Viral di Media Sosial
Roy Suryo Nilai Jokowi Permalukan 'Jamrung' Teman Seangkatannya saat Reuni UGM: Tidak Negarawan!
Roy menyoroti sikap Jokowi yang dinilainya merendahkan teman seangkatannya sendiri saat acara tersebut berlangsung.
TRIBUNJAKARTA.COM - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Roy Suryo, kembali menyinggung terkait acara reuni angkatan 1980 Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada (UGM).
Roy menyoroti sikap Jokowi yang dinilainya merendahkan teman seangkatannya sendiri saat acara tersebut berlangsung.
Saat itu, Jokowi sempat memberikan kata sambutan dalam acara reuni itu.
Setelah itu, ia lalu meminta agar salah satu temannya Jamrung Sasono maju ke depan panggung.
Jokowi mengenang bahwa Jamrung Sasono pernah tak lulus mata kuliah matematika sebanyak empat kali.
Ia lalu bertanya kepada Jamrung untuk memastikan berapa kali mengulang matkul tersebut.
"Delapan kali," jawab Jamrung.
Jawaban itu pun mengundang gelak tawa hadirin lain.
"Seingat saya empat kali, tapi delapan kali," katanya.
Jokowi menyebut bahwa ijazah Jamrung yang semestinya diragukan bukan dirinya.
"Matematikanya mengulang, saya tidak pernah mengulang," kata Jokowi.
Dalam sambutannya itu, Jokowi sempat curhat mengenai ijazahnya yang diragukan dan mengundang kegaduhan di masyarakat.
Jokowi tak habis pikir dengan adanya tudingan ijazah palsu.
Ditanggapi Roy Suryo
Jokowi dinilai merendahkan teman seangkatannya, Jamrung, saat diminta maju ke depan panggung.
Menurutnya, sikap Jokowi sangat tidak negarawan.
"Kalau saya sih enggak suka ya. Dia (Jokowi) sangat tidak kenegarawanan. Sikap-sikapnya itu enggak. Dia kan malah mempermalukan temannya," katanya seperti dikutip dari YouTube Sentana TV yang tayang pada Selasa (29/7/2025).
"Kan ada seseorang yang diundang ke depan ya kemudian di situ dikatakan ini matematika enggak lulus berapa kali. Jelek banget itu sifatnya kayak gitu," kata Roy.
Roy juga mengatakan acara yang diselenggarakan di Yogyakarta itu terkesan dadakan.
Acara reunian itu seakan menunjukkan kepanikan dari seorang Jokowi.
"Itu menunjukkan kekhawatiran, kekhawatiran luar biasa dan dia (Jokowi) sangat kelihatan sekali post power syndrom," katanya seperti dikutip dari iNews yang tayang pada Sabtu (26/7/2025).
Bahkan, Roy mengatakan kehadiran Jokowi di acara reunian tersebut menjadi bahan tertawaan di kalangan alumni UGM yang lain.
"Itu menjadi bahan tertawaan di semua grup UGM. Reuni-reunian itu jadi bahan tertawaan. Jadi, kan semakin menunjukkan kelasnya, Jokowi harusnya bisa selesai lengser keprabon dengan bagus ini malah enggak lengser keprabon ini. Jadi Petruk lagi, jadi konyol," katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo–Gibran dalam pemilihan presiden 2024 silam sekaligus relawan Jokowi, Silfester Matutina, menanggapi santai komentar Roy Suryo.
Menurutnya, pihak UGM pun tak berkeberatan dengan kehadiran Jokowi saat acara reunian tersebut.
"Mengenai Pak Jokowi reuni, ya silakan saja, toh istilahnya UGM aja terima kok tempatnya dipakai. Kok, Mas Roy yang protes. Gitu loh," katanya.
Skripsinya tetap diyakini palsu
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo Notodiprojo, menegaskan kehadiran Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo dalam reuni angkatan 80 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) tidak akan membawa perubahan apa pun.
Roy Suryo tetap meyakini bahwa skripsi Jokowi palsu sehingga ijazah asli tidak akan terbit.
“Kunjungan tadi tidak mengubah apa pun hasil hipotesis sebelumnya, skripsi 99,9 persen palsu, tidak akan bisa terbit ijazah asli,” kata Roy Suryo saat dihubungi, Sabtu (26/7/2025).
Roy Suryo menyebut, kedatangan Jokowi dalam reuni tersebut bukan berstatus sebagai alumni, melainkan laksana pejabat.
“Bajunya beda, hanya datang singkat di Fakultas Kehutanan, bukan di acara intinya, di Wanagama seperti yang lain-lainnya,” tegas dia.
Roy Suryo menilai, kedatangan Jokowi merupakan langkah untuk meyakinkan publik bahwa dosen penguji skripsinya adalah Ir. T. Burhanuddin dan Ir. Sofian Warsito, sementara dosen pembimbingnya adalah Prof. Dr. Ir. Achmad Sumitro.
“Buat apa? Kan aneh malahan. Dia juga berusaha cerita nama-nama teman saat KKN: Yohana (Hukum), Lience (Biologi), Alm. Eko (Geodesi) dan sebagainya. Tapi, tanpa bukti, hanya narasi saja. Tidak ada nilainya,” tegas dia.
Sementara, Jokowi tetap dinilai kekeh menyatakan bahwa Ir. Kasmudjo adalah dosen pembimbingnya.
“Padahal Pak Kasmudjo sudah jelas membantah, baik selalu dosen pembimbing maupun dosen akademik,” jelasnya.
Untuk diketahui, Jokowi menghadiri reuni angkatan 80 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), Sabtu (26/07/2025).
Dalam reuni tersebut, Jokowi didampingi oleh sang istri, Iriana Jokowi.
Dalam sambutannya, Jokowi bercerita panjang mengenai pengalaman kuliahnya, termasuk skripsi, Kuliah Kerja Nyata (KKN), dan para dosen pembimbing yang pernah mendampingi masa studinya di UGM.
"Mengenai nostalgia saya lihat senang semuanya. Tapi jangan senang dulu lho, karena ijazah saya masih diragukan," ujar Jokowi dalam sambutannya, Sabtu. (Kompas.com/TribunJakarta)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Di Tengah Reshuffle Kabinet, Relawan Sedulur Jokowi Usulkan Eks Wamendes Paiman Raharjo ke Prabowo |
![]() |
---|
VIRAL Video Karyawan Shell Usai Dirumahkan: “Gak Apa-apa, Sementara Gak Bisa Ngasih Orang Tua Dulu” |
![]() |
---|
Siswa SMA di Sinjai Aniaya Wakil Kepala Sekolah hingga Luka, Ayahnya yang Polisi Cuma Diam Menonton |
![]() |
---|
Wali Kota Prabumulih Punya Empat Istri yang Pernah Dibawa Kampanye, Harta Kekayaanya Fantastis! |
![]() |
---|
Wali Kota Prabumulih Ungkap 'Dosa' Kepala Sekolah yang Jadi Pemicu Pemecatan, Disdik: Buat Malu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.