Respons Dedi Mulyadi Tanggapi Warga Bekasi Teriak Kekecewaan, KDM Terancam Hilang Pamor dan Dukungan
Warga Bekasi baru saja meneriakan kekecewaan kepada Gubernur Dedi Mulyadi, sikapnya kini disorot saat menanggapi keluhan dari pendukung.
TRIBUNJAKARTA.COM - Warga Bekasi, Jawa Barat, baru saja meneriakan kekecewaan kepada Gubernur Dedi Mulyadi, sikapnya kini disorot saat menanggapi keluhan dari pendukung.
Dedi Mulyadi memberikan respons yang diplomatis dari munculnya kekecewan para warga di Kampung Gabus, Desa Srimukti, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi.
Diketahui, Dedi Mulyadi telah memerintahkan Satpol PP merapihkan pedagang yang berjualan di bantaran saluran irigasi, Jalan Kong Isah, Kampung Gabus.
Bangunan liar yang berdiri di atas tanah milik Perum Jasa Tirta dibongkar pada Rabu (18/6/2025) oleh Satpol PP Kabupaten Bekasi.
Bangunan-bangunan ini sebelumnya dimanfaatkan warga sebagai tinggal maupun usaha kecil.
Pembongkaran yang dilakukan membuat para warga kecewa hingga meluapkan unek-uneknya.
Bahkan, seorang warga bernama Irwansyah (51), pedagang kopi, mengaku kecewa dan merasa dikhianati karena usaha dibongkar tidak lama setelah kunjungan Gubernur Dedi.
Ia tidak mau memilih Dedi Mulyadi di pemilihan berikutnya.

"Enggak mau milih lagi (Dedi Mulyadi), saya rakyat kecil, jual kopi Rp 1.000-Rp 2.000, keuntungannya buat nafkahin anak saya," kata Irwansyah dikutip dari Kompas.com, Jumat (20/6/2025).
Ia juga menyayangkan karena saat kunjungan gubernur tidak ada pemberitahuan soal pembongkaran.
"Enggak dikasih tahu, cuma ngonten doang," tambahnya.
Menyikapi kekecewaan warga, Dedi Mulyadi memberikan respons santai.

Menurutnya, ada warga yang kecewa karena pembongkaran bangunan liar merupakan hal yang biasa.
Dedi Mulyadi menegaskan pembongkaran bangunan liar itu adalah langkah yang harus diambil demi kepentingan yang lebih besar.
Meskipun menimbulkan kekecewaan bagi sejumlah warga, terutama pedagang kecil.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.