Viral di Media Sosial
7 Fakta Terbaru Kematian Prada Lucky, Pilu Serma Christian Anak Meninggal Lalu Difitnah Kelainan
Kasus kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo mengguncang publik. Rupanya ada 7 fakta terbaru dari kasus tersebut, apa saja?
TRIBUNJAKARTA.COM - Kasus kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo, prajurit TNI dari Batalyon Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere (Yonif TP 834/WM), mengguncang publik.
Prada Lucky diduga meninggal dunia setelah disiksa oleh 20 anggota TNI.
Berdasarkan pantauan TribunJakarta.com rupanya ada 7 fakta terbaru dari kasus tersebut, apa saja?
1. Dianiaya Berkali-kali
Pada 27 Juli 2025, saat Prada Lucky diperiksa oleh Staf-1/Intel terkait dugaan pelanggaran.
Keesokan harinya, pada 28 Juli, Prada Lucky dilaporkan kabur dari barak saat izin ke kamar mandi.
Setelah dilakukan pencarian intensif oleh pihak intel, berdasarkan laporan Serda Lalu Parisi Ramdani kepada Danki A Lettu Inf Ahmad Faisal, Prada Lucky ditemukan di rumah ibu asuhnya, Ibu Iren, lalu dibawa kembali ke kesatuan.
Setibanya di kesatuan, Prada Lucky dibawa ke Marshaling Area dan menjalani pemeriksaan di kantor Staf Intel pada pukul 11.05 Wita.
Di sinilah awal kekerasan dialaminya.
Prada Lucky dipukuli secara brutal menggunakan selang oleh seniornya.
Meskipun pada pukul 23.30 Wita, Danyonif TP 834/WM, Letkol Inf Justik Handinata, sudah memerintahkan Danki C Yonif 834/WM, Lettu Inf Rahmat, agar tidak melakukan penyiksaan, namun kekerasan tidak berhenti.
Prada Lucky dipaksa masuk ke sel tahanan bersama Prada Ricard Junimton Bulan.
Pada dini hari 30 Juli 2025, sekitar pukul 01.30 Wita, keduanya kembali menjadi korban penyiksaan oleh empat anggota Batalyon TP 834/WM yang bertugas di Nagekeo.
2. Kondisi Prada Lucky Memburuk
Setelah serangkaian penyiksaan tersebut, kondisi Prada Lucky mulai menurun.
Pada 2 Agustus 2025, ia mengalami muntah-muntah hebat dan langsung dibawa ke Puskesmas Kota Danga.
Sementara Prada Ricard yang mengalami demam diperbolehkan pulang pada 3 Agustus.
Sayangnya, kondisi Prada Lucky terus memburuk dan pada 4 Agustus harus dirujuk ke RSUD Aeramo.
Meski sempat membaik, kondisi fisiknya kembali drop dan akhirnya Prada Lucky meninggal dunia pada 6 Agustus 2025.
3. Nama 20 Anggota TNI yang Diduga Terlibat
Berdasarkan informasi yang beredar, berikut 20 anggota TNI yang diduga terlibat:
Pemukulan dengan selang:
1. Letda Inf Thariq Singajuru
2. Sertu Rivaldo Kase
3. Sertu Andre Manoklory
4. Sertu Defintri Arjuna Putra Bessie
5. Serda Mario Gomang
6. Pratu Vian Ili
7. Pratu Rivaldi
8. Pratu Rofinus Sale
9. Pratu Piter
10. Pratu Jamal
11. Pratu Ariyanto
12. Pratu Emanuel
13. Pratu Abner Yetersen
14. Pratu Petrus Nong Brian Semi
15. Pratu Emanuel Nibrot Laubura
16. Pratu Firdaus
Pemukulan dengan tangan kosong:
1. Pratu Petris Nong Brian Semi
2. Pratu Ahmad Adha
3. Pratu Emiliano De Araojo
4. Pratu Aprianto Rede Raja
Komandan Kompi C Yon TP 834/WM, Lettu Inf Rahmat, menyatakan bahwa empat prajurit berpangkat Pratu telah diamankan dan diperiksa oleh Polisi Militer Sub Denpom Ende.
“Setelah olah TKP, tim menemukan keterlibatan empat orang terduga pelaku. Semuanya berpangkat Pratu,” ujar Lettu Inf Rahmat.
4. Prada Lucky Difitnah
Nafa Arshana, istri seorang anggota TNI menyebarkan fitnah terhadap Prada Lucky.
Melalui akun media sosialnya, Nafa Arshana menuduh Prada Lucky memiliki orientasi seksual menyimpang.
