaikan tema yang sedang berlangsung seperti misalnya HUT ke-498 DKI Jakarta. 

"Enggak ada (permintaan khusus dari pimpinan), biasanya temanya ditentukan, kemudian kita cari inspirasi dari Google atau dari manalah, kemudian kita minta print dan kita eksekusi," jelas dia.

Untuk pembuatan karya mural, dibutuhkan sekitar satu pekan pengerjaan. Dia selalu merasa senang melihat hasil karya yang bisa berkontribusi mempercantik wajah Kota Jakarta. 

"Ya dibawa enjoy aja, ini paling kalau di sini aja (Flyover) Jatinegara sekitar satu minggu selesai," kata Eko. 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya