Dedi Mulyadi Bereaksi Keras dan Menggertak, Ada Pesta Gay Bikin Geger di Puncak Sampai Pakai Pedang

Dedi Mulyadi bakal melakukan pendalaman terkait peristiwa pesta gay di Puncak. Ia menggertak bakal turun langsung memberesi kawasan Puncak.

Editor: Wahyu Septiana
Kolase TribunJakarta/Instagram Dedi Mulyadi/Istimewa
PESTA GAY PUNCAK - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang mengetahui adanya pesta gay di wilayahnya bakal menata ulang kawasan Puncak. Dedi Mulyadi bakal melakukan pendalaman terkait peristiwa pesta gay di Puncak. Ia menggertak bakal turun langsung memberesi kawasan Puncak. 

Sebelumnya diberitakan, pesta gay ini membuat geger masyarakat dan sudah ditangani serius oleh pihak kepolisian.

Kasatreskrim Polres Bogor, AKP Teguh Kumara mengungkapkan, peserta yang diamankan memiliki usia bervariatif mulai dari 21 hingga 50 tahun.

Ia mengaku masih mendalami apakah orang-orang tersebut berada dalam komunitas tertentu.

"Yang jelas mereka berkumpul di acara tersebut karena mengetahui adanya undangan yang disebarkan melalui media sosial," katanya dikutip dari Tribun Bogor, Selasa (24/6/2025).

Teguh mengungkapkan, pesta gay tersebut dilakukan di sebuah vila.

Dari lokasi tersebut, pihaknya berhasil mengamankan puluhan orang yang didominasi oleh laki-laki.

"Seluruhnya yang diamankan ada 75 orang, terdiri dari 74 laki-laki dan satu perempuan," ujarnya dikutip dari TribunnewsBogor.com.

AKP Teguh Kumara mengatakan, para pelaku yang diamankan berasal dari berbagai daerah di wilayah Jabodetabek.

Untuk memanipulasi aktivitasnya, kegiatan menyimpang tersebut dibalut dalam family gathering.

Acara tersebut juga menampilkan pentas ekstrem menggunakan pedang.

Selain itu ada pertunjukan lomba menyanyi dan lomba menari.

PESTA GAY MEGAMENDUNG - Polisi amankan peserta pesta gay di salah satu vila di wilayah Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.
PESTA GAY MEGAMENDUNG - Polisi amankan peserta pesta gay di salah satu vila di wilayah Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. (Istimewa/TribunBogor)

Polisi juga menemukan sejumlah barang bukti yang diduga untuk digunakan dalam pesta seks sesama jenis tersebut.

"Barang bukti empat bungkus kondom baru belum terpakai, satu buah pedang untuk pertunjukan seni tari," katanya.

Bayar Rp200 Ribu

Kasatreskrim Polres Bogor, AKP Teguh Kumara mengungkapkan, untuk mengikuti kegiatan tersebut dikenakan biaya pendaftaran.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved