Viral di Media Sosial
Selain Orangtua, Sosok Guru Ini Ikut Berjasa Antarkan Anak Penjual Es di Ponorogo Masuk ITB
Ada sosok lain yang rupanya berjasa dalam perjalanan Avan Ferdiansyah Hilmi, siswa SMAN 1 Ponorogo sampai akhirnya diterima di ITB.
TRIBUNJAKARTA.COM - Ada sosok lain yang rupanya berjasa dalam perjalanan Avan Ferdiansyah Hilmi, siswa SMAN 1 Ponorogo sampai akhirnya diterima di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Sosok tersebut bukanlah orang terdekatnya, melainkan seorang guru yang mengajar di SMAN 1 Ponorogo.
Diketahui, kisah Avan tengah viral di media sosial. Anak tukang es di Ponorogo ini sukses membuat orangtua hingga sekolahnya bangga lantaran diterima di ITB.
Bahkan ia sampai didatangi langsung oleh Imam Santoso, dosen di program studi Teknik Metalurgi, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan, ITB.
Dalam instagram @santosoim, Imam dibuat kaget ketika melihat banyaknya piala yang berjejer di kediaman Avan, Jalan Bali, Kelurahan Mangkujayan, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Rumah berkuran 6x10 itu bak toko piala dan membuat Imam Santoso keheranan.
"Kirain toko piala," ujarnya spontan.
Kendati sudah diterima di ITB, rupanya ada saat-saat Avan merasa pesimis terhadap mimpinya ini.
Bukan hanya dia yang bermimpi kuliah di ITB, orangtuanya, Eko Yulianto dan Umi Latifa yang merupakan penjual es kocok pun demikian.

“Hanya mimpi saja awalnya. Karena tidak munafik masalah biaya juga saya pikirkan. Selain itu siswa SMAN 1 Ponorogo bertahun-tahun tidak ada yang keterima ITB,” katanya dikutip dari Suyamalang.com, Kamis (10/7/2025).
Akhirnya, ia datang menemui seorang guru Bimbingan Konseling (BK) di SMAN 1 Ponorogo.
Di sana, ia meluapkan keluh kesahnya itu kepada sang guru.
Guru tersebut dikatannya terus meyakini Avan untuk tetap optimis hingga akhirnya jalan Avan kini benar-benar terbuka ke kampus impian.
Persiapan Avan
Setelah dukungan dari guru dan orangtuanya, kini giliran ia berusaha keras.
Avan gigih belajar demi bisa lulus dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
“Kalau pas ujian begitu saya pulang sekolah sampai malam hari sekitar pukul 00.00 WIB belajar. Dan tentu tidak lupa beribadah," katanya.
“Hanya review siang, malam dilanjut tetapi secukupnya,” tambahnya.
Berbagai kegiatan lomba diikuti oleh siswa kelahiran 2006 ini.
Mulai dari lomba resmi yang diadakan antar sekolah hingga ke tingkat provinsi dan nasional.
Bahkan, saat duduk di bangku kelas X SMA, Avan pernah diantar lomba ke ITB oleh sang ayah.
"Waktu Avan kelas 10 itu saya mengantar lomba ke ITB."
"Saya lihat kan kampusnya bagus banget. Lalu bercita-cita anak saya lulus. Alhamdulillah kecapaian,” kata Eko.
Sebagian artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Berjuang Tiada Henti, Avan Ferdiansyah Lulusan SMAN 1 Ponorogo Diterima Masuk ITB Lewat Jalur SNBP
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.