Diplomat Arya Daru Tewas di Kosan

Susno Duadji Anggap Polisi On The Track, Kakak Ipar Yakini Arya Daru Tak Akhiri Hidup

Keluarga diplomat muda meyakini Arya Daru Pangayunan meninggal bukan karena bunuh diri. Eks Kabareskrim Susno Duadji bilang polisi on the track.

TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN/TRIBUNJOGJA.COM/ Neti Istimewa Rukmana
KEYAKINAN KELUARGA DIPLOMAT : Kakak ipar Diplomat Ahli Muda Kemlu, Arya Daru Pangayunan, yakni Meta Bagus, sedang menanggapi hasil rilis penyelidikan kasus Arya Daru, di Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Selasa (29/7/2025). eluarga diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) meyakini Arya Daru Pangayunan meninggal bukan karena bunuh diri. Mantan Kepala Badan Reserse & Kriminal (Bareskrim) Polri, Komjen. Pol. (Purn.) Susno Duadji melihat penyelidikan polisi sudah on the track. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Keluarga diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) meyakini Arya Daru Pangayunan meninggal bukan karena bunuh diri.

Meskipun, polisi telah mentatakan tidak ada keterlibatan orang lain dalam kematian Arya Daru.

Sedangkan, eks Kabareskrim Polri, Komjen Purn Susno Duadji menlihat penyelidikan yang dilakukan polisi telah 'on the track'.

Tak Yakin Bunuh Diri

Meta Bagus, Kakak ipar Arya Daru Pangayunan, meyakini diplomat muda itu tidak mengakhiri hidupnya.

Hal itu berdasarkan pengamatannya berhubungan dengan Arya Daru selama bertahun-tahun.

"Jadi cukup kami sampaikan bahwa kami meyakini almarhum tidak seperti itu," kata Meta Bagus dikutip TribunJakarta.com dari Youtube Nusantara TV, Rabu (30/7/2025).

"Nah, terkait dengan beban kerja perlu kami sampaikan juga bahwa namanya orang bekerja itu kan pasti ada beban ya toh," sambung Meta Bagus.

Meta menuturkan Arya Daru tidak pernah menceritakan beban berat yang dialami adik iparnya. Ia juga menuturkan Arya Daru selalu berkomunikasi baik dengan istrinya Meta Ayu Puspitantri.

Terkini, Meta mengakui pihak keluarga masih membicarakan tentang opsi kuasa hukum terkait kasus kematian Arya Daru.

On The Track

Sementara itu, Eks Kabareskrim Polri, Komjen Purn Susno Duadji, menerima sikap Polri yang tidak mempublikasikan motif di balik kematian diplomat Arya Daru Pangayunan.

Susno menilai motif kematian Arya Daru tak etis untuk disampaikan ke publik.

Hal ini juga bertujuan untuk menjaga perasaan dari keluarga besar yang ditinggalkan. 

Menurutnya, motif kematian sang diplomat sebaiknya hanya diketahui sebatas keluarga saja. 

Sebelum menggelar konferensi pers, Polri, sudah menyampaikan hasil penyidikannya di depan pihak keluarga korban, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), para pakar, dan petinggi Polri.

"Apa WA terakhir kepada istrinya dan kemudian mengapa sampai yang bersangkutan mengambil langkah begitu, itu ada semua," ujar Susno seperti dikutip dari Nusantara TV yang tayang pada Selasa (29/7/2025). 

"Tetapi pada saat disampaikan ke publik, ada bagian-bagian tertentu yang kira-kira tidak etis disampaikan. Mengapa bisa begitu? Ada apa? Isi ada WA yang sangat urgen enggak disampaikan lah. Kalau disampaikan bayangkan kalau itu terjadi pada diri kita (sebagai keluarga korban)?" sambungnya.

Pihak keluarga juga telah diberitahu secara lengkap terkait hasil penyidikan itu.

Akan tetapi, publik dinilai tak perlu tahu secara detail. 

"Keluarga diberitahu lengkap sehingga dipilih-pilih kalimat untuk disampaikan ke publik. Bukan berarti tidak diungkap semua pada keluarga, semua terang benderang diungkap semua," katanya. 

Susno menilai penyelidikan yang dilakukan tim penyidik Polri demi mengungkap kasus kematian Arya Daru sudah sangat baik dan sesuai dengan jalurnya. 

Pengungkapan kasus tersebut juga didukung tak hanya alat bukti berupa saksi, tetapi juga didukung pendekatan scientific crime investigation berupa alat bukti forensik dan fisik.

"Saya menilai prosedur dan langkah-langkah penyelidikan yang dilakukan oleh penyidik Polri itu menurut saya sudah sangat baik ya, sudah on the track, sudah sesuai ketentuan," pungkasnya. 

Kesimpulan Arya Daru

Misteri kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan akhirnya terungkap.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan, tidak ada keterlibatan orang lain dalam kematian Arya Daru.

Arya meninggal dunia karena diduga mengakhiri hidupnya sendiri.

Kesimpulan itu diperoleh berdasarkan serangkaian penyelidikan polisi termasuk pemeriksaan CCTV serta hasil otopsi jenazah korban dan tes DNA.

"Korban meninggal karena tidak ada keterlibatan pihak lain. Tidak ada keterlibatan pihak lain," kata Wira dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (29/7/2025).

Wira mengungkapkan, polisi tidak menemukan unsur pidana dalam kasus kematian Arya Daru.

"Hasil daripada penyelidikan yang kami lakukan, kami simpulkan belum menemukan adanya peristiwa pidana," ungkap Dirreskrimum.

"Indikator dari kematian ADP mengarah pada indikasi meninggal tanpa keterlibatan pihak lain. Kami belum menemukan adanya peristiwa pidana," sambungnya.

Hasil autopsi oleh tim forensik dari RSCM menunjukkan bahwa ADP meninggal karena mati lemas akibat gangguan pertukaran oksigen di saluran napas bagian atas.

Dr. G. Yoga Tohijiwa, Sp.FM, yang memimpin pemeriksaan, menjelaskan temuan memar pada beberapa bagian tubuh ADP seperti kelopak mata kiri, bibir bawah, dan lengan kanan.

Namun, tidak ada indikasi kekerasan.

“Memar tersebut bisa disebabkan oleh aktivitas fisik sebelumnya, termasuk saat memanjat tembok di rooftop gedung Kemlu,” jelasnya.

Sebanyak 24 saksi diperiksa oleh polisi, termasuk keluarga, rekan kerja, penjaga kos, dan sopir taksi. Selain itu, ada enam saksi ahli yang dilibatkan untuk menjelaskan temuan teknis selama proses penyelidikan.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menyita sejumlah barang bukti seperti lakban, plastik, pakaian korban, dan obat-obatan.

Sidik jari korban ditemukan pada permukaan lakban yang melilit kepalanya, memperkuat dugaan bahwa tindakan dilakukan sendiri.

Disclaimer

Berita di atas tidak bertujuan menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa.

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: 

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved