Diplomat Arya Daru Tewas di Kosan
Ada Hal Janggal Kematian Arya Daru, Susno Duadji Berani Bersuara Soroti Sosok Ini: Harus Dicurigai
Kematian Diplomat Arya Daru Pangayunan masih menyisakan tanda tanya, kondisi ini turut disoroti oleh Mantan Kabareskrim Komjen (Purn) Susno Duadji.
"Misalnya dia ada membuang sampah, masuk lagi, adakah orang lain yang masuk ke situ sekian jam setelah dia buang sampah? karena waktu membuang sampah dia masih hidup, berjalan masuk," kata Susno.
Puluhan tahun berpengalaman di kepolisian, Susno menjelaskan soal perbedaan kematian wajar dan tidak wajar.
Untuk kasus Arya, Susno mengkategorikannya sebagai tewas tak wajar.
Diketahui, akses kunci kos-kosan diplomat muda Arya, hanya ada satu.
Kamar korban menggunakan sistem penguncian digital berbasis kartu akses sehingga hanya Arya sendiri yang memegang akses tersebut.
Namun, Susno menilai segala kemungkinan bisa terjadi untuk mengungkap apakah adanya pembunuhan.
"Sebelumnya bisa didapat, termasuk misalnya alat masuk ke pintu menggunakan kartu digital. Bukan berarti bahwa yang mempunyai kartu itu pemilik kamar, karena kartu-kartu digital itu bisa diset dengan kartu lain, jadi segala kemungkinan ada,"
Di sisi lain, Susno memaklumi sikap Polri yang hingga kini belum memberikan update terbaru terkait kasus Arya lantaran masih dalam tahap penyelidikan.
"Saya yakin Polri telah memeriksa semua dan mana yang paling memungkinkan dari sekian banyak praduga," tandasnya.
5 Saksi Diperiksa
Sementara itu, Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal (Wasat Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Jakarta Pusat Sigit Karyono mengatakan pihaknya sudah memeriksa 5 saksi terkait tewasnya diplomat muda tersebut.
“Untuk sementara, kami telah melakukan pemeriksaan terhadap lima orang saksi. Istri korban, rekan korban, penjaga (kos), kemudian teman-teman tetangga juga sudah,” kata Sigit kepada wartawan.
Sigit mengungkap penjaga kos adalah saksi pertama yang diperiksa oleh polisi.
Ia yang memberi tahu kepada polisi bahwa korban tidak bisa dihubungi.
“Kemudian, karena penjaga ini takut, akhirnya penjaga ini membawa tetangganya untuk (ikut) sebagai saksi,” kata Sigit.
Sementara itu, dari pemeriksaan terhadap sang istri, polisi mengetahui Arya Daru memiliki riwayat penyakit GERD dan kolesterol.
Selanjutnya, kata Sigit, polisi juga akan memantau hasil autopsi jenazah Arya Daru.
Pengusutan kasus ini sementara masih berada di tahap penyelidikan.
“Masih banyak pemeriksaan yang akan kita lakukan. Pemeriksaan ahli, mungkin pemeriksaan terhadap ahli forensik, termasuk CCTV (kamera pengawas),” ujar Sigit.
(TribunJakarta)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.
Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.