Sekolah di Jaktim Terima Belasan Laptop Chromebook dari Kemendikbudristek Saat Nadiem Jadi Menteri
Sekolah di Jaktim Terima Belasan Laptop Chromebook dari Kemendikbudristek Saat Nadiem Jadi Menteri
Penulis: Bima Putra | Editor: Pebby Adhe Liana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Puluhan sekolah negeri maupun swasta di Jakarta Timur menerima bantuan laptop Chromebook dari Kemendikbudristek saat Nadiem Makarim menjabat menteri.
Bantuan tersebut diberikan kepada SMP, SMA, dan sekolah luar biasa (SLB) di Jakarta Timur saat Kemendikbudristek menjalankan program digitalisasi pendidikan periode 2019-2022.
Mereka menerima bantuan tanpa mengetahui bahwa dalam proses pengadaan laptop berbasis sistem operasi Chrome itu terdapat praktik korupsi di jajaran Kemendikbudristek.
Di Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, sekolah yang menjadi penerima bantuan pengadaan laptop Chromebook dari Kemendikbudristek di antaranya SMPN 209 Jakarta.
Wakil Kepala SMPN 209 Jakarta Bidang Sarana dan Prasarana (Sarpras), Rohadi mengatakan pihaknya menerima sebanyak 15 unit laptop Chromebook dari program bantuan Kemendikbudristek.
"Pada saat itu SMPN 209 (awalnya) mendapatkan undangan untuk pelatihan penggunaan Chromebook. Setelah itu dapat Chromebook," kata Rohadi di Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (17/9/2025).
Pelatihan dimaksud diberikan kepada masing-masing perwakilan guru dari sekolah penerima bantuan, agar guru dapat memahami operasional penggunaan laptop Chromebook.
Namun bantuan 15 laptop Chromebook itu diberikan tanpa ada pengajuan dari pihak SMPN 209 Jakarta, jumlah bantuan yang diberikan pun berdasarkan keputusan Kemendikbudristek.
Bersamaan dengan pemberian bantuan 15 unit laptop Zyrex Chromebook, pihak SMPN 209 Jakarta juga menerima bantuan satu buah proyektor dari Kemendikbudristek.
"Jumlahnya bukan kami yang menentukan, tapi memang diberikan sejumlah itu. Kita terima karena namanya juga bantuan. Sampai sekarang masih berfungsi dan dipakai semua," ujarnya.
Rohadi menuturkan seluruh laptop Chromebook kini ditempatkan di ruang laboratorium, dan digunakan para siswa untuk menunjang pembelajaran khususnya terkait teknologi informasi.
Menurutnya hingga kini tidak ada unit laptop Chromebook yang bermasalah, seluruhnya dapat digunakan untuk menunjang proses pembelajaran.
Termasuk ketika SMPN 209 Jakarta mengikuti asesmen nasional berbasis komputer (ANBK) yang merupakan program penilaian terhadap mutu setiap sekolah.
"Setelah guru-guru masuk (pembelajaran normal) sudah mulai digunakan (laptop Chromebook). Terutama sekarang digunakan untuk kepentingan ANBK, itu memang harus secara online," tuturnya.
Selain SMPN 209 Jakarta, SMPN 126 Jakarta di Kecamatan Kramat Jati juga menerima bantuan pengadaan laptop Chromebook dari Kemendikbudristek yang sama pada tahun 2021 lalu.
Total ada 15 unit laptop berbasis operasi Chromebook, satu router WiFi, satu proyektor, dan satu konektor bantuan dari Kemendikbudristek yang diterima pihak SMPN 126 Jakarta.
Wakil Sarparas SMPN 126 Jakarta, Yernelly menuturkan seluruh bantuan diterima dalam kondisi baik dan dapat digunakan untuk menunjang proses pembelajaran siswa.
"Saat ini masih berfungsi dan menunjang pembelajaran. Kebetulan untuk (mengerjakan) ujian kita pakai handphone, anak yang tidak memiliki handphone bisa pakai Chromebook," tutur Yernelly.
Pada saat awal menerima bantuan pada tahun 2021 lalu, laptop Chromebook tersebut juga digunakan para siswa yang tidak memiliki gawai untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh.
Pasalnya saat pandemi Covid-19, beberapa siswa yang tidak memiliki gawai datang langsung ke sekolah untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh menggunakan laptop Chromebook.
Ketika SMPN 126 Jakarta mengikuti asesmen nasional berbasis komputer (ANBK), laptop Chromebook bantuan dari Kemendikbudristek tersebut juga masih digunakan.
"Sampai sekarang (laptop) belum pernah diservis, baterai masih awet. Cuma aksesoris casan yang rusak, kita ganti," kata Guru Informatika dan Staf Sarpras SMPN 126 Jakarta, Dicky Ari Sandi.
Sebelumnya mantan Menteri Kemendikbudristek, Nadiem Makarim menyatakan sebanyak 97 persen laptop Chromebook sudah didistribusikan kepada sekitar 77 ribu sekolah.
Namun Kejaksaan Agung menyatakan terdapatnya praktik korupsi dalam proses pengadaan bantuan laptop Chromebook, dan kini telah menetapkan empat tersangka korupsi.
Keempat tersangka yakni eks Stafsus Mendikbudristek era Nadiem Makarim menjabat, Jurist Tan, eks Konsultan Teknologi di lingkungan Kemendikbudristek, Ibrahim Arief.
Lalu Direktur Jenderal PAUD Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek tahun 2020-2021, Mulyatsyahda, dan Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek, Sri Wahyuningsih.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.