Jadi Sorotan Setelah Prada Lucky Anaknya Tewas Dianiaya, Ini Sosok Serma Christian Namo

Serma Christian Namo menjadi sorotan setelah putranya Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23) tewas diduga di tangan senior.

Kolase Pos Kupang/Kompas TV
TEWAS DIANIAYA SENIOR - Sersan Mayor (Serma) Christian Namo menjadi sorotan setelah putranya Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23) tewas diduga di tangan senior. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Sersan Mayor (Serma) Christian Namo menjadi sorotan setelah putranya Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23) tewas diduga di tangan senior.

Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23) meninggal dunia pada Rabu (6/8/2025).

Berdasarkan informasi yang diterimanya, total ada 20 prajurit yang terlibat dalam aksi penganiayaan tersebut.

Peristiwa itu terjadi di Barak TNI Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Informasi terbaru, perut korban terdapat bekas sepatu.

Selain itu wajah Prada Lucky Chepril Saputra Namo berdarah.

Serma Christian pun sempat mengungkapkan penyesalannya pernah mengizinkan sang anak untuk menjadi prajurit seperti dirinya. 

Profil Serma Christian Namo

Sersan Mayor (Serma) Christian Namo bertugas di Kodim 1627 Rote Ndao, NTT.

Sersan Mayor (Serma) adalah pangkat Bintara Tinggi yang berada di atas Sersan Kepala (Serka) dan di bawah Pembantu Letnan Dua (Pelda).

Christian Namo menjabat sebagai Plt Danramil 1627- 02 pantai baru, Rote Ndao.

Selama di militer, Sersan Mayor Christian Namo juga pernah terlibat Operasi Darurat Militer di Aceh pada tahun 2003.

Melalui pengakuannya, Christian Namo sudah 31 tahun menjadi anggota TNI. 

Dengan pengabdian lama sebagai tentara, Christian Namo merasa tidak adil jika perjuangannya harus dibalas dengan kematian.

"Saya masih sah jadi tentara, jiwa saya merah putih. Saya sudah 31 tahun berdinas TNI, baru pertama terjadi di diri saya" kata Christian Namo di Rumah Sakit Bhayangkara Kupang, Kamis (7/8/2025).

"Apa ini balasan buat saya? saya hanya menuntut keadilan, negara tidak bisa bantu saya kah?" imbuhnya.

Saat mengetahui anaknya tewas, Serma Christian Namo bersumpah akan mengejar para pelaku hingga ke neraka. 

Bahkan Christian Namo menyebut nyawa harus dibalas dengan nyawa menuntut keadilan untuk putranya yang tewas.

"Tentara main-main dengan nyawa, sampai neraka pun saya kejar. Saya minta keadilan, ini nyawa. Beta sudah tidak punya anak lagi. Tuhan tolong. nyawa dibayar nyawa," katanya di rumah sakit pada Rabu (6/8/2025).

Serma Christian turut mengungkapkan penyesalannya pernah mengizinkan sang anak untuk menjadi prajurit seperti dirinya. 

"Anak ganteng, Lucky. Bapa salah, bapa salah kasih lu (kamu) kerja Lucky. Bapa sudah bilang, kenapa lu mau jadi tentara. Bapa minta maaf," kata Christian sambil menangis di rumah duka Kota Kupang, NTT, Kamis (7/8/2025).

Minta Maaf

Christian Namo sempat menyampaikan permohonan maaf atas pernyataan sebelumnya yang menimbulkan kegaduhan di media.

Hal itu disampaikan ketika Kodim 1627/Rote Ndao menyerahkan tali asih kepada keluarga pada Jumat (8/8/2025) malam.

Bantuan itu diserahkan langsung oleh Komandan Kodim 1627/Rote Ndao, Letkol Kav Kurnia Santiadi W kepada Christian Namo.

Dalam kesempatan itu, Christian Namo meminta seluruh pihak untuk tidak menyebarkan informasi sepotong dan mengimbau masyarakat menjaga ketertiban.

Sementara Letkol Kav Kurnia menyatakan komitmen untuk mengawal proses hukum secara transparan, objektif dan adil terkait kasus kematian Prada Lucky.

Letkol Kav Kurnia mengatakan, pimpinan TNI menegaskan siapapun yang terbukti bersalah akan diproses sesuai hukum yang berlaku.

Informasi Terbaru

Kakak Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23), Lusi Namo mengungkapkan kondisi adiknya sebelum meninggal dunia.

Prada Lucky Namo menghembuskan napas teraakhir di RSUD Aeramo, Nagekeo pada Rabu (6/8/2025) pukul 11.23 Wita.

Menurut Lusi Namo, pihak keluarga menduga anggota Yonif 834/WM Nagekeo meninggal tidak wajar.

Beberapa hari sebelum koma, lanjut Lusi Namo, adiknya masih berkomunikasi lewat panggilan video dan terlihat dalam kondisi baik.

Dia juga sempat bercerita pernah dipukul senior meski sedang sakit.

“Senior pikir dia pura-pura tidak mau kerja di dapur,” ujar Lusi Namo.

Informasi masuknya Prada Lucky Namo ke rumah sakit diterima keluarga dari pihak RSUD Aeramo setelah diminta oleh adiknya untuk menghubungi orang tuanya di Kupang.

Lusi Namo mengaku terkejut karena selama hidup bersama keluarga, adiknya tidak pernah mengalami sakit parah. 

“Waktu masuk rumah sakit, butuh tiga kantong darah. Selama ini hanya sakit biasa, saat dengar itu saya langsung perasaan tidak enak," ucapnya. 

Ia menyayangkan sikap atasannya Prada Lucky Namo yang tidak memberikan informasi kepada keluarga.

“Dansi itu orang yang paling saya benci, karena tidak kasih tahu kondisi adik saya,” tegas Lusi Namo.

Kepergian Prada Lucky Namo, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga. Sebagai kakak, Lusi Namo merasa menyesal tidak bisa selalu berada di dekat adiknya. 

“Dia anaknya pergaulan luas, dekat sekali dengan mama. Kami akrab sejak kecil, bahkan dia sempat meminta saya untuk pindah di Nagekeo," kenangnya.

Lebih lanjut Lusi Namo mengungkapkan sejumlah informasi terkait dugaan kekerasan yang dialami adiknya sebelum meninggal dunia.

Kesaksian itu ia peroleh dari seseorang yang mengaku sebagai pacar salah satu prajurit yang mengirim pesan melalui Direct Masengger (DM) Instagram. 

“Pacar prajurit itu bilang bahwa pacarnya pernah mengirim foto yang hanya bisa dilihat sekali. Ia melihat wajah Lucky dan kawannya waktu itu dipukul dan sudah berdarah. Namun, daftar nama pacarnya tidak ada dalam beberapa catatan 20 pelaku tersebut," ujarnya, Sabtu (9/8/2025). 

Dokter juga mengatakan ginjal dan paru-parunya sudah hancur sehingga membutuhkan tiga kantong darah. 

Lusi Namo menyebut, dugaan kekerasan itu terjadi saat pergantian piket dari Senin hingga Jumat.

Di dalam sel, korban dan rekannya tidur di lantai tanpa tempat tidur.

“Richard juga kena, tapi yang saya tahu lebih parah Lucky. Saya lihat perutnya ada bekas sepatu dan dugaan saya itu diinjak,” ujarnya. (TribunJakarta.com/SuryaMalang/Pos Kupang)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved