Viral di Media Sosial
Agam Gemetar Ungkap Momen Evakuasi Juliana di Jurang Rinjani,Hidup Mati Dipertaruhkan di Batu Terjal
Momen mengerikan akhirnya diungkap, Agam Rinjani, seorang pemandu yang bisa menggapai dan mengevakuasi jasad pendaki asal Brasil Juliana Marins.
TRIBUNJAKARTA.COM - Momen mengerikan akhirnya diungkap, Agam Rinjani, seorang pemandu yang bisa menggapai dan mengevakuasi jasad pendaki asal Brasil Juliana Marins.
Agam Rinjani bercerita momen sulit hingga harus mempertaruhkan kehidupannya dengan berani mengambil risiko mengevakuasi Juliana Marins di jurang gunung Rinjani.
Diketahui, Juliana Marins, warga negara Brasil yang jatuh ke jurang di Gunung Rinjani pada Sabtu (21/6/2025).
Jenazah Juliana berhasil dievakuasi oleh Agam Rinjani dan tim SAR yang bertugas, pada Rabu (25/6/2025).
Ia bersama tim SAR gabungan melakukan evakuasi jasad Juliana dengan cara vertical evacuation.
Lewat akun Instagramnya, Agam memposting ketika prosesi penyelamatan di tebing dengan membawa jenazah Juliana.
Agam merupakan satu dari tujuh orang rescuer yang turun mengevakuasi jenazah Juliana Marins di kedalaman 600 meter.
Namun Agam yang menjadi garda terdepan mengangkut dan mengevakuasi jasad Juliana.

Cara tak biasa dilakukan Agam saat mengevakuasi Juliana Marins dengan cara bergelantung menggunakan metode vertical rescue secara manual menggunakan tali.
Bahkan Agam juga bercerita ia bersama tim SAR lainnya harus bermalam di tebing curam.
“Medannya sangat berbahaya dan kami tim itu mempertaruhkan nyawa di bawah," ujar Agam dikutip dari Kompas.com, Minggu (29/6/2025).
"Tidak tahu kondisi sebagaimana itu, gunung dan lain-lain."
"Selama saya evakuasi di Rinjani ini, itu yang paling sulit yang pernah saya lalui,” ujar Agam.

Menurut Agam, tim evakuasi terdiri dari tujuh orang yang terbagi menjadi dua kelompok.
Tiga orang berada di atas, sementara empat lainnya, termasuk dirinya berada di bawah tebing dengan kondisi serba terbatas.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.