Ketua RW Gen Z di Pademangan

Cerita Ketua RT dan Ketua RW Gen Z di Jakarta Utara Menangkan Pemilihan, Simak Perolehan Suaranya

Dua remaja dari generasi z yang berusia 19 dan 20 tahun berhasil memenangkan pemilihan Ketua RT dan RW di Jakarta Utara.

|

TRIBUNJAKARTA.COM - Dua remaja dari generasi z yang berusia 19 dan 20 tahun berhasil memenangkan pemilihan Ketua RT dan RW di Jakarta Utara.

Sahdan Arya Maulana (19) kini menjadi Ketua RT 7 RW 8 Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, sedangkan Tri Krisna Mukti (20) merupakan Ketua RW 02 Kelurahan Pademangan Barat, Kecamatan Pademangan.

Mereka terpilih setelah mengalahkan calon lainnya pada pemilihan yang diikuti pemegang suara di wilayah masing-masing.

Arya berhasil menang telak, sedangkan Krisna hanya unggul satu suara dari ririvalnya. Keduanya sama-sama menang dari calon lain yang usianya jauh lebih tua. Arya dan Krisna pun bercerita soal pemilihan yang dilakoninya beberapa bulan lalu itu.

Ketua RT Gen Z

SOSOK KETUA RT GEN Z - Sahdan Arya Maulana, pemuda 19 tahun yang menjabat sebagai ketua RT 07 RW 08 Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara. (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO).
SOSOK KETUA RT GEN Z - Sahdan Arya Maulana, pemuda 19 tahun yang menjabat sebagai ketua RT 07 RW 08 Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara. (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO). (Tribunjakarta/Gerald Leonardo)

Arya mengungkap awal mula niatnya timbul untuk menjadi seorang Ketua RT.

"Jadi kenapa mau menjadi ketua RT karena dorongan hati saya, ingin bermanfaat bagi warga. Karena saya kecil di sini ya pengen sekali lah berkontribusi untuk wilayah, seperti itu," kata Arya.

Menjelang pemilihan ketua RT pada Mei 2025 lalu, Arya mulai mengulik bagaimana caranya agar ia bisa mendaftar.

Segala persiapan pun telah dilakukannya secara matang-matang, termasuk memastikan bahwa persyaratan maju sebagai ketua RT sudah lengkap.

Singkat cerita, pemilihan ketua RT pun berjalan dan Arya menang telak dari calon lainnya.

"Waktu itu alhamdulillah saya menang dengan suara yang jauh ya. Lawan saya itu suaranya cuma 17 dan saya total suara itu 126 suara," ungkap dia.

Arya menganggap, dirinya bisa menang dari calon lainnya karena sosoknya sebagai pemuda dari kalangan Generasi Z alias Gen Z.

Kekinian, sambung Arya, masyarakat di sekitar tempat tinggalnya sudah mulai menghilangkan stigma terhadap usia pemimpin wilayah.

Hal itu lah yang dimanfaatkan Arya untuk mulai bersilaturahmi lebih giat lagi kepada masyarakat setempat untuk meminta dukungan maju sebagai ketua RT.

Silaturahmi itu disambut baik oleh warga setempat. Warga pelan-pelan menaruh rasa percaya mereka kepada Arya tak peduli usianya yang masih sangat muda.

"Alhamdulillah warga ya support kepada. Sekarang sudah dua bulan jadi ketua RT," ungkap dia.

Dua bulan menjabat ketua RT, tentunya ada sejumlah tantangan yang dihadapi Arya, terutama ketika mendengar keluhan dan permintaan warga soal pembangunan wilayah.

Arya pun membuat gebrakan yang akhirnya viral di media sosial, di mana ia memperbaiki jalan rusak di lingkungan tempat tinggalnya hasil musyawarah dan swadaya masyarakat.

Jalan permukiman yang diperbaiki itu berlokasi di Jalan Kelapa Hijau, RT 07 RW 08 Rawa Badak Selatan.

Menurut Arya, perbaikan berupa pengecoran jalan yang rusak sepanjang 100 meter itu hasil swadaya masyarakat.

Merogoh kocek Rp 20 juta, biaya perbaikan jalan dihasilkan dari patungan warga dan biaya operasional sebagai RT yang sama sekali tak digunakannya untuk hal lain.

"Ada yang sebagian dari swadaya dan dari kita. Nah dari kita itu, biaya operasional kita itu semua kita alihkan ke pembangunan semua. Jadi kita selama dua bulan ini tidak pernah ngambil biayaBOP sepeserpun," ucap dia.

Pengerjaan perbaikan jalanan ini berlangsung dua hari.

