Pramono Andalkan Program 1 RT 1 APAR, Korban Kebakaran Tambora Menjerit: Enggak ada APAR di Balai RW

Pramono Andalkan Program 1 RT 1 APAR, Korban Kebakaran Tambora Menjerit: Enggak ada APAR di Balai RW

Tribunjakarta/Elga Hikari Putra
KEBAKARAN TAMBORA - Salah satu rumah yang ludes terbakar dalam musibah kebakaran yang melanda kawasan padat penduduk di Jalan Duri Utara I, RW 02, Tambora, Jakarta Barat, Senin (21/7/2025) pagi. TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA PUTRA 

TRIBUNJAKARTA.COM - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung masih mengandalkan program Rukun Tetangga (RT), satu Alat Pemadam Kebakaran Ringan (APAR) untuk menanggulangi kebakaran di Jakarta.

Terlebih dalam beberapa waktu terakhir, rentetan kebakaran besar melanda sejumlah permukiman di Jakarta.

Bukan hanya kerugian materil, namun ada yang sampai menelan korban jiwa.

“Jadi memang ada beberapa kebakaran di Jakarta, salah satunya di Tambora kemarin. Apapun program satu RT satu APAR akan tetap saya lanjutkan,” ujar Pramono.

Meski kebakaran besar terus menerus masih terjadi di Jakarta, Pramono justru meyakini program ini efektif dalam meminimalisir dampak kebakaran.

“Dan itu terbukti ketika di Tamboran relatif RT-RT-nya sudah mempunyai alat pemadam kebakaran, maka dampaknya itu menjadi lebih kecil,” bebernya.

Lantas bagaimana realitanya?.

Novi (38), salah satu korban kebakaran di Jalan Pasar Garuda, Duri Utara, Tambora, Jakarta Barat justru menjerit soal APAR.

Pasalnya, pada Senin (21/7/2025) kemarin, 70 rumah hangus terbakar dan membuat 100 kepala keluarga (KK) terdampak.

Padahal kebakaran di sana bukanlah kasus pertama. Kata Novi, di tahun 2009 pernah ada kejadian serupa.

lihat fotoDJ Bravy mengaku siap diakui ayah oleh anak yang dikandung Erika Carlina. Sekalipun bukan darah dagingnya, DJ Bravy siap menerima semuanya. Terungkap ini alasannya yang bikin Deddy Corbuzier salut.
DJ Bravy mengaku siap diakui ayah oleh anak yang dikandung Erika Carlina. Sekalipun bukan darah dagingnya, DJ Bravy siap menerima semuanya. Terungkap ini alasannya yang bikin Deddy Corbuzier salut.

"Terjadi itu (kebakaran) tahun 2009 di kontrakan itu. Pernah sempat itu yang ramai banget," katanya dikutip dari wartakotalive.com.

Sehingga ia menjerit lantaran minimnya APAR di sana. 

Kata dia, jangankan di tingkat RT, di balai RW pun APAR tak tersedia.

"Enggak ada (APAR) di balai RW," katanya.

Kini, ia berharap, kebakaran kemarin menjadi evaluasi untuk Pemprov DKI terkait realisasi penyediaan APAR.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved