Prakiraan Cuaca di Jakarta Rabu 9 Juli 2025, Hujan Guyur Dua Wilayah Ini

Simak prakiran cuaca di Jakarta pada Rabu 9 Juli 2025. Dua wilayah di Jakarta diprediksi diguyur hujan ringan pada Rabu (9/7/2025).

|
TribunJakarta.com/Ferdinand Waskita
DUA WILAYAH HUJAN. Ilustrasi hujan. Simak prakiran cuaca di Jakarta pada Rabu 9 Juli 2025. Dua wilayah di Jakarta diprediksi diguyur hujan ringan pada Rabu (9/7/2025). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Simak prakiran cuaca di Jakarta pada Rabu 9 Juli 2025.

Dua wilayah di Jakarta diprediksi diguyur hujan ringan pada Rabu (9/7/2025).

Hal itu berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Dua wilayah yang diguyur hujan ringan yakni Kepulauan Seribu dan Jakarta Selatan.

Sementara, Jakarta Barat dan Jakarta Timur diprediksi cerah. Kemudian, Jakarta Pusat dan Jakarta Utara akan berawan.

Suhu dan kelembapan Wilayah Jakarta Rabu 9 Juli 2025:

Kepulauan Seribu

  • Hujan Ringan
  • Suhu: 26-28 derajat Celcius
  • Kelembapan: 77-85 persen

Jakarta Pusat

  • Berawan
  • Suhu: 24-29 derajat Celcius
  • Kelembapan: 70-95 persen

Jakarta Utara

  • Berawan
  • Suhu: 24-28 derajat Celcius
  • Kelembapan: 73-93 persen

Jakarta Barat

  • Cerah
  • Suhu: 23-29 derajat Celcius
  • Kelembapan: 71-96 persen

Jakarta Selatan

  • Hujan Ringan
  • Suhu: 23-30 derajat Celcius
  • Kelembapan: 67-96 persen

Jakarta Timur

  • Cerah
  • Suhu: 23-30 derajat Celcius
  • Kelembapan: 67-95 persen

Penjelasan BMKG

Sementara itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan, cuaca ekstrem seperti sekarang akan terus berlangsung di sebagian besar wilayah Indonesia hingga Oktober 2025. 

"Hasil prediksi curah hujan bulanan menunjukkan bahwa anomali curah hujan yang sudah terjadi sejak Mei 2025 akan terus berlangsung dengan kondisi curah hujan di atas normal di sebagian besar wilayah Indonesia hingga Oktober 2025," ujar Dwikorita dikutip dari Kompas.com, Selasa (8/7/2025). 

Menurut Dwikorita, melemahnya Monsun Australia yang berasosiasi dengan musim kemarau turut menyebabkan suhu muka laut di selatan Indonesia tetap hangat. 

"Hal ini berkontribusi terhadap terjadinya anomali curah hujan tersebut," ujarnya. 

Selain itu, faktor lainnya adalah gelombang Kelvin yang melintas di pesisir utara Jawa, disertai pelambatan dan belokan angin di Jawa bagian barat dan selatan yang memicu penumpukan massa udara. 

Kemudian, konvergensi angin dan labilitas atmosfer lokal juga terpantau kuat sehingga mempercepat pertumbuhan awan hujan

"Dapat dipastikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mengalami curah hujan di atas normal dari yang seharusnya terjadi di musim kemarau atau disebut juga dengan kemarau basah," ucap Dwikorita. (TribunJakarta.com/Wartakotalive)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved