Angka Kemiskinan di Jakarta Meningkat, BPS: Ada 15,8 Ribu Orang Miskin Baru di Awal 2025

Di awal 2025 ini, angka kemiskinan di DKI Jakarta mengalami peningkatkan dibandingkan akhir 2024 lalu.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
ILUSTRASI KAWASAN KUMUH - Angka Kemiskinan di Jakarta Meningkat, BPS: Ada 15,8 Ribu Orang Miskin Baru di Awal 2025 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Di awal 2025 ini, angka kemiskinan di DKI Jakarta mengalami peningkatkan dibandingkan akhir 2024 lalu.

Data teranyar Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa persentase penduduk miskin di Jakarta pada periode Maret 2025 berada di angka 4,24 persen.

Angka ini naik 0,14 persen dibandingkan periode September 2024 dimana angka kemiskinan di ibu kota berada di kisaran 4,14 persen.

“Namun jika dibandingkan Maret tahun lalu, angka ini justru mengalami sedikit penurunan dari 4,30 persen,” ucap Kepala BPS Provinsi DKI Jakarta Nurul Hasanudin, Jumat (25/7/2025).

Pada periode Maret 2025 ini, BPS juga mencatat jumlah penduduk miskin di Jakarta mencapai 464,87 ribu orang atau meningkat dari sebelumnya 449,07 ribu orang pada periode September 2024.

Merujuk pada angka-angka ini berarti jumlah penduduk miskin di Jakarta bertambah 15,8 ribu orang di awal 2025 ini.

Meningkatnya jumlah penduduk miskin ini sejalan dengan garis kemiskinan yang naik menjadi Rp 852.798 per kapita per bulan.

“Angka ini meningkat sebesar 6,79 persen dibandingkan September 2024,” kata dia.

Dari angka tersebut, komponen makanan berkontribusi sebesar 60,41 persen, sementara bukan makanan 30,59 persen.

Selain data jumlah dan persentase penduduk miskin, BPS juga merilis Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2).

lihat foto
"Tuhan Tidak Tidur" menjadi kalimat balasan yang terlontar dari Dosen Legendari UI, Sudibyo. Ia bereaksi demikian saat tahu mimpi Margaret, anak kuli bangunan di Kupang berkuliah di UI dicibir guru dan tetangga.

Pada periode Maret 2025 ini, Indeks Kedalaman Kemiskinan berada di angka 0,574 atau naik dari 0,549 pada September 2024.

Indeks Keparahan Kemiskinan pun naik dari 0,106 pada September 2024 menjadi 0,111 pada periode Maret ini.

“Kenaikan kedua indeks ini mencerminkan kondisi bahwa kelompok miskin semakin menjauhi batas garis kemiskinan, dan ketimpangan di antara kelompok miskin sendiri juga semakin lebar atau parah,” tuturnya.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved