Ingin Obati Panas Dalam, Lansia di Cilincing Justru Tewas Tertimpa Dongkrak saat Petik Daun Katuk

Pratono, bapak tiga anak berusia 64 tahun meninggal dunia usai kepalanya tertimpa dongkrak di bawah kolong jembatan Jalan Akses Marunda, Cilincing.

TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
KORBAN KEJATUHAN DONGKRAK - Jafar Muharom Al Hakim (18), anak dari Pratono (64) yang merupakan korban tewas tertimpa dongkrak yang dilemparkan bajing loncat di kolong jembatan Cilincing, Jakarta Utara. (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Nasib pilu dialami seorang pria lanjut usia warga Cilincing, Jakarta Utara.

Pratono, bapak tiga anak berusia 64 tahun meninggal dunia usai kepalanya tertimpa dongkrak di bawah kolong jembatan Jalan Akses Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (31/7/2025) lalu.

Yang memilukan, peristiwa nahas itu terjadi ketika Pratono bersama putranya, Jafar Muharom Al Hakim (18) tengah mencari daun katuk di kolong jembatan guna mengobati sakit panas dalam.

"Kan lagi mau ngambil daun kapuk, tiba-tiba ada dongkrak jatuh ngenain kepala bapak saya. Terus sempat nggak sadar jatuh ke sungai bapak saya," ucap Jafar kepada TribunJakarta.com, Selasa (5/8/2025).

Saat itu, Pratono kondisi kesehatannya sedang menurun dengan panas dalam yang menyerang tenggorokannya.

Selama ini, untuk mengobati sakit panas dalam, almarhum Pratono biasanya mencari daun katuk untuk direbus, kemudian air rebusannya diminum.

Kolong jembatan yang hanya berjarak puluhan meter dari rumahnya menjadi tempat yang selalu dituju Pratono untuk mencari daun katuk itu.

Kamis malam, tidak biasanya ia mengajak Jafar untuk mencari daun katuk, sebelum akhirnya menjadi korban kejatuhan dongkrak.

"Ngambil daun kapuk untuk obat panas dalam, emang sering ngambil di situ. Nah, biasanya bapak sendirian, itu saya lagi kebetulan temenin bapak," ungkap Jafar.

Jafar yang berdiri dekat dengan sang ayah tiba-tiba dikagetkan dengan suara benturan benda keras yang jatuh tepat di kepala Pratono.

Seketika ia melihat ayahandanya terjatuh ke dalam selokan.

"Saya tidak sempat ngelihat orang yang ngelempar, langsung saya panik mencoba nyelamatkan bapak saya lompat saya," ucap Jafar.

Jafar segera berteriak meminta bantuan warga di sekitar kolong jembatan.

Tak lama berselang, Pratono yang sudah tak sadarkan diri pun segera dibawa ke RSUD Koja untuk penanganan lebih lanjut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved