HUT Bhayangkara 2025, 4 Polisi Ini Viral Gegara Tolak Suap, Nyambi Jadi Badut hingga Umrahkan Orang
Di balik momen HUT ke-79 Bhayangkara yang jatuh pada hari ini, ada deretan kisah polisi yang viral dan bisa menginspirasi banyak orang.
TRIBUNJAKARTA.COM - Di balik momen HUT ke-79 Bhayangkara yang jatuh pada hari ini, Selasa (1/7/2025), ada deretan kisah polisi yang viral dan bisa menginspirasi banyak orang.
Pasalnya keempat kisah dari mereka bisa membuat orang lain berdecak kagum.
1. Tolak Suap, Nyambi Jadi Pemulung
Kisah inspiratif pertama datang dari sosok Bripka Seladi yang merupakan anggota Polre Malang Kota.
Mengabdi selama 16 tahun di bagian pelayanan SIM, tak membuatnya terlena.
Ia tetap memilih menjadi polisi 'bersih' dan menolak uang rokok dari pemohon SIM.
Untuk menambah penghasilan, ia memilih nyambi sebagai pemulung.
"Lebih baik jadi pemulung jauh lebih jujur dan benar dari pada terima salam tempel dan suap," ungkap Bripka Seladi dikutip dari Warta Kota, Minggu (15/12/2024).
Pria 57 tahun ini pun mengaku tak pernah merasa berkecil hati gegara pekerjaan sambilannya itu.

Apalagi, menjadi pemulung sudah dielutinya sejak delapan tahun terakhir.
Bahkan ia sudah memiliki gudang sampah sendiri di Jalan Dr. Wahidin, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
"Saya tidak pernah merasa rendah diri meskipun setiap hari berurusan dengan sampah. Ini pekerjaan halal, dan saya ikhlas melakukannya," katanya.
Kisahnya menginspirasi sang anak, Rizal. Kini ia mengikuti jejak sang ayah dengan memilah sampah.
Penghasilan hariannya pun sekitar Rp 20 ribu sampai Rp 50 ribu.
2. Nyambi Jadi Badut Demi ke Makkah
Kisah kedua datang dari sosok Bripka Rian yang bertugas di Polda Babel.
Ia memilih bekerja sampingan sebagai badut setelah jam kerjanya sebagai polisi berakhir.
Tak segan-segan ia mengunggah aktivitasnya ini di media sosial pribadinya (@rian.gendutInd).
"Orang gila mana yang sudah jadi PNS malah kerja sampingan jadi badut menghibur anak-anak," tulisnya pada video TikTok dikutip dari Tribun Kalteng.
Pemilik nama asli Fardiansah ini mengungkap alasannya. Rupanya ia ingin sekali berangkat haji ke Makkah.
Sehingga mencari tambahan dana dengan menjadi badut sulap.
Kata dia, nyambi sebagai badut sulap sudah dilakoni sejak tahun 2005 silam, namun vakum di tahun 2008 dan kembali aktif lagi sejak tahun 2017 lalu.
Untuk satu kali penampilan di acara ulang tahun, ia mematok tarif sebesar Rp 350 ribu.
"Selesai Menjalankan tugas Dinas,Semoga Bisa Ngumpul buat Ke Mekah Ya Ma.... Insya Allah," tulisnya.
3. Umrahkan Banyak Orang
Kisah mengisnpirasi ketiga datang dari Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto.
Namanya mencuat seiring dengan aksi yang dilakukannya membantu masyarakat kecil, hingga menghadiahkan mereka umrah.
Teranyar, ia viral gegara memberikan hadiah umrah kepada guru honorer yang nyambi sebagai pemulung, Alvi Noviardi (56) dan penjual kopi keliling di Cimahi yang karib disapa Abah Dede Harun (67).
Untuk Alvi, Tri memberikan bantuan usaha sekaligus umrah.
Kemudian untuk Abah Dede yang hidup sebatang kara dihadiahkannya umrah.
4. Polisi Baik
Kisah keempat datang dari sosok Ipda Purnomo, anggota Polres Lamongan, Jawa Timur.
Namanya sebenarnya sudah tak asing. Sebab ia kerap mengunggah berbagai aktivitasnya di instagrm @purnomopolisibaik.
Namun aksinya mendadak viral setelah ia menemui dua anak, yakni Sri dan Fitria yang membawa ibu mereka, Mbah Nasikah ke Griya Lansia Husnul Khatimah, Malang, Jawa Timur.
Ia mendatangi keduanya untuk meminta penjelasan lantaran kasus ini viral. Dimana Sri dan Fitria disebut-sebut membuang ibu mereka ke panti jompo.
Bahkan jika sang ibu tutup usia, mereka minta untuk tak dikabari.
Dari penjelasan ke Ipda Purnomo, keduanya membantah sudah membuang Mbah Nasikah dan kini Mbah Nasikah sudah dijemput kembali.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.