Deretan Karya Petugas UPK Badan Air DKI dari Botol Bekas, Ada Masjid Apung sampai Rumah
Deretan Karya Petugas UPK Badan Air DKI dari Botol Bekas, Ada Masjid Apung sampai Rumah
TRIBUNJAKARTA.COM - Petugas Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Badan Air Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta memiliki cara unik untuk memanfaatkan botol bekas yang kerap mereka dapatkan.
Mereka justru memanfaatkan botol plastik bekas itu menjadi sebuah karya yang menarik.
Di mulai dari UPK Badan Air DKI Unit Pos Gerojokan, Pasar Rebo, Jakarta Timur, botol plastik bekas dimanfaatkan para petugas untuk membuat sebuah 'rumah'.
Rumah itu berhasil dibuat dari 1.000 botol bekas yang dikumpulkan. Kemudian rampung pada Jumat (15/3/2019) lalu.
Tak cuma itu saja, Koordinator UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Unit Pos Gerojokan, Kecamatan Pasar Rebo, Sarmili mengatakan inovasinya tak berhenti sampai di situ saja.
Ia akan membuat karakter hewan dan kartun dari botol bekas.
"Kalau rumah botol sudah dari Desember 2018 dan selesai pada Februari 2019. Rencananya kita akan buat karakter dari botol bekas. Nanti akan ada karakter hewan dan kartun," ucapnya Sabtu (29/6/2019).
Teranyar, petugas UPK Badan Air Kecamatan Cengkareng membuat masjid apung dari botol bekas.
Masjid apung kemudian dipamerkan dalam ajang festival cinta lingkungan (cilung) 2025.
Adapun festival cilung 2025 yang bakal digelar di aliran Kanal Banjir Barat, Tambora, Jakarta Barat pada 28 September mendatang akan diikuti para petugas UPK Badan Air dari 42 kecamatan se-Jakarta.

"Awalnya kami belum punya ide, tapi saat pengerjaan, teman-teman saling tukar pikiran. Karena di dekat sini ada masjid, akhirnya sepakat membuat masjid apung," tutur Pengawas UPS Badan Air Kecamatan Cengkareng, Donal Aldiansyah (43) saat ditemui di lokasi, sambil menunjuk arah masjid di daratan, Kamis (7/8/2025).
Adapun masjid apung berwarna kuning hijau ala UPK Badan Air Kecamatan Cengkareng ini berukuran 6x4 meter.
Masjid apung ini berdiri di atas 3.558 botol bekas, terdiri dari botol mineral 1 liter hingga galon air.
Seluruh bahan diperoleh dari program sampah pilah, hasil pengerukan saluran air, hingga sumbangan warga.
Terlihat ada tiga kubah yang dibangun di masjid apung ini. Donal mengatakan, nantinya untuk di acara festival cilung, masjid apung ini juga akan dipasangi mesin agar bisa berjalan layaknya kapal motor di aliran Kanal Banjir Barat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.