Libur Tahun Baru Islam, Keberangkatan Penumpang di Terminal Pulogebang Melonjak

Keberangkatan penumpang bus di Terminal Terpadu Pulogebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur melonjak pada libur Tahun Baru Islam 1447 Hijriah.

Penulis: Bima Putra | Editor: Nur Indah Farrah Audina
Istimewa
Komandan Regu Terminal Terpadu Pulogebang, Badman Harahap saat melakukan pemantauan pada area keberangkatan penumpang, Cakung, Jakarta Timur, Sabtu (28/6/2025) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, CAKUNG - Keberangkatan penumpang bus di Terminal Terpadu Pulogebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur melonjak pada libur Tahun Baru Islam 1447 Hijriah.

Komandan Regu Terminal Terpadu Pulogebang, Badman Harahap mengatakan lonjakan keberangkatan penumpang bus antar kota antar provinsi (AKAP) sejak Kamis (26/6/2025).

"Pada 26 Juni ada 5.399 penumpang diberangkatkan menggunakan 533 bus. Untuk jumlah kedatangan ada 2.067 penumpang tiba menggunakan 404 bus," kata Badman, Sabtu (28/6/2025).

Jumlah tersebut melonjak karena rata-rata keberangkatan penumpang bus AKAP di Terminal Terpadu Pulogebang pada hari biasa 1.500-2.000 orang, dan pada akhir pekan 3.000 orang

Selain libur panjang, momen libur sekolah juga menjadi faktor yang membuat jumlah keberangkatan penumpang di Terminal Terpadu Pulogebang melonjak dibandingkan hari normal.

"Untuk keberangkatan penumpang pada Jumat (27/6/2025) sebanyak 3.627 orang menggunakan 427 bus. Sedangkan penumpang yang tiba sebanyak 2.167 menggunakan 397 bus," ujarnya.

Badman menuturkan pada libur panjang Tahun Baru Islam 1447 Hijriah ini tujuan keberangkatan penumpang bus AKAP di Terminal Terpadu Pulogebang tersebar pada sejumlah kota.

Wilayah Sumatera di antaranya ke Pekanbaru, Palembang, Jambi, Padang, serta Bengkulu, kemudian wilayah Jawa Timur menuju Madura, Surabaya, Jember, dan Malang.

lihat fotoDalam kurun waktu kurang dari dua pekan, warga di Kecamatan Ciracas dibuat heboh oleh kematian dua orang yang tinggal di kawasan mereka. Sebab kematian mereka tak diketahui oleh warga sekitar. Sehingga jenazahnya baru ditemukan beberapa hari kemudian, hingga dua tahun kemudian.
Dalam kurun waktu kurang dari dua pekan, warga di Kecamatan Ciracas dibuat heboh oleh kematian dua orang yang tinggal di kawasan mereka. Sebab kematian mereka tak diketahui oleh warga sekitar. Sehingga jenazahnya baru ditemukan beberapa hari kemudian, hingga dua tahun kemudian.

"Untuk Jawa Tengah ke Yogyakarta, Solo, Wonosobo, Brebes, Tegal, Purwokerto, Pemalang, dan Jepara. Bahkan ada penumpang yang menuju ke Bima dan Lombok (Nusa Tenggara Barat)," tuturnya.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved