Diplomat Arya Daru Tewas di Kosan
Sosok Tertutup, Kebiasaan Arya Daru Bersihkan Mobil di Halaman Indekos, Dijual Jelang Pindah Tugas
Sosok Arya Daru Pangayunan tertutup. Kebiasaan diplomat muda bersihkan mobil di indekos Menteng sebelum dijual jelang pindah tugas.
TRIBUNJAKARTA.COM - Kebiasaan diplomat muda, Arya Daru Pangayunan (39) saat berada di indekos diungkap karyawan toko vape, Rifky.
Ternyata, kebiasaan Arya Daru Pangayunan sering membersihkan mobilnya yang terparkir di halaman Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat.
Diketahui, toko vape tempat Rifqy bekerja memang berada satu area dengan indekos Arya.
"Saya tidak terlalu kenal korban, cuma saya sering lihat dia melakukan bersih-bersih mobil. Tiap pulang jarang ngobrol, paling cuma tegur sapa atau lihat doang," kata Rifqy saat ditemui di toko vape tempatnya bekerja, Rabu (9/7/2025).
Rifqy mengatakan, dirinya terakhir kali melihat Arya pada Jumat (4/7/2025). Namun, kala itu ia sudah tak melihat mobil milik sang diplomat muda yang biasanya terparkir di halaman indekos.
"Dari saya jaga lagi di sini, Jumat itu saya udah enggak lihat mobilnya.
Biasanya dia bawa mobil warna putih. Cuma akhir-akhir ini jarang ngelihat lagi," kata Rifqy.
Kaget Banyak Polisi
Hingga akhirnya Rifqy kaget pada Selasa (8/7/2025) pagi, saat ia hendak membuka toko vape ternyata ada banyak polisi yang berada di depan kamar Arya.
"Kemarin saya mau buka toko jam 10-an. Saya baru datang sudah banyak polisi dan banyak yang tanya ke saya. Jenazah korban itu dibawanya pas siang," tuturnya.
Rifqy mengatakan, sejak beberapa hari terakhir ia dan para penghuni kosan tersebut tidak mencium adanya bau tak sedap dari sekitar kamar Arya.
"Tidak kecium bau. Soalnya Senin itu enggak ada tanda-tanda, tahunya pas Selasa pagi udah ada polisi," kata dia.
Sosok Tertutup
Menurut keterangan penjaga dan warga, indekos tempat ADP tinggal menerapkan sistem keamanan ganda dan hanya bisa diakses oleh penghuni.
Selama dua tahun tinggal di tempat itu, ADP diketahui hanya pernah menerima kunjungan dari istrinya.
ADP dikenal sebagai sosok yang tertutup oleh tetangga sesama penghuni kos.
Interaksi hanya sebatas sapaan singkat.
“Kalau ketemu, tiap pagi dia mengelap motor, aku cuma bilang ‘halo bang’, gitu aja,” ujar Birvan, tetangga korban.
ADP juga disebut sempat menjual mobilnya beberapa bulan sebelumnya, dengan kabar bahwa ia akan segera pindah ke luar negeri untuk menjalankan tugas.
Hingga kini, penyebab pasti kematian ADP belum bisa dipastikan.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya Arya Daru Pangayunan, diplomat muda di Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI), yang ditemukan tewas di sebuah indekos di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa pagi, 8 Juli 2025.
Dirjen PWNI Judha Nugraha mengungkapkan bahwa Arya adalah diplomat fungsional berbakat yang selama ini fokus menangani perlindungan WNI di luar negeri dan meninggalkan seorang istri serta dua anak.
"Kemlu sekarang sudah menyerahkan kasusnya kepada pihak berwenang dan akan mendukung proses di kepolisian," kata Judha di hadapan anggota DPR.
Pernyataan Judha menegaskan bahwa instansi tidak akan berspekulasi sebelum hasil penyidikan resmi keluar.
Jasad Arya ditemukan dalam kondisi mengenaskan, dimana kepala dan wajahnya dililit lakban, tubuhnya diselimuti, dan kamar terkunci dari dalam.
Penemuan dilakukan penjaga kos atas permintaan istri almarhum yang khawatir karena suaminya tidak kunjung merespon telepon sejak dini hari.
Polisi dari Polsek Menteng dan Polres Metro Jakarta Pusat langsung masuk dan melakukan olah tempat kejadian perkara.
Hasil visum luar belum menemukan tanda-tanda luka akibat kekerasan fisik maupun adanya kerusakan pada pintu atau jendela, serta pihak berwenang kini tengah menunggu hasil otopsi lengkap dan rekaman CCTV untuk menilai motif dan penyebab kematian.
Latar belakang Arya semakin menambah kesan tragis pada peristiwa ini.
Berusia 39 tahun, ia merupakan alumnus Hubungan Internasional UGM asal Sleman, Yogyakarta, dan dikenal sebagai sosok cerdas serta berdedikasi tinggi.
Rencananya Arya akan bertugas ke Finlandia akhir Juli 2025, yang membuat kematiannya mendadak menimbulkan berbagai spekulasi di kalangan diplomat maupun masyarakat umum.
Beberapa pihak telah mempertanyakan kronologi dan kondisi jenazah yang tidak lazim, sehingga proses penyidikan menjadi sangat krusial.
Kemlu menegaskan sikap hati-hati dan menolak menyimpulkan apapun hingga informasi lengkap tersedia.
Wakil Menteri Luar Negeri Arif Havas Oegroseno turut menyatakan bahwa instansi akan mendukung penuh semua proses hukum.
Insiden ini menyisakan kesedihan mendalam di keluarga besar Kemlu, kerabat, alumni UGM, serta rekan sejawat, terbukti dari banjir karangan bunga di rumah duka Bantul, DIY.
Kasus diplomat muda ini menjadi sorotan, tidak hanya karena latar profesinya, tetapi juga karena mode kematian yang misterius.
Investigasi lebih lanjut diharapkan dapat memberi jawaban tegasapakah kematian Arya akibat pembunuhan, bunuh diri, atau sebab lain.
Publik pun menanti hasil resmi dari otopsi, rekaman CCTV, dan analisis forensik yang akan membentuk narasi akhir di balik tragedi yang mengejutkan ini.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.