Jelang Dibangun Taman Bendera Pusaka Pramono ke Taman Langsat, Tak Temui Pedagang Pasar Barito
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengunjungi Taman Langsat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (7/8/2025).
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Pebby Adhe Liana
"Ada penandatanganan pedagang, ada unsur kayak tekanan lah. Pedagang itu mau gak mau kita tandatangan. Cuma untuk tandatangan itu, kalau mau dicocokkan dengan NIK, itu nggak sama semua," kata Deni di lokasi, Selasa (5/8/2025).
Menurut Deni, intimidasi itu datang dari pengurus UMKM yang mewadahi para pedagang di Pasar Barito pada periode sebelumnya.
Bahkan, ia menyebut pedagang mendapat ancaman tidak akan mendapat kios baru ketika sudah direlokasi.
"Jadi intimidasi pengurus yang kemarin, kalau nggak tandatangan nggak dapat kios. Makanya semua orang takut, semua orang tandatangan," ujar dia.
Namun, ia mengungkapkan pengurus baru sudah mencabut seluruh tandatangan pedagang.
"Tapi kemarin dari kuasa hukum kita yang sekarang sudah dicabut lah," ungkap Deni.
Pramono Ogah Komentari Kisruh Pembongkaran Pasar Barito Demi Taman Bendera Pusaka
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung sebelumnya juga ogah buka suara soal kisruh pembongkaran Pasar Barito, Jakarta Selatan.
Pramono mengatakan, masalah antara pedagang dan Pemprov DKI Jakarta akan diselesaikan oleh Wali Kota Jakarta Selatan M Anwar.
“Itu ditangani Wali Kota Jakarta Selatan,” kata Pramono singkat, Rabu (6/8/2025).
Sementara itu dalam keterangan tertulis, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (PPKUKM) Elisabeth Ratu Rante Allo menyebut bahwa penataan kawasan Barito dilakukan dengan pendekatan humanis dan non-represif.
Sebagai bentuk komitmen terhadap para pedagang, Pemprov DKI Jakarta memberikan berbagai kemudahan, seperti relokasi sementara di 10 pasar yang dikelola oleh Perumda Pasar Jaya, kebebasan memilih lokasi relokasi sesuai preferensi dan kenyamanan pedagang, serta gratis sewa kios selama tiga bulan di lokasi relokasi.
“Langkah-langkah ini diambil agar proses penataan tidak hanya berpihak pada kepentingan tata ruang kota, tetapi juga menjamin keberlangsungan usaha para pedagang,” ujarnya.
Tak hanya itu, para pedagang selanjutnya akan difasilitasi untuk membuka usaha di Sentra Fauna Jakarta yang tengah dibangun di lahan seluas kurang lebih 7.000 meter persegi di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Tempat itu dihadirkan sebagai wajah baru perdagangan hewan peliharaan dengan mengusung konsep pasar hewan modern yang higienis dan ramah lingkungan.
Selain itu, Sentra Fauna juga diharapkan destinasi wisata edukatif yang menggabungkan hiburan dan literasi lingkungan, serta mampu mendukung kesejahteraan pedagang.
“Sentra Fauna Jakarta diharapkan tidak hanya menjadi tempat transaksi, tetapi juga tuang pembelajaran dan rekreasi yang menyenangkan bagi keluarga dan pecinta satwa,” tuturnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.