Pernikahan Anak Dedi Mulyadi
Hati Mantu KDM Hancur Pesta Pernikahan Berubah Duka, Bersimpuh di Depan Orangtua Korban Makan Gratis
Hati Putri Karlina, menantu KDM hancur saat pesta pernikahannya berubah jadi duka. Ia menangis dan bersimpuh di hadapan orangtua korban makan gratis.
TRIBUNJAKARTA.COM - Hati Putri Karlina, Wakil Bupati Garut yang merupakan menantu Dedi Mulyadi hancur lebur saat pesta pernikahannya berubah jadi duka.
Suasana pesta rakyat pernikahan anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi alias KDM, Maula Akbar dan Putri Karlina yang berlangsung pada Jumat (18/7/2025), berubah jadi mencekam lantaran acara makan gratis seketika berubah jadi kepanikan massal.
Ribuan warga, antre berdesakan hingga memakan korban jiwa. Salah satu korban tewas, teridentifikasi merupakan anak-anak bernama Vania Aprilia (8).
Vania tewas setelah ikut mengantre di tengah kerumunan bagi-bagi makan gratis, di Pendopo Garut.
Kedua pengantin yaitu Putri Karlina dan Maula Akbar langsung mendatangi kediaman korban, usai insiden itu terjadi.
Putri Karlina tak bisa berkata-kata banyak. Ia menangis dan bersimpuh di hadapan orangtua Vania.
"Hapunten abdi (maafkan saya), Ibu," kata Putri Karlina sambil terisak, berdasar rekaman video yang diterima oleh TribunJabar.
Menantu Dedi Mulyadi itu menangis tersedu-sedu di hadapan Mela Putri (31), ibu dari Vania.
Sedangkan sang suami, Maula Akbar terlihat mengusap-usap punggung istrinya itu seolah mencoba untuk menenangkan.
Putri Karlina pun hanya bisa meminta maaf berkali-kali kepada Mela Putri.
Merespon permintaan maaf sang pengantin, Mela kemudian memberikan pesan menohok kepada Putri Karlina.
Ia meminta agar peristiwa ini dijadikan sebagai pelajaran sehingga tidak terulang lagi.
"Jantenkeun pelajaran kanggo ka payunna, ulah dugikeun pesta teh jadikeun duka (jadikan pelajaran untuk ke depannya, jangan sampai pesta menjadi duka)," kata orang tua Vania.
Diberitakan, sebanyak tiga orang tewas dalam insiden makan gratis di rangkaian pesta pernikahan Putri Karlina dan Maula Akbar.
Sementara hingga Jumat (18/7/2025) malam, jumlah korban yang sempat pingsan dan menjalankan penanganan ada 30 orang.
Dikutip dari TribunJabar, Pelaksana tugas Direktur RSUD dr. Slamet, Leli Yuliani menyebut dari total 30 korban luka yang dilaporkan, ada sekitar 20 orang yang akhirnya dibawa ke RSUD untuk menjalani penanganan lebih lanjut.
"Mereka mengalami berbagai jenis cedera. Beberapa ada yang mengalami memar, ada yang mengeluhkan nyeri tubuh, serta luka lainnya. Sebagian besar tergolong ringan hingga sedang," ujarnya saat diwawancara pada Jumat (18/7/2025) malam.
Namun hingga pukul 23.00 WIB, tersisa sembilan korban yang masih menjalani perawatan medis di RSUD.
Sedangkan korban lainnya, sudah dinyatakan bisa pulang.
"Semuanya sudah kami tangani secara menyeluruh. Pemeriksaan seperti rontgen dan USG juga dilakukan sesuai kondisi masing-masing korban," katanya.
Dedi Mulyadi berjanji tanggung jawab
Sementara itu, dalam pernyataannya Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan bakal menanggung seluruh biaya pengobatan korban.
"Seluruh anak-anaknya mulai hari ini menjadi anak asuh saya di bawah tanggungan saya biaya hidupnya, termasuk biaya ke depannya. Ada yang bercita-cita jadi AKPOL, ada yang mau kuliah," ucap Dedi.
Dedi juga menyalurkan santunan kepada para keluarga korban jiwa sebesar Rp150 juta, ditambah bantuan dari anak dan menantunya sebesar Rp100 juta.
Bagi korban luka yang masih dalam perawatan, bantuan uang tunai sebesar Rp10 juta juga disalurkan untuk mendukung kebutuhan hidup mereka selama proses penyembuhan.
"Yang dirawatnya barusan sudah diberikan uang, untuk selama dia dirawat. Karena dia kan dirawat usahanya berhenti. Masih ada sekitar delapan atau sembilan orang yang dirawat," katanya.
(TRIBUNJABAR).
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.