"Masalahnya yang meninggal ini juga moralnya tidak ada, dia punya orientasi seksual menyimpang. Kalo proses hukum pada yang hakim tetap berlaku," tulis akun Nafa Arshana.
Tak lama setelah pernyataannya viral, akun Facebook milik Nafa Arshana diduga berganti nama menjadi Myesha Mauza.
Namun jejak komentarnya sudah terlanjur menyebar luas di dunia maya.
5. Ayah Prada Lucky Tak Terima
Ayah Prada Lucky, Serma Christian Namo menanggapi tuduhan tak pantas yang dilemparkan kepada almarhum anaknya.
Prajurit TNI AD yang bertugas di Kodim 1627 Rote Ndao tersebut marah besar.
Ia meminta tolong kepada sejumlah wartawan untuk menelusuri akun Nafa Arshana yang telah menghina anaknya.
"Ini akun (Nafa Arshana), saya lagi berduka. Kepada wartawan, beta (saya) meminta, bukan minta apa-apa tolong cari dia sebelum saya yang cari dia. Nanti saya teruskan," kata Christian, dikutip dari akun TikTok, Sergap ID, Minggu (10/8/2025).
Serma Christian Namo menyebut bahwa pemilik akun tersebut adalah istri dari seorang tentara.
"Jangan mencari masalah baru. Saya lagi susah. Istri tentara, saya tentara, anak saya dibunuh tentara, itu belum selesai, ingat itu baik-baik," ucapnya.
Christian menegaskan bahwa akun Nafa Arshana tidak memiliki moral.
"Moralnya tidak ada. Sudah mati saja dibuat kayak gini. Sebelum anak saya dikubur, masalah harus selesai," kata Christian.
Christian Namo mengaku mudah untuk menemukan pemilik akun tersebut karena ia merupakan seorang tentara.
"Saya tentara terlalu gampang, akun PKI, lu istri tentara. Saya tidak mau dia bela saya. Saya sendiri yang akan cari," tuturnya.
"Saya tidak mencari popularitas, saya terkenal juga enggak. Saya tekankah cari sampai dapat sebelum anak saya dikubur ini harus selesai. Saya mulai cari sekarang," tegasnya.
6. Ada Pelaku yang Belum Masuk Daftar
Lusi Namo, kakak almarhum Prada Lucky Chepril Saputra Namo mengaku mendapatkan pesan dari seseorang yang mengaku sebagai pacar seorang prajurit.
Orang tersebut mengirim pesan melalui DM Instagram dan menyampaikan bahwa pacarnya pernah mengirimkan foto yang hanya bisa dilihat sekali.
“Pacar prajurit itu bilang bahwa pacarnya pernah mengirim foto yang hanya bisa dilihat sekali. Ia melihat wajah Lucky dan kawannya waktu itu dipukul dan sudah berdarah. Namun, saat daftar nama pacarnya tidak ada dalam beberapa catatan 20 pelaku tersebut,” ujarnya, Sabtu (8/8).
7. Prada Lucky Luka Parah
Lusi juga mengungkapkan keterangan dokter yang merawat Lucky.
Menurutnya, ginjal dan paru-paru sang adik sudah hancur sehingga membutuhkan tiga kantong darah untuk penanganan medis.
Ia menduga kekerasan terjadi saat pergantian piket dari Senin hingga Jumat.
Di dalam sel, kata Lusi, korban dan rekan-rekannya tidur di lantai tanpa tempat tidur.
“Richard juga kena, tapi yang saya tahu lebih parah Lucky.
Saya lihat perutnya ada bekas sepatu dan dugaan saya itu diinjak,” ungkapnya.
Lusi mengaku, beberapa hari sebelum koma, Lucky masih sempat berkomunikasi lewat panggilan video dan terlihat sehat.
Saat itu, Lucky bercerita pernah dipukul senior meski sedang sakit.
“Senior pikir dia pura-pura tidak mau kerja di dapur,” kata Lusi.
Keluarga baru mengetahui kondisi kritis Lucky setelah mendapat telepon dari rumah sakit.
Pihak rumah sakit mengaku dihubungi langsung oleh Lucky untuk mengabari orang tuanya di Kupang.
Lusi terkejut, karena selama ini adiknya tidak pernah mengalami sakit parah.
“Waktu masuk rumah sakit, butuh tiga kantong darah. Selama ini hanya sakit biasa, saat dengar itu saya langsung perasaan tidak enak,” ujarnya.
Ia juga menyesalkan sikap atasan sang adik yang dinilai tidak memberikan informasi yang jelas kepada keluarga.
“Dansi itu orang yang paling saya benci, karena tidak kasih tahu kondisi adik saya,” tegasnya. (Pos Kupang/ TribunJakarta.com)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.