Cerita Kriminal
Pasutri Ditipu Polisi Gadungan Saat Jual Beli Motor COD di Palmerah, Pelakunya Residivis Narkoba
Pasutri Adelia dan Yusuf ditipu polisi gadungan saat jual beli motor secara COD di jalan U Raya, Palmerah, Jakarta Barat. Pelakunya residivis narkoba.
TRIBUJAKARTA.COM - Pasangan suami istri (Pasutri) Adelia dan Yusuf ditipu polisi gadungan saat jual beli motor secara cash on delivery (COD) di jalan U Raya, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (18/6/2025) lalu.
Pelakunya yakni dua orang pria berinisial A dan IR yang telah diringkus jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat.
Ternyata pelaku berinisial A merupakan residivis kasus narkoba jenis sabu pada 2014 lalu.
Bahkan, saat polisi melakukan penangkapan di kontrakannya wilayah Cengkareng, Jakarta Barat, ditemukan barang bukti berupa alat hisap sabu.
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Twedi Aditya Bennyahdi pun menyampaikan modus kejahatan yang dilakukan pelaku.
Kedua pelaku melancarkan aksi dengan berpura-pura menjadi polisi dan menginimidasi lantaran korban tak membawa surat-surat yang lengkap.
"(Mereka) menyampaikan kepada korban, motornya akan dibawa ke kantor polisi terdekat, silakan nanti bertemu dengan pelaku di lokasi itu," kata Twedi dalam konferensi pers, Jumat (4/7/2025).
"Namun setelah korban sampai di kantor polisi, tersangka ini tidak bisa dihubungi lagi handphonenya," lanjutnya.
Sementara pelaku menjaring korbannya dari sosial media Facebook, dimulai saat Adelia dan Yusuf mengiklankan penjualan sepeda motor.
"Namun pada saat menjual itu, disampaikan bahwa ada dokumen yang tidak lengkap, yaitu BPKB-nya hilang. Nah inilah yang dijadikan celah oleh para pelaku, menyampaikan bahwa korban menjual kendaraan bermotor dengan dokumen-dokumen yang tidak lengkap," jelas Twedi.
Korban yang menyadari bahwa dokumennya tidak lengkap, merasa pasrah saat pelaku menyebut jika motornya akan disita untuk diselidiki lebih lanjut.
Padahal saat melancarkan aksinya, kedua pelaku tidak mengenakan atribut Polri.
"Jadi modusnya itu bahwa ini motor bermasalah. Jadi seakan-akan korban itu percaya dengan bahwa pelaku adalah oknum polisi padahal bukan. Di situ langsung diambil," jelas Twedi.
Ironisnya, usai melakukan aksi tersebut, pelaku langsung melakukan pengecatan motor menggunakan pilox untuk menghilangkan jejak.
Bahkan menurut korban, motor tersebut sempat juga diiklankan pelaku lewat Facebook.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.