Kisah Nyata Penuh Haru, Anak Petani Diterima Kedokteran UGM Sampai Bikin Petinggi Kampus Terkesima
Hidup dalam keterbatasan tak membuat semangatnya Sahida Ilmi (18), surut, ia berhasil membuktikan bahwa mimpi besarnya bisa diraih.
TRIBUNJAKARTA.COM - Hidup dalam keterbatasan tak membuat semangatnya Sahida Ilmi (18) surut, ia berhasil membuktikan bahwa mimpi besarnya bisa diraih.
Kini Sahida Ilmi bisa diterima dan lolos masuk Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (UGM).
Sahida lolos melalui jalur prestasi Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Ia merupakan anak seorang petani sederhana dari pelosok desa di Kulon Progo, tapi berhasil menembus kampus favorit impian jutaan pelajar.
Kisah perjuangannya begitu menyentuh, hingga membuat petinggi kampus UGM terkesima saat mendatangi langsung rumahnya.
Di balik kesuksesannya tembus UGM, ada perjuangan keras dan penuh haru yang rutin dijalaninya.
Sahida membagi waktu belajarnya secara disiplin.
Waktu belajarnya pagi hari selepas salat subuh dan malam setelah salat isya hingga pukul 22.00 WIB.

“Hari sekolah, belajar sekitar 1–2 jam. Kalau pada hari libur, saya mengerjakan tugas,” kata Sahida dikutip dari Kompas.com
Ia berhasil lulus dari SMA Negeri 1 Wates ini meraih rata-rata nilai 87,85.
Nilai pelajaran kimia dan biologi nyaris menyentuh angka 90, sehingga membuka peluang menembus passing grade tinggi Fakultas Kedokteran Gigi UGM.
Sahida sudah menunjukkan prestasi sejak dini.
Di masa SMA, ia selalu masuk peringkat teratas dan pernah meraih juara Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang Fisika tingkat kabupaten.
Rumah Sahida sederhana, berdinding batako dan tanpa langit-langit.
Ia tinggal bersama kedua orangtua serta kakak tertuanya yang difabel.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.