Bualan Janda Muda di Palmerah Bikin 5 Orang Rela Keluarkan Uang Jutaan Demi Tebus Bayi Adopsi
Bualan Janda Muda di Palmerah Bikin 5 Orang Rela Keluarkan Uang Jutaan Demi Tebus Bayi Adopsi
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Nur Indah Farrah Audina
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, PALMERAH - Demi uang semua disikat. Begitulan keadaan yang membuat AU, seorang janda muda berusia 38 tahun kini harus menjadi penghuni baru di Polsek Palmerah, Jakarta Barat.
Menjadi ibu tunggal dengan tiga anak yang harus dihidupi, AU gelap mata dan terjerumus ke dunia kriminal.
Bukan dengan mencuri atau merampok, janda muda ini mengelabui para korbannya berbekal bualan yang memang menjadi salah satu kelebihannya.
Hasilnya, sudah ada lima orang yang menjadi korban, di mana dua di antaranya telah melapor ke polisi.
Itulah yang membuat AU ditangkap saat hendak beraksi untuk kali ke enam di salah satu rumah sakit bersalin di kawasan Palmerah pada Jumat (13/6/2025).
"Kami bergerak berdasar 2 LP yang kami terima pada 26 April dan 8 Juni 2025 terkait dugaa penipuan yang dilakukan pelaku," ucap Kapolsek Palmerah, Kompol Eko Adi Setiawan kepada wartawan, Kamis (19/6/2025).
Eko menjelaskan, dua korban yang melapor menceritakan bahwa mereka bisa kenal pelaku melalui modus yang berbeda.
Korban pertama kenal dengan pelaku berdasarkan obrolan dari mulut ke mulut. Kebetulan saat itu pelaku pernah jadi penumpang ojek online dari rekan korban.
Selama di perjalanan, pelaku kala itu menginformasikan bahwa dia bisa membantu bagi warga yang ingin adopsi bayi.

"Kemudian tukeran nomor telepon dan lanjut ke WhatsApp sampai dengan ketemuan untuk ambil bayi di rumah sakit," kata Eko.
Sedangkan untuk korban kedua dihubungi pelaku usai dia membuat postingan di media sosial bahwa tengah berencana mengadopsi bayi.
"Kemudian yang kedua adalah si calon korban ini upload terkait dengan yang bersangkutan belum punya anak. Kemudian si pelaku kirim pesan pribadi ke dia, tukeran nomor telepon kemudian janjian di RS untuk adopsi anak itu," tuturnya.
Untuk meyakinkan para korbannya, AU selalu meminta bertemu di rumah sakit bersalin kawasan Palmerah.
Hal itu diakui juga oleh petugas keamanan di rumah sakit tersebut yang beberapa kali melihat keberadaan pelaku.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.