Ini juga menjadi salah satu upaya untuk mencegah banjir lantaran di belakang pemukimannya terdapat sebuah aliran kali, yang kerap meluap bila hujan lebat datang.

Menurut Arya, perbaikan jalan ini harus segera dilakukan karena memang ruas jalan itu menjadi akses utama masyarakat.

Apalagi, selama ini belum ada langkah apapun dari pemerintah soal jalan rusak di sana meski berulangkali telah disampaikan dalam musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang).

Dalam menjalankan perannya sebagai ketua RT, Arya tak sendirian.

Dua pemuda Gen Z lainnya dari wilayah itu juga menjadi tenaga pendukung Arya.

Mereka adalah Vemmas Wahyu Rianto (20) selaku sekretaris RT dan Riski Saputra (21) yang bertugas sebagai bendahara RT 07 RW 08 Rawa Badak Selatan.

Ketua RW Gen Z

KETUA RW GEN Z - Sosok Tri Krisna Murti, ketua RW Gen Z yang masih berusia 20 tahun dari Jakarta Utara. Krisna kini menjabat sebagai ketua RW 02 Kelurahan Pademangan Barat, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara. (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO).
KETUA RW GEN Z - Sosok Tri Krisna Murti, ketua RW Gen Z yang masih berusia 20 tahun dari Jakarta Utara. Krisna kini menjabat sebagai ketua RW 02 Kelurahan Pademangan Barat, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara. (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO). (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

Sementara itu, Krisna terpilih dalam pemilihan RW pada 18 Mei 2025, mengalahkan tiga calon lainnya, termasuk tokoh masyarakat dan ketua masjid.

Perjalanannya dimulai dari dorongan warga yang menginginkan perubahan setelah hampir satu dekade RW dipimpin oleh tokoh lama.

"Warga ingin ada penyegaran. Saya pun terpanggil maju karena dorongan teman-teman dan keluarga," kata Krisna kepada TribunJakarta.com, dikutip Rabu (23/7/2025).

Mendaftar sebagai calon RW bukan perkara mudah.

Krisna harus mengurus sejumlah persyaratan administratif seperti SKCK, ijazah, surat pengantar, dan lainnya, hanya dalam waktu satu minggu.

Setelah dinyatakan lolos sebagai calon, para kandidat hanya melewati masa tenang selama empat hari sebelum pemilihan.

Dalam pemungutan suara, Krisna menang tipis.

Ia meraih 31 suara, unggul satu suara dari kandidat terkuat, seorang tokoh masyarakat yang juga ketua masjid.

Kemenangan itu menjadi momen emosional bagi keluarganya.

"Ya semua keluarga pada senang juga ya, ibu saya sampai menangis," kata Krisna.

Sebagai RW muda, Krisna tak gentar menghadapi warga dan pengurus RT yang usianya jauh lebih tua.

Ia memilih pendekatan dialogis dan menyerap aspirasi mereka untuk dijadikan program kerja.

Salah satu program andalannya adalah Posyandu Remaja, yang memfasilitasi pemeriksaan kesehatan dan edukasi bagi anak muda berusia 12-24 tahun.

Ia juga menggagas pembatasan jam malam bagi remaja guna mencegah tawuran.

"Dulu daerah sini sempat rawan, tapi sekarang sudah jauh lebih tertib," ungkapnya.

Tak hanya itu, jumlah petugas keamanan di wilayahnya ditambah dari dua menjadi enam orang.

Ia juga berencana memasang CCTV di setiap RT.

Menjadi ketua RW di usia yang sangat muda pastinya tak lepas dari tantangan.

Salah satu yang paling rumit adalah mengurus kasus kematian warga terkait program bantuan sosial berbasis iuran.

"Saya harus rapatkan ulang soal keikutsertaan pasangan suami-istri dalam program itu. Banyak yang masih bingung hak dan prosedurnya," jelasnya.

Meski sempat diremehkan karena usia muda, Krisna membuktikan kemampuannya lewat berbagai inisiatif dan program yang dirasakan langsung manfaatnya oleh warga.

Belakangan, sosok ketua RW Gen Z ini pun sampai ke telinga Wali Kota Jakarta Utara.

Ia dihubungi langsung dan diminta hadir ke pertemuan bersama BNNP DKI untuk ditunjuk sebagai Duta Anti Narkotika.

Di luar perannya sebagai Ketua RW, Krisna juga aktif sebagai Wakil Senat Mahasiswa di kampusnya.

Ia mengaku bercita-cita menjadi anggota dewan di masa depan.

"Menjadi RW adalah langkah awal saya. Saya ingin dikenal bukan hanya karena usia muda, tapi karena kontribusi nyata saya," ujarnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved