Gerindra dan PDIP Bersamaan Ganti Sekjen, Pengamat Baca Ada Taktik Politik di Baliknya

Gerindra dan PDIP kompak mengumumkan pergantian Sekretaris Jenderal (Sekjen) pada waktu yang hanya berselang sehari.

Muzani (KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA) dan (Hasto KOMPAS.com / IRFAN KAMIL)
TAK LAGI SEKJEN - Kolase Sekjen Gerindra di rumah Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (5/4/2023) dan foto Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat ditemui di Gedung Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, Sabtu (22/7/2023). Keduanya kini tak lagi menjabat sekjen di partainya masing-masing. 

Hingga kini, Megawati tetap mempertahankan kursi tersebut tanpa perlawanan berarti di internal partai.

"Posisi Ketua Umum PDIP hampir sulit untuk digantikan karena itu semacam hak veto Ibu Mega. Untuk menjadi Ketum PDIP memang tidak akan terganti, dan terbukti belum berganti. PDIP tetap strategis," lanjutnya.

Lebih jauh, Pangi menilai absennya pengganti Hasto sebagai Sekjen PDIP merupakan bentuk konsolidasi internal.

Menurutnya, Megawati menggantung posisi tersebut demi menghindari gangguan eksternal yang berpotensi mengganggu stabilitas internal partai.

"Memang untuk mengunci supaya tidak ada tangan-tangan orang lain untuk mengotak-atik partai PDIP, merusak konsolidasi partai, merusak persatuan para kader PDIP," tegasnya.

"Agar tidak bisa merusak partai PDIP, dan itu yang saya cermati. Ibu Mega menghindari penumpang-penumpang gelap yang ingin menyerobot PDIP," imbuhnya.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved