Kecelakaan Maut di Tulungagung, Sopir Truk Bingung Bus Melaju Tanpa Kontrol, 1 Korban Tewas

Kecelakaan maut di Tulungagung, bus pariwisata mengalami rem blong, Mingg (2/8/2025). Sopir truk bingung bus melaju tanpa kontrol. Satu orang tewas.

Surya.co.id/David Yohanes/TribunJogja
KECELAKAAN MAUT TULUNGAGUNG- Tim medis dari Puskesmas Besole memeriksa kondisi kesehatan penumpang bus pariwisata yang kecelakaan di Jalur Lintas Selatan Tulungagung, Jawa Timur, Minggu (3/8/2025). Bus membawa alumni SMEA Negeri Mojoagung, satu di antaranya meninggal dunia. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Insiden kecelakaan maut di Tulungagung, Jawa Timur, bus pariwisata mengalami rem blong, Minggu (2/8/2025) sore.

Peristiwa kecelakaan maut itu tepatnya terjadi di  turunan setelah Pantai Midodaren Kecamatan Besuki arah Tulungagung.

Satu orang meninggal dunia dalam kejadian itu.

Bus Sumo Joyo Trans bernomor polisi AG 7616 UF itu menyerempet bagian kanan truk hingga seluruh kaca kanan pecah.

Kanit Penegakan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Tulungagung, Ipda Gery Permana, menyampaikan kronologi kecelakaan maut tersebut.

Ipda Gery mengatakan sopir truk bingung saat melihat bus melaju tanpa kontrol.

Akhirnya sopir truk bernomor polisi S 8095 UP memilih berhenti di tengah jalan.

Bus Pariwisata menyerempet bagian kanan truk hingga seluruh kaca kanan pecah.

"Andai tak menyerempet truk, bus kemungkinan akan lurus ke kanan masuk, terperosok di tebing jalan," ujar Gery.

Bus terus melaju, kali ini serong ke kiri hingga akhirnya menabrak pembatas jalan dan berhenti.

Lokasi berhentinya bus ada di dekat kios penjual Tahu Sumedang.

Bagian kanan kali ini sempat menyerempet tugu hingga membuat pintu depan lepas.

"Ada sejumlah orang terluka, ada yang di Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung, RSUD Campurdarat dan RSUD dr Iskak," sambung Gery.

Rukan (57), salah satu penumpang mengatakan, bus berisi 26 orang rombongan alumni SMKN di Mojoagung, Jombang tahun 1990 serta keluarga.

Rombongan berangkat dari Jombang pada pukul 06.00 WIB tujuan Pantai Mutiara Kabupaten Trenggalek.

Rombongan kembali ke Jombang menjelang sore hari.

"Dalam perjalanan pulang bus berhenti 2 kali karena suhu mesin naik. Berhenti dulu untuk mendinginkan mesin sama mengisi radiator," ungkapnya.

Bus melaju pelan dengan kondisi lalu lintas yang cukup sepi.

Selepas pintu masuk Pantai Midodaren, bus sempat mendahului truk bermuatan material.

Lalu jalan menurun, tiba-tiba bus melaju tak terkendali.

"Awalnya jalannya kan pelan. Tapi setelah mendahului truk dan turun, tiba-tiba bus jadi kencang," ujar Rukan.

Rukan duduk tepat di belakang sopir dengan jelas melihat truk dari arah depan.

Rukan terhindar dari benturan, namun 7 bangku di belakangnya kurang beruntung.

Menurutnya, kondisi terparah adalah penumpang di bangku kedua dari belakang.

Setelah menyerempet truk serong ke kiri lalu menyerempet tugu di bagian kiri lalu berhenti.

"Kondisi saat itu panik semua. Setelah kejadian saya fokus menolong yang terluka," ucapnya.

Data dari Satlantas Polres Tulungagung, bus dikemudikan oleh Bambang Wahyudin asal Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang.

Sementara pengemudi truk adalah Supriyanto warga Desa Keboireng, Kecamatan Besuki.

Polisi masih mendata jumlah korban, karena mereka tersebar di sejumlah rumah sakit.

Data sementara yang masuk ada 7 orang.

Misalnya di RS Muhammadiyah Bandung, ada 4 korban dari 1 keluarga yang masuk.

Satu di antaranya meninggal dunia, sehingga dikirim ke Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal (IKF) RSUD dr Iskak Tulungagung. (Surya.co.id)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved