Puluhan Perwira Ditempa Hadapi Ancaman Maritim Global, Protokol Internasional Jadi Bekal Utama

Puluhan Perwira Keamanan Fasilitas Pelabuhan (Port Facility Security Officer/PFSO) menjalani pembekalan dalam rangka penguatan sistem pengamanan.

TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO
RESPONS TANTANGAN MARITIM - Puluhan Perwira Keamanan Fasilitas Pelabuhan (Port Facility Security Officer/PFSO) dibekali pengetahuan untuk memperkuat sistem pengamanan sesuai standar internasional. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino 

TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Puluhan Perwira Keamanan Fasilitas Pelabuhan (Port Facility Security Officer/PFSO) menjalani pembekalan dalam rangka penguatan sistem pengamanan pelabuhan.

Langkah ini menjadi bagian dari upaya penerapan protokol keamanan global di seluruh fasilitas pelabuhan Pertamina.

Ada sebanyak 23 Perwira Keamanan Fasilitas Pelabuhan yang mengikuti pembekalan yang digelar Recognized Security Organization (RSO) PT Pertamina Trans Kontinental menggandeng PT Pertamina Maritime Training Center pada 7-9 Juli 2025.

Kegiatan ini mengacu pada standar IMO Model Course 3.21 yang dirancang khusus untuk mempersiapkan petugas dalam menjalankan fungsi pengamanan pelabuhan.

Koordinator pelatihan, Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa mengatakan, tujuan pembekalan ini tidak sekadar pada pemenuhan administratif, melainkan memastikan kesiapan personel dalam menerapkan ketentuan International Ship and Port Facility Security (ISPS) Code secara efektif dan kontekstual di lapangan.

Selama pembekalan berlangsung, para peserta menerima materi dari tiga narasumber.

Selain Capt. Marcellus, dua lainnya yang sudah berpengalaman dalam pengembangan sistem keamanan maritim di Indonesia, yakni Capt. Ekky Saputra dan Capt. Ramses Butarbutar.

"Materinya strategis seputar peran dan fungsi PFSO, teknik penilaian risiko, penyusunan rencana keamanan pelabuhan (PFSP), hingga praktik identifikasi ancaman dan tanggapan terhadap insiden keamanan, agar setiap tindakan yang diambil ketika ada ancaman kemanan menjadi tepat guna dan tepat sasaran," ungkap Marcellus, Kamis (10/7/2025).

Menurut Capt. Marcellus yang juga menjabat sebagai Koordinator RSO PTK, penguatan kompetensi individu dalam sistem keamanan pelabuhan merupakan aspek fundamental dari infrastruktur energi nasional.

Sebab, seluruh fasilitas pelabuhan harus mampu memenuhi standar global, baik dari sisi teknis maupun dari kapasitas sumber daya manusia.

"Kami menaruh perhatian lebih terhadap peningkatan kapasitas SDM keamanan pelabuhan melalui pelatihan bertaraf internasional, agar setiap fasilitas pelabuhan Pertamina mampu memenuhi standar global dalam sistem pengamanan," katanya.

Marcellus menambahkan, pelatihan IMO Course 3.21 ini juga bertujuan untuk menjadikan seluruh fasilitas pelabuhan yang dimiliki oleh Pertamina memiliki tingkat keamanan bertaraf internasional, sesuai dengan ketentuan ISPS Code.

Dengan peningkatan ini, diharapkan proses operasional pelabuhan akan berjalan lebih aman, efisien, dan termonitor dengan baik.

(TribunJakarta)